Selasa, 20 Maret 2018

TUGAS SOAL MATA KULIYAH SINTAKSIS


TUGAS SOAL MATA KULIYAH SINTAKSIS

SOAL
 (1) Jelaskan mengapa suatu klausa disebut
(a) klausa nominal
(b) klausa verbal
(c) klausa ajektival
Beri contohnya masing-masing
      (2) a.  la menjadi guru
           b. Susi adalah pemain bulu tangkis
           Jelaskan jenis kedua klausa di atas. Apa alasan Anda.
 (3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan rnakna klausa peran penderita dan peran penerima.
(4) Apa yang membedakan klausa dan kalimat. Berikan 3 contoh
(5) Ambil contoh sebuah paragraf catat dan tentukan mana yang termasuk kalimat bebas dan mana yang termasuk kalimat terikat.

Jawaban
1.      a. Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berupa nomina atau frase nomial.
Contoh:
1. Pamanku pengusaha angkutan di kota itu.
Predikatnya adalah pengusaha angkutan adalah kelas kata nomina.
      2. Kakakku karyawan Bank Bumi Daya.
Predikatnya adalah karyawan Bank Bumi Daya adalah frase nominal. klausa nomina karena predikatnya kategori nomina.
b. klausa verbal adalah klausa yang predikatnya kategori verba atau frase verbal.
 Contoh : 
1. Ella makan
2.Heru tidur
3. Sinta mandi
4. Ella menari.
klausa-klausa verba , karena klausa klausa tersebut adalah berkategori verbal yaitu makan, tidur, mandi, dan menari.
a.       klausa ajektival adalah klausa yang predikatnya berkategori ajetif baik berupa kata maupun frase.
Contoh:
1. Air sungai itu sangat kotor
2. Jembatan itu sangat kokoh
3. Langit itu sangat jernih.
predikat ajektifal, karena berkategori ajektif. Oleh karena itu berkonstruksi dan termasuk klausa ajektifal yaitu sangat kotor, sangat kokoh, sangat jernih.

2.       Makana klausa yang terdapat di bawah adalah:
a.       Ia menjadi guru.
Kata “menjadi guru” pada klausa di atas menunjukkan bahwa klausa tersebut merupakan klausa nominal. Karena  kata “menjadi guru” menunjukkan jenis frase yang berbentuk nominal yaitu kata benda.
b.      Susi adalah pemain bulu tangkis.
Kata “pemain bulu tangkis” pada klausa di atas menunjukkan bahwa klausa tersebut merupakan klausa verbal. Karena kata “pemain bulu tangkis” menunjukkan jenis frase yang berbentuk verbal atau kata kerja.

3.       Makna klausa penderita yaitu benda bernyawa yang mengalami perubahan secara fisik atau yang berubah tempatnya atau letaknya.  Penderita dapat pula berupa yang dimiliki, yang diperoleh, atau yang dipertahankan.
Contoh: Heru irawan  menyayangi adiknya
Adiknya sebagai penderita yang memperoleh kasih sayang dari seorang kakak.
Makna klausa pemerolehan atau penerima yaitu benda yang mendapat keuntungan dari pradikator.
Contoh: Ibu menjahitkan adik baju
Adik adalah pemeroleh, yang mendapat keuntungan dari predikator (menjahitkan).

4.      Klausa adalah sekelompok kata yang menjadi bagian dari sebuah kalimat. Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. Manaf (2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Sebagai suatu satuan gramatikal, klausa disusun oleh kata atau frase, dan yang memiliki satu predikat. Pada umumnya klausa menjadi konstituen kalimat. Sekurang-kurangnya klausa memiliki satu subyek dan satu predikat, dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat. Klausa merupakan konstituen dasar yang terlengkap bagi sebuah kalimat. Oleh karena itu klausa dipandang sebagai suatu konstruksi inti suatu kalimat. Secara lengkap unsur-unsur klausa tersebut menjadi kalimat, hanya dengan cara memberikan intonasi final pada klausa tersebut.
Kalimat adalah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau kumpulan kata disertai intonasi yang nada, disela oleh jeda, dan diakhiri oleh intonasi selesai. Dalam hubungan dengan kalimat, klausa merupakan suatu konstituen dasar. Dan telah dijelaskan pula bahwa klausa adalah suatu satuan gramatikal yang secara aktual dan potensial dapat menjadi kalimat. Di dalam pertuturan ke dalam sebuah klausa dapat diberikan intonasi final, sehingga terbentuklah sebuah katimat.
Dapat disimpulkan bahwa semua ciri-ciri yang ada dalam klausa terdapat juga dalam kalimat. Bedanya adalah bahwa klausa merupakan konstituen dasar, dan sekaligus konstruksi inti sebuah kalimat, yang tidak ditandai oleh intonasi final, sedangkan kalimat ditandai oleh adanya intonasi final.
Contoh kalimat
1.      Adik sedang bermain boneka beruang di teras.
2.      Rina sedang belajar matematika di ruang belajar.
3.      Ibu sedang menggoreng tempe di dapur.
4.      Ayah sedang minum kopi di ruang tamu
5.      Kakak sedang bermain komputer di kamar
Contoh klausa
Saat negara-negara lain sudah menjadi negara berkembang, Negara kita baru melakukan proses menuju negara berkembang.
Kalimat diatas terdiri dari beberapa klausa, yaitu:
Saat negara-negara lain menjadi (S-P);
negara berkembang (O-Pel);
negara kita baru melakukan (S-P);
proses menuju negara berkembang (P-O).

5.Contoh paragraf:
Memberikan “asupan” makan yang sehat dan seimbang adalah cara yang baik untuk memastikan tumbuh kembang serta menjaga tubuh tetap sehat dan kuat. Pola makanan yang dianjurkan adalah yang mengandung tiga kelompok zat nutrisi, yaitu sumber zat tenaga, pembangun, dan pengatur. Makanan yang tergolong dalam sumber zat tenaga adalah nasi, tepung-tepungan, umbi-umbian, gula, dan minyak. Sumber zat pembangun terdapat pada makanan seperti ikan, telur, susu, daging sapi, dan kacang-kacangan. Sedang sumber zat pengatur banyak terdapat pada sayur dan buah, terutama yang berwarna hijau dan kuning.
Kalimat yang terdapat dalam paragraf di atas adalah kalimat pertama pada awal paragraf tersebut yaitu ‘Memberikan “asupan” makann yang sehat dan seimbang adalah cara yang baik untuk memastikan tumbuh kembang serta menjaga tubuh tetap sehat dan kuat.’
Kalimat bebas bisa dikatakan sebagai kalimat utama atau pokok pikiran karena kalimat tersebut

ALHAMDULILLAH HIROBBIL ALAMIN ,SELESAI.

Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda