Senin, 19 Maret 2018

Kata Majemuk Bahasa Lampung


KATA MAJEMUK
(Makalah)




Oleh:
Kelompok 5









PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
(STKIP-MPL)
2017


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah Wacana Bahasa Indonesia  ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam dimohonkan ke hadirat Allah SWT yang telah membimbing umat manusia dari berbagai permasalahan menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wacana Bahasa Indonesia  dengan tujuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa atau mahasiswi. Makalah ini berusaha kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.

Oleh karena itu dengan segala senang hati, kritik dan saran serta pandangan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya sebagai pembuat makalah ini berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan yang diharapan. Amin.


Pringsewu,     November 2017
Penulis,


Kelompok 5











DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang ............................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.            Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.           Pengertian Kata Majemuk............................................................... 2
B.            Macam-macam Kata Majemuk........................................................ 2
C.            Fungsi dan Makna Kata Majemuk.................................................. 3

BAB III PENUTUP
A.    Simpulan ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Budaya adalah  suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat  istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, dan lain-lainnya. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menanggapnya. Menurut Keraf (1998: 123) yang dimaksud dengan kata mjemuk adalah kata gabungan dari dua buah kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan arti.

Bahasa Indonesia dengan bahasa Lampung merupakan serumpun, oleh sebab itu terjadi kesamaan dalam hal tatanan ketatabahasaannya. Untuk itu penggolongan kata majemuk diapat digunakan tata bahasa Indonesia sebagai acuan.

1.2. RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian kata majemuk?
2.    Apa saja macam-macam kata majemuk?
3.    Jelaskan fungsi dan makna kata majemuk?

1.3.TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian kata majemuk.
2.      Mengetahui macam-macam kata majemuk.
3.      Mengetahui fungsi dan makna kata majemuk.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KATA MAJEMUK (KOMPOSITUM)
1.      PENGERTIAN
Menurut Keraf (1998: 123) yang dimaksud dengan kata mjemuk adalah kata gabungan dari dua buah kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan arti.
Bahasa Indonesia dengan bahasa Lampung merupakan serumpun, oleh sebab itu terjadi kesamaan dalam hal tatanan ketatabahasaannya. Untuk itu penggolongan kata majemuk diapat digunakan tata bahasa Indonesia sebagai acuan.

2.      Macam-Macam Kata Majemuk
Macam-macam kata majemuk dlam bahasa Lampung adalah:
a)      Kata majemuk Dwanda
Yaitu penggabungan kata itu mempunyai derajat yang sama (bersifat kopularif/ berpasangan). Pasangan tersebut dapat bersinomin maupun yang berantonim. Diantara kata yang digabung itu dapat disisipi kata “dan”/ “jama”.
Misalnya:
Bersinomin: huta khimba, kaya khaya, mija kekhsi
Berantonim: muli mekhanai, ragah bebai, dawah debingi, tuha ngukha.
b)      Kata majemuk tatpurusa
Yaitu kata majemuk yang bagiannya yang kedua memberikan penjelasan pada bagian pertama. Sifatnya indosentrik. Umumnya kata yang memberi penjelasan disebut yang menerangkan dan kata yang diberi penjelasan disebut yang diterangkan. (Hkum DM atau MD). Kata majemuk tatpurusa ini, kata bagian kedua terdiri dari kata benda, kata kerja, atau kata tugas/ (biasanya diantara kata yang digabungkan dapat diantarai dengan kata “untuk” atau “untuk yang”).
Misalnya:
Rumah sakit, rumah sakit, matahari (matakhani), sabun madi, kamar tidur.



c)      Kata majemuk karma dharaya
Jika kata bagian kedua menjelaskan bagian pertama, bagian yang menjelaskan itu terdiri dari kata sifat. Kata majemuk jenis ini erat hubungannya, dan tidak dapat diberi kata antara. Jika diberi maka akan merubah makna.
Contoh:
Ulun tuha            : orang tua (maksudnya ayah dan ibu), jika beri sisipan kata “yang” menjadi yang tua, maknanya akan berubah. Tidak setiap orang yang tua
Nuwo balak          : rumah adat (bukan rumah besar)
Lamaban tuha      :rumah peninggalan orang tua
d)     Kata majemuk bahuvrihi
Kata majemuk bahuvrihi sebenarnya merupakan pola struktur bahas sangsekerta yang berpola MD (kata pertama menerangkan kata kedua yang diterangkan adalah kata kedua). Kata majemuk dipakai pula dalam struktur bahasa Indonesia. Misalnya dalam bahasa Indonesia dijumpai bentuk:
·         Hulu balang, yaitu kepala pengawal kerajaan
Bumiputra, yaitu anak-anak daerah/ putra daerah
·         Maharaja, raja diatas para raja-raja kecil
·         Perdana mentri, utama mentri, maksudnya mentri utama pada kabinet parlenter.
Dalam bahasa Lampung dijumpai pula kata majemuk yang sejenis namun dalam bentuk kias.
Contoh:
Biyak bekhik        : berat pantat, orang yang tidak maun menolong
Handak mata        : berputih mata, sangat menginginkan sesuatu
Kejung culuk        : panjang panjang
3.      Fungsi dan makna kata majemuk
a.       Subordinatif subtantif
Yaitu sebagai pembentuk kata benda (nomina), unsur pembentukannya bermacam-macam seperti KB-KB, KB-KK, KK-KB, KB+ kata lain.
Arti yang diperoleh adalah:

a)      Menyatakan urutan bagian keutuhan
Contoh : Anak dayung, anak kunci, anak kunci, anak negeri, bekhik khayoh(pantat periyuk), biang keladi, ibu jari.
b)      Menyatakan urutan perbuatan sasaran.
Contoh :  Alih bahasa buku sina oleh Guntur Tarigan.
               Balik nama, lomba layar, tolak peluru, ulang tahun.
c)      Menyatakan urutan benda perlakuan
Contoh : wangi angkon, wakhi tutuk, anak didik, bulu tangkis, mi guring,  param kocok, rati bakar, senjata genggam.
d)     Manyatakan urutan perbuatan alat.
Contoh : loncat galah, terjun payung, mandi uap, tusuk jarum, hormat senjata,  panjat tebing.
e)      Menyatakan perbuatan cara
Contoh            : Buku hina khadu di cetak ulang pepikha kali.
               Hukum gantung, kerja lembur, loncat indah.
f)       Menyatakan urutan perbuatan tujuan.
Contoh : Unyi PNS sai sampai mesti  ngejalani sumpah jabatan.
               Tukhum nginum, temu wicara, tindak lanjut.
g)      Menyatakan urutan benda atau yang dibendakan tujuan/maksud.
Contoh : Akin ngejual abu gosok.
               Kapur sirih, kamar pedom, ubat pedom, mija tulis, rumah sakit.
h)      Menyatakan urutan benda tempat.
Contoh : Abang berangkat nit Jakarta cakak kapal tekhbang
               Kapal laut, angkutan darat, bajak laut, uang pangkal.
i)        Menyatakan urutan benda alat.
Contoh : Tiyan nyeberang laok cakan kapal layakh.
                Mesin uap, kincir angin, kipas angin, sepatu bola.
j)        Menyatakan bagian pertama menghilangkan bagian kedua.
Contoh : Ayah ngebeli ubat batuk.
               Ubat agas, ubat caving, ubat rindu.
k)      Menyatakan urutan waktu kejadian.
Contoh : Tiyan haga bulan madu di Bali.
                Musim kemarau, bulan puasa, hari jadi, musim penekhai

l)        Menyatakan urutan kejadian waktu
Contoh : Bidang pagi tiyan hadir waktu kuliah subuh
               Sholat zuhur, sholat jum’at

b.      Sub Ordinatif Atributif
Yaitu sebagai pembentuk stributif tau predikatif, satuab maknanya bergabungan pada kata benda/ yang dibedakan diluar pemajemukan itu. Arti yang diperoleh antara lain : (x = di luat pemajemukan).
1)      Menyatakan urutan predikat x – sebab karena
Contoh : muli menganai hina lagi mabuk asmara
              Mabuk kapayang, mabuk laut, mabuk arah, mabuk keringat.
2)      Menyatakan urutan predikat x – cara
Contoh : khencana kham ji gagal total.
               Kawin lari, mati syahid, tekhima salah, harap-harap cemas.
3)      Menyatakan urutan predikat x – jumlah
Contoh : kembar tiga, lipat ganda, tinggal satu.
4)      Menyatakan urutan predikat x – lawan/terhadap
Contoh : Ruangan hinji kedap suara
              Tahan uji, tahan lama, tahan panas, tahan peluru.
5)      Menyatakan urutan predikat x – rupa/seperti
Contoh : wajah gadis itu bulat telur
               Kuning lansat, bikhu laok, patah arang, tuha-yuha talos
6)      Menyatakan urutan predikat x – pelaku (...... oleh ......)
Contoh : Inane kukhuk angin
              Tembus pandang, tembus peluru
7)      Menyatakan urutan predikat x – tempat (...... ke ......)
Contoh : kibau-kibau hina khadu mulang kandang
              Kukhuk aka, mulang pekon, kukhuk sekula
8)      Menyatakan urutan predikat perubahan keadaan
Contoh : muli sina apai kukhuk Islam
              Jatuh cinta, cakak haji, lulus ujian
9)      Menyatakan urutan predikat akibat (... sehingga ...)
Contoh : polisi terpaksa menembak mati penjahat itu.
              Dibagi khata, dipul mundur, kasih tahu
10)  Menyatakan urutan predikat lengkap
Contoh : perusahaan hina gulung tikar
              Cuci gudang, lapah cukut, adu pendapat, mengurung diri.
11)  Menyatakan urutan predikat atributif x
Contoh : bukul sini disani asal jadi
               Kalah, kuat, geguh gawoh, kurang ingatan
12)  Menyatakan urutan predikat subjek milik x – banyak terdapat pola ungkapan
Contoh : muli hina sakik hati oleh cintanya mak kesampaian
               Berat hati, kejung culuk, kejung akal
13)  Menyatakan subjek milik x/ bagian x – predikat
Contoh : hudung belang, mata keranjang, mata duitan, mulut manis.

c.       Koordinatif
Yaitu sebagai pembentuk urutan yang unsur-unsurnya tetap, dan tidak dapat dibalikkkan, unsur-unsurnya itu berupa: KB-KB, KS-KS, KK-KK. Arti yang diperoleh antara lain:
1)      “a” sinonim “b”
Contoh : mekhanai sina gagah pekhkasa
               Fakir miskin, malam kelam, hutan rimba, adat istiadat.
2)      “a” beoposisi/berantonim dengan “b”
Contoh : mekhanai sina lagi bungkakh pasang jam
               Untung rugi, jauh dekat, jiwa raga, siang malam, naik turun.
3)      “a” dan “b” saling melengkapi
Contoh : asal muda khatongni apui kung tipandai.
               Budi bahasa, gagal berani, senasip sepenanggungan.
4)      “a” lebih tua daripada “b”
Contoh : kakak adik hina lapah mit sekula
               Tua muda, anak cucu, besar kecil, bulan bintang.
5)      “a” pria “b” wanita
Contoh : muli mekhanai kumpul nyambai
               Ayah bunda, kakek nenek, putra putri
6)      “b” akibat “a”
Contoh : hatini hancokh luluh ditinggal ulun tuhani mak lagi
               Penuh sesak, singkat padat, campur aduk, basah kuyup
7)      “a” lalu “b”
Contoh : sampaiko sembah sujudku haguk mka khik bak.
               Peluk cium, tanya jawab, sana sini, sekali dua.






























BAB III
PENUTUP


3.1. SIMPULAN
Bahasa Indonesia dengan bahasa Lampung merupakan serumpun, oleh sebab itu terjadi kesamaan dalam hal tatanan ketatabahasaannya. Untuk itu penggolongan kata majemuk diapat digunakan tata bahasa Indonesia sebagai acuan. Macam-macam kata majemuk dlam bahasa Lampung yaitu: 1) kata majemuk dwanda, 2) kata majemuk tatpurusa, 3) kata majemuk karma dharaya, 4) kata majemuk bahuvrihi. Kemuadian untuk Fungsi dan makna kata majemuk, yaitu: 1) subordinatif subtantif, 2) sub ordinatif aributif, dan 3) koordinatif.





















DAFTAR PUSTAKA

Muntazir, dkk. (2017).  Bahasa Lampung. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda