SOAL
KEMBALI PROFESIONALITAS GURU
Masalah professionalisme dalam
kaitanya dengan pembelajaran sastra tampaknya lebih mengacu pada persoalan
sikap,minat, dan motivasi guru yang bersangkutan.Secara umum bahwa minat dan
motivasi dapat dikatakan rata-rata oleh guru diIndonesia masih sangat kurang
terhadap dunia sastra dan pembelajaranya.Dalam kurikulum 1994, misalnya telah
disarankan agar pembelajaran dan sastra ecara profosonal, tetapi pada
kenyataanya masih banyak guru yang tidak mengindahkan rambu-rambu tersebut jika
masalah profesionalitas guru dikembangkan lebih jauh, persoalan selanjutnya
akan menyangkut kinerja dan kedisiplinan para guru dalam menjalankan kewajiban
terhadap profesinya.Selain itu dalam bidang apapun profesionalisme seseorang
senantiasa di tunjang oleh 3 hal:
a.keahlian
b.komitmen
c.ketrampilan
yang relevan
Berkaitan
dengan masalah diatas supriadi mengemukakan 5 ciri pokok pada tahun 1998 agar
pekerjaan dalam bidang tersebut dapat dilakukan dengan profesi.
1.
Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi social karena diperlukan untuk
mengabdi kepada masyarakat secara umum.
2.
Suatu profesi menuntut keterampilan tertentu yang di peroleh melalui pendidikan
dan latihan yang relative lama dan intensif.
3.
Di dukung oleh suatu disiplin ilmu (a systematic body of knowledge) bukan
sekedar serpihan atau hanya commonsence.
4.
Ada kode etik yang menjadi pedoman berlaku anggotanya berikut sanksi yang jelas
dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut.
5.
Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan pada masyarakat anggota profesi
secara perseorangan maupun kelompok memperoleh imbalan financial atau matril.
Syarat-syarat
administrative, dalam hal ini paling tidak terdapat 5 syarat khusus yang harus
di penuhi oleh seorang guru satra yang berilmu tinggi.
1. Seorang
guru sastra yang profesional haruslah orang-orang yang harus memahami hakikat
sastra dan tujuan esensial pembelajaran sastra.
Disamping
itu dai harus memiliki wawasan yang luas pengetahuan kesastraan ia juga harus
memilik pengertian yang mendalam mengenai tujuan pemelajarn sastra.
2.
Seorang guru sastra yang professional
harus memiliki minat yang besar terhadap duni sastra itu sendiri.
Contoh:
Ia
harus gemar membaca karrya-karya sastra, mendokumentasikan berbagai literature
mengenai sastra dan ikuti beragam kegiatan sastra, dan secara kotinu mengikuti
perkembangan sastra.
3.
Seorang guru sastra yag professional
adlah orang yang memiliki pemahaman dan kemampan dalam mengapresiasikan beragam
bentuk dan genre karya sastra.
Dalam
kata lain ia mempresentasikan seorang pembaca kritis yang karena pengetahuanya
yang luas mengenai berbagai aspek kesastraan (teori sejarah dan kritik sastra).
4.
Seorang guru sastra yang professional
sosok guru ang memiliki pemahaman dan kemampuan menerapkan suatu metode atau
pendekatan pembelajaran sastra.
Jadi
antara aspek pemahaman dan penerapan harus berjalan seiring sejalan dan
seimbang.
5.
Syarat yang tidak kalah penting bagi
seorang guru sastra yang professional adalah komitmen yang tinggi terhadap
pembinaan dan pengembangan apresiasi sastra, tulisan untuk para siswanya di
lingkungan sekolah masing-masing.Namun akan lebih ideal jika syarat yang
kelimaini juga berlaku untuk masyarakat pada umumnya.Bagaimanapun suatu
cita-cita yang ideal tidak mungkin tercapai tanpa adanya kemauan dan kemampuan
yang semangat dan ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar