Sabtu, 16 Maret 2019

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

I. Pengertian Bahasa Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menggunakan bahasa Indonesia. Ia merupakan bahasa yang penting di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilihat dari kedudukannya dalam khazanah kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagaibahasa negara.

Bahasa Indonesia, dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, didasarkan pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, terutama butir ketiga yang berbunyi: "Kami putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Sementara dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 yang berbunyi, "Bahasa negara adalah bahasa Indonesia".

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi. Pertama, sebagai lambang kebanggaan nasional. Artinya, bahwa bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai social budaya yang mendasari rasa kebangsaan bangsa Indonesia.

Fungsi kedua dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah sebagai lambang jati diri atau identitas nasional. Artinya, bahwa bahasa Indonesia merupakan cerminan kepribadian bangsa Indonesia secara eksistensi.

Selain sebagai lambang jati diri atau identitas nasional, bahasa Indonesia dalam kedudukannnya sebagai bahasa nasional juga memiliki fungsi sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya. Artinya, bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

Fungsi terakhir yang dimiliki oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah. Artinya, bahwa dengan adanya bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia bangsa Indonesia mendahulukan kepentingan nasional ketimbang kepentingan daerah, suku ataupun golongan.

Tadi telah dipaparkan, bahwa bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi. Pertama sebagai bahasa resmi negara.

Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia digunakan untuk berbagai keperluan kenegaraan, baik lisan maupun tulis, seperti pidato-pidato kenegaraan, dokumen-dokumen resmi negara, dan sidang-sidang yang bersifat kenegaraan. Semua itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya.

Fungsi kedua bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara adalah sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Dalam fungsinya ini, bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana penyampai ilmu pengetahuan kepada anak didik di bangku pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, baik negri maupun swasta.

Selain sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara, juga memiliki fungsi sebagai bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional, baik untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan maupun untuk kepentingan pemerintahan. Artinya, bahwa bahasa Indonesia tidak saja hanya digunakan sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, melainkan juga digunakan sebagai alat komunikasi penduduk di seluruh pelosok Indonesia.

Fungsi terakhir dari bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah sebagai bahasa resmi di dalam kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Artinya, bahwa bahasa Indonesia dipakai sebagai alat untuk mengembangkan dan membina iptek dan kebudayaan nasional sehingga tercipta satu ciri khas yang menandakan satu kesatuan negara Indonesia dan bukannya kedaerahan.

II. Sejarah Bahasa Indonesia

Untuk dapat meraih kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang.

Telah diketahui bersama bahwa bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini berasal dari bahasa Melayu. Ada beberapa alasan yang menyebabkan diangkatnya bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia. Pertama, bahwa bahasa melayu merupakan lingua franca (bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi sosial di antara orang-orang yang berlainan bahasanya) di Indonesia.

Jauh sebelum bahasa Indonesia ada dan dipergunakan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara di Indonesia, bahasa Melayu sudah terlebih dahulu menjadi alat komunikasi di Indonesia. Ini dapat dilihat dari banyaknya prasasti-prasasti pada zaman kerajaan Sriwijaya (kisaran abad VII) yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu, seperti prasasti di Talang Tuwo, Palembang yang berangka tahun 684, prasasti di Kota Kapur, Bangka Barat yang berangka tahun 686, ataupun prasasti Karang Brahi yang berangka tahun 686.

Selain itu, keberadaan bahasa Melayu sebagai lingua franca di Indonesia juga dapat dilihat dari daftar kata-kata yang disusun oleh seorang Portugis bernama Pigafetta pada tahun 1522. Daftar tersebut dia susun berdasarkan kata-kata dari bahasa Melayu yang ada dan tersebar penggunaan di kepulauan Maluku. Atau juga pada surat keputusan yang dikeluarkan oleh Pemerintah kolonial Belanda. Surat keputusan yang bernomor K.B. 1871 No. 104 menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberi dalam bahasa Daerah, kalau tidak dipakai bahasa Melayu.

Alasan kedua yang meyebabkan diangkat bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia adalah kesederhanaan sistem bahasa Melayu yang tidak memiliki tingkatan. Tidak seperti bahasa Jawa yang memiliki tingkatan seperti kromo, kromo madya, dan ngoko, bahasa Melayu tidak mengenal sistem tingkatan seperti itu. Bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan-tingkatan dalam sistem berbahasanya inilah yang menciptakan kesan bahasa Melayu mudah untuk dipelajari.

Selain itu, diterima dan diangkatnya bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia disebabkan karena kerelaan berbagai suku di Indoensia untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia. Bentuk kerelaan ini puncaknya terjadi pada Kongres Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 yang melahirkan teks Naskah Sumpah Pemuda, yang salah satu butirnya berbunyi, "Kami putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Alasan keempat atau alasan terakhir yang menyebabkan diangkatnya bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia adalah kesanggupan bahasa Melayu untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas. Kesanggupan ini dibuktikan dengan keberadaan bahasa Melayu yang merupakan alat perhubungan antara orang-orang yang berlainan bahasanya di Indonesia. Sebagai alat perhubungan tersebut, bahasa Melayu telah mampu membuktikan kemampuannya dalam menterjemahkan segala perilaku dan bentuk-bentuk budaya yang ada di Indonesia, sehingga mereka yang berada di luar wilayah kebudayaan Indonesia pun dapat memahami segala bentuk dan perilaku kebudayaan yang ada di Indonesia.

III. Ragam Bahasa Indonesia

Dalam praktek pemakaiannya bahasa memiliki banyak ragam. Secara sederhana, ragam bahasa dapat diartikan sebagai variasi pemakaian bahasa yang timbul sebagai akibat adanya sarana, situasi, norma dan bidang pemakaian bahasa yang berbeda-beda. Merujuk pada pengertian tersebut, maka ragam bahasa dapat dilihat dari empat segi, yaitu: (a) segi sarana pemakaiannya, (b) segi situasi pemakaiannya, (c) segi norma pemakaiannya, dan (d) segi bidang pemkaiannya.

Berdasarkan segi sarana pemakaiannya, bahasa Indonesia dapat dibedakan atas dua ragam, yakni tulis dan lisan. Ragam bahasa Indonesia tulis adalah variasi bahasa Indonesia yang dipergunakan dengan medium tulisan. Sementara ragam bahasa Indonesia lisan adalah ragam bahasa Indonesia yang diungkapkan dalam bentuk lisan.

Antara ragam bahasa lisan dan bahasa tulis terdapat beberapa perbedaan, sebagai berikut:
a. Ragam bahasa lisan menghendaki adanya orang kedua yang bertindak sebagai lawan bicara orang pertama yang hadir di dapan, sedangkan dalam ragam tulis keberadaan orang kedua yang bertindak sebagai lawan bicara tidak harus ada atau hadir di hadapan.
b. Dalam ragam bahasa lisan unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, predikat dan objek tidak selalu dinyatakan, bahkan terkadang (dan tak jarang) unsure-unsur tersebut ditinggalkan. Ini disebabkan karena bahasa yang digunakan tersebut dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan atau intonasi. Sementara pada ragam bahasa tulis fungsi-fungsi gramatikal senantiasa dinyatakan dengan jelas. Ini semata karena ragam tulis menghendaki agar orang yang "diajak bicara" mengerti isi dari sebuah tulisan yang disampaikan.
c. Ragam bahasa lisan terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu. Sementara ragam bahasa tulis tidak, karena ia memuat kelengkapan unsur-unsur fungsi gramatikal dan ketatabahasaan.
d. Ragam bahasa lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang atau pendeknya suara, sementara ragam bahasa tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar dan huruf miring.

Selain dilihat dari segi sarana pemakaiannya, ragam bahasa Indonesia juga dapat dilihat dari situasi pemakaiannya. Dari segi situasi pemakaiannya, ragam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi ragam bahasa Indonesia resmi dan ragam bahasa Indonesia tak resmi.

Ragam bahasa Indonesia resmi disebut juga ragam bahasa Indonesia formal. Ia merupakan ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi formal. Sebagai ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi atau formal, keberadaannya ditandai dengan pemakaian unsur-unsur kebahasaan yang memperlihatkan tingkat kebakuan yang tinggi.

Ragam bahasa Indonesia resmi memiliki bentuk ragamnya yang berupa lisan dan tulis. Dalam bentuk lisan, ragam bahasa Indonesia resmi dapat dijumpai pada pembicaraan-pembicaraan di seminar-seminar ataupun pada pembacaan teks-teks pidato kenegaraan. Sementara dalam bentuk tulis, ragam bahasa Indonesia resmi dapat dijumpai dalam teks-teks pidato kenegaraan.

Selain ragam bahasa Indonesia resmi, dari segi situasi pemakaiannya, bahasa Indonesia juga terdiri dari ragam bahasa Indonesia tak resmi. Ragam ini disebut juga ragam bahasa Indonesia informal. Ia merupakan ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi tak resmi. Secara sederhana, ragam bahasa ini dapat dilihat dari pemakaian unsur-unsur bahasa yang memperlihatkan tingkat kebakuan yang rendah.

Sebagaimana ragam bahasa Indonesia resmi, ragam bahasa Indonesia tak resmi juga memiliki bentuknya, baik berupa lisan ataupun tulis. Dalam bentuk lisan, ragam bahasa Indonesia ini biasanya dengan mudah dapat kita jumpai dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari. Sementara dalam bentuk tulis, ragam bahasa Indonesia ini dapat dengan mudah ditemukan dalam sejumlah teks-teks sastra, baik apakah itu novel, cerita pendek, ataupun puisi.

Dari segi norma pemakaiannya, bahasa Indonesia terdiri dari dua ragam, baku dan tidak baku.

Ragam bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan kaidah tatabahasa Indonesia yang berlaku, baik apakah itu secara ejaan, maupun ketatabahasaan secara lebih spesifik. Ia biasanya, baik secara lisan ataupun tulis, identik dengan ragam bahasa Indonesia resmi. Ini karena dalam situasi resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan senantiasa mengacu pada kaidah-kaidah tatabahasa yang baku.

Ragam bahasa Indonesia tidak baku adalah ragam bahasa Indonesia yang pemakaiannya menyimpang dari kaidah yang berlaku. Ragam bahasa Indonesia ini, baik dalam bentuk tulis maupun lisan, berkaitan erat dengan ragam bahasa Indonesia tak resmi. Ini karena dalam situasi tak resmi, bahasa Indonesia baku tidak digunakan. Misalnya, di dalam pergaulan sehari-hari, penggunaan bahasa Indonesia baku akan membuat kondisi pergaulan menjadi kaku dan terkesan resmi.

Bahasa Indonesia, dalam ragamnya, juga dapat dilihat dari segi bidang pemakaiannya. Dalam segi bidang pemakaiannya, apakah itu dalam lisan ataupun tulis, bahasa Indonesia memiliki banyak ragam, antara lain: bahasa Indonesia jurnalistik, bahasa Indonesia sastra, bahasa Indonesia ilmiah, dsb. Ini karena banyaknya bidang kehidupan yang dimasuki oleh bahasa Indonesia dan setiap bidang tersebut memiliki cirinya masing-masing yang membedakan antara satu bidang dengan lainnya.

Jumat, 15 Maret 2019

Mimpi


Mimpi

Seorang di samudra, berbicara dengan samar
Bertingkah aneh
Dia bertanya kepadaku tentang cinta
Tentang kehidupan, iman dan harapan
Dia mengatakan tentang kematian
Dan hari tergelap yang akan datang

Dia menarik tali yang terikat dalam hati
Dia membawaku dengan tangannya
Dengan keadaan tersampir
Dia menari nari dalam mimpi
Dia menarikku lebih kuat,saat ku ingin pergi

Dia berkata
Datanglah kepadaku melewati tidur
Banyak hal yang ku sampaikan lewat mimpi
Ada jalan yang membawamu kepadaku
Aku akan mengambilmu dengan tangan ku

Aku tahu kau ingin pergi
Tapi kau pun akan kembali
Jalanmu telah ku sesatkan
Lihatlah kegelapan hatimu
Lihatlah kegelapan di wajahmu

Kenikmatan


Kenikmatan

Setiap nafas yang tiap detik kuhirup dan kuhembus
Mata ini kau ciptakan agar ku tahu betapa indahnya dunia
Tangan ini kau ciptakan agar ku mampu berkarya
Kaki ini kau ciptakan agar kumampu melangkah
Telinga ini kau ciptakan agar ku mampu mendengar betapa syahdunya suara-suaramu
Mulut ini kau ciptakan agar ku mampu mengucap syukur
Kau anugrahi aku akal pikiran
Itu semua semata agar aku mampu memilah
Kau ciptakan hati
Dan semua itu agar aku menyadari
Betapa banyak nikmat yang telah engkau berikan

Tanda Tanya dan Jawabannya


Tanda Tanya dan Jawabannya

Tujuan ku hidup didunia ini
Aku selalu ada dalam lima waktumu
Namun kenapa ku masih selalu terbayang dosa
Yang tak pernah ku buat namun kuingat
Ku yakin tuhan maha pemaah
Namun apakan maaf itu ada untuk ku
Tanya tanya tanya
Dan penuh tanda tanya
Dan ku tak pernah tahu jawabanya
Tak ada asa yang sia-sia
Tak ada perjuangan tanpa harapan
Tak ada daratan yang tak merindukan ombak
Begitu pun aku selalu menginginkan surga
Yang selalu di nanti penghuni dunia

Peminta


Peminta

Begitu kumal, begitu kotor
Diri ini bak secarik kain putih
Aku penuh dosa,  Aku berlumur dosa
Amat penuh dosa diri ini,  Kian besar dosa kuperbuat
Tuhan..
 Masihkah ada celah untukku
Masihkah ada ruang bagiku
Hamba meminta
Hamba memohon
Ampuni secarik kertas kumal nan kotor ini

Tuhan Ku Tak Sejalan


Tuhan Ku Tak Sejalan

Kutak pernah berfikir bahwa kau tak ada
Sedetik pun ku tak pernah mau mengingatnya
Walau terkadang ku ingat
namun terabaikan
Entah setan apa yang ada pada diriku
Hingga ku tak pernah bisa datang untuk berserah padamu
Sering ku bertanya dalam hati
Kenapa diriku begini
Hati ku dan ragaku selalu bertolak belakang
Sebenarnya hati ingin berontak
Namun raga terlalu kuat
Hanya pasrah dengan keadaan
Sembari menunggu keajaibanmu
Yang dapat mencerahkan jalanku
Mencerahkan hatiku
Untuk berserah hanya kepadamu tuhan

BERTAHAN HIDUP


BERTAHAN HIDUP

Tiada hari yang indah seperti saat ini
Saat semua tercurah dalam kata-kata
Sebuah pelik yang tiada habisnya
Kutatap selalu tanpa menunduk dengan menuntut bukti

Ketika semua tercengang melihatnya
Saat itu lah ku keluarkan semua
Meski keringat bercucuran mendera
Aku terus berusaha

Dalam harapan dan cita-cita
Maka, Ingat lah
Hidup itu bukan pilihan
Hidup itu adalah perjuangan

Dimana dan Bagaimana
Aku harus dapat bertahan hidup
Karena tuhan benci orang yang lemah
Karena tuhan lebih menyukai usaha

BERSERAH PADANYA


BERSERAH PADANYA

Cinta datangnya memang indah katanya
Namun bila belum waktunya
Nestapa yang kan menderanya
Karena tak ada daya kan menyambutnya

Tak ada rasa kan menemani nya
Dan Nista selal umembayanginya
Lara pun semakin menjadi-jadi di dalam hatinya
Sehingga menyunyikan hidupnya

Hari-harinya pun jadi gundah
Dan baginya elok itu hanya fantasi
Karena hanya janji yang tersisakan
Sering ku bertanya

Apa yang membuat mu begini
Terus menapaki jejak tanpa arti
Menyongsong hal yang tak berarti
Dan menyendiri dalam kelam ini

Tetapi kau masih sanggup tersenyum
Dan berpegang teguh pada Zat-nya yang abstrak.
Tanpa rasa duka yang menyelimutimu
Berharap Dia berikan yang terbaik pada waktunya.

Kupersembahkan Untuk-MU


Kupersembahkan Untuk-MU

Ketika kutatap mata mereka yang penuh ketulusan.
Serasa air mata ini  ingin menetes sederas mungkin.
Kuteringat ketika mereka tak mengabulkan permintaanku.
Dan secara tidak sadar terucap kata-kata kasar dari mulutku.

Aku itu sudah besar bukan anak kecil lagi.
Memangnya bapak dan ibu itu tau apa.
Pokoknya saya harus berangkat titik.
Aku ini baru dateng jadi capek dan mau istirahat.

Dan saya juga sering berbohong kepadanya demi keinginanku
Sering juga aku pergi tanpa pamit dan tidak pulang ke rumah
Dan membuat merka cemas
Ketika ku bersenang-senang di luar sana mereka panas-panasan di ladang

Ketika ku ber foya-foya menghamburkan banyak uang
Mereka bekerja keras membanting tulang
Dan tidak terasa waktu sudahlah berlalu
Tapi ku masih begitu

Berapa besar dosa yang telah ku perbuat kepada mereka
Tapi mereka masih selalu bisa tersenyum melihatku
Dan tidak ada sedikit pun rasa sesal yang mendera
Kulit  yang dulu bersih kini menjadi hitam

Rambut yang dulu hitam kini menjadi putih
Mungkin banyak orang sering berkata itu kewajiban mereka.
Tapi bagiku itu adalah hal yang tersia-siakan olehku
Mungkin aku belum bisa membahagiakan-MU dan menghapus dosa-dosa ku ini.
Tapi aku janji aku esok akan menjaga, merawat dan membahagiakanmu.

Curahan Kalbu


Curahan Kalbu

Jika lebih baik kita diam dengan rasa sayang.
Daripada selalu tersakiti dengan bayang-bayang.
Dan janganlah engkau terlalu sibuk mencari yang sempurna.
Jika yang sederhana saja mampu membuatmu bahagia.

Ketika kita punya niat baik.
Tuhan pasti berikan jalan yang terbaik.
Karena lebih baik kita menunggu orang yang tepat.
Dengan tak henti tuk dapat yang akurat.

Dari pada waktu kita, kita sia-siakan dengan orang yang salah.
Mungkin sabar itu susah.
ketulusan itu sulit.
Dan kejujuran sering kali membuat kita sakit.           

Tapi ingatlah ketika semua itu kita kerjakan dengan iklas pastilah akan bahagia.
Jika orang lain sering tertawa mungkin dia iri dengan kita.

Yakinlah dengan Pasti


Yakinlah dengan Pasti

Sering  kali kita larut akan kekecewaan.
Harapan yang selalu kita impikan.
Tidak henti-henti menderai hati.
Kadang ada keinginan untuk mundur karena semua usaha tak tercapai.

Namun, bukan berarti kita harus berhenti berusaha.
Pasrah dengan begitu saja.
Bangkit dan hancurkanlah tembok keraguanmu itu.
Dan tunjukanlah jiwa militanmu.

Perjuangkanlahharapanmu kepada Alamat yang tepat.
Selama roda kehidupan masih berputar.
Selama itu pula akan ada banyak hal yang bisa terjadi.
Yakinlah ! bahwa ada harapan yang lebih baik.

Tuhan tak pernah memejamkan matanya
Tuhan tak pernah menguji tanpa tau umatnya
Tuhan tak pernah membeda
Tuhanlah yang kau harus temui

PUISI BERANTAI MAHASISWA


PUISI BERANTAI

Pecinta :Saya akan membacakan puisi berjudul “BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU” untuk gadisku yang manis.

Pejuang :Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK MERDEKA”.
Penjual : Dan saya akan membacakan puisi berjudul “AKU PENJUAL TELUR” buat adikku yang suka makan telur.
Pecinta :Saat bulan purnama menerangi alam Kaudatang padaku sambil tersenyum manja Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan Begitu cantiknya bagaikan ………………………
Pejuang :Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan Tak pernah kukenal istilah takut Walaupun lawan banyaknya seribu kali  Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang ……………
Penjual :Telur mas telur ….! Kubawa keliling kampung  setiap hari,demi sesuap nasi. Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual Telur ayam, telur bebek, maupun telur …………..
Pecinta : Nikita Mirzani Kau tersenyum padaku, dan Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju
Malamitu,perlahan kau dekatkan bibirmu ketelingaku
Seraya berbisik ………….
Pejuang :Merdeka…!
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata ………….
Penjual :Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Satu-satu telur ku elus sambil berkata lirih, ayamku …………..
Pecinta :Aku cinta padamu sayang….!
Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibir ku ke ………….
Pejuang :Teng berlapis baja milik Belanda
Harus kita hancurkan
Terlalu lama kita dijajah
Terlalu lama kita disiksa
Mulai detik ini aku harus …………..
Penjual :Bertelur sebanyak-banyaknya
Kautelahberjasa
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan ……………
Pecinta :Kupeluk dengan mesra
Kau mendesah dalam pelukanku
Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu
Kemudian tubuhmu ……………………
Pejuang :Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia
Dengan semangat perjuangan yang membara
Aku berada di barisan paling depan
Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak ………………..
Penjual :Plung…… plung……
Keluar telurnya
Kuambil satu per satu dan kusimpan di ……………………
Pecinta :Matamu…
Terpejam dan nafasmu mendesah
Kaupeluk  juga aku dengan mesra
Ternyata kita sama-sama ingin saling …………….
Pejuang :Membunuh…
Mereka yang menyerang darijauh
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi ……………………
Penjual :Telurku…
Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang ………………..
Pecinta :Dimabuk cinta…
Kita sama-sama menangis bahagia
Matamu perlahan kubersihkan dengan ………………
Pejuang :Senapan mesin yang panas…
Sepanas darahku
Kembali kusambut serangan yang datang
Dengan peluru-peluru yang sudah ……………….
Penjual :Membusuk…
Tidak laku dijual lagi
Oh telurku……. Oh ayamku…………..
Pecinta :Sayang…
Tidak  perlu disesalkan
Tataplah mataku kembali dan kau……………….
Pejuang :Terjang lalu hancurkan…………………..
Penjual :Telurku……… telurku……………….
Pecinta : Akan kudekatkan padamu
Tenanglah… diamlah…
Aku akan…………………….
Pejuang :Merobek-robekterus
Lempar kan semua yang kita punya
Sambil mengucapkan………………
Penjual :Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur……………
Pecinta :Sayangku…………………
Pejuang :Kutusuk kau sampai mati !
Aku masih punya banyak …………………..
Penjual :Telur dan ayamku…………………..
Pecinta :Aku cinta padamu sayang……………….
Pejuang :Sampai darah penghabisan hingga akhirnya…………………
Penjual :Bertelur lagi
Dan telur ayamku adalah telur ……………………….
Pecinta :Kekasihku ,kita kan selalu bersama …………….
Pejuang :Berjuang selamanya untuk ber…………………
Penjual :Teluuuuur…… teluuuuur……… begitu aku menjajakannya setiap hari



SEKIAN TERIMAKASIH

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda