Selasa, 03 Juli 2018

Pengertian Lingkungan Pendidikan dan Lembaga Pendidikan


2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dangan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga.
Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.2 Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu tempat seseorang memperoleh penddikan secara langsung atau tidak langsung serta bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro “Tri Pusat Pendidikan”
dan sejalan pendapat Langeveld bahwa yang bertanggung jawab dalam pendidikan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.2.1 Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah. Keluarga bisa berbentuk keluaga inti ataupun keluarga yang diperluas (kakek, nenek, ipar dsb).
Keluarga secara etimologi menurut Ki Hajar Dewantoro, seperti dijelaskan oleh Abu Ahmad adalah sebagai berikut: Bagi Bangsa Indonesia perkataan “keluarga” dikenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan “kawula” artinya abdi sedangkangkan “warga” artinya anggota.
Keluarga dalam pandangan antropologi adalah kesatuan-kesatuan kecil yang memiliki tempat tinggal dan di tandai oleh kerjasama yang sangat erat.
Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terkait suatu keturunan.
 Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal berikut:
Ø  Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua  dengan anak.
Ø  Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
Ø  Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya bahkan kemanusiaan.
Disisi lain tanggung jawab pendidikan yang menjadi beban orang tua sekurang- kurangnya harus dilaksanankan dalam rangka hal- hal berikut:
Ø Memelihara dan membesarkan anak.
Ø Melindungi dan menjamin kesamaan.
Ø Membahagiakan anak baik dunia atau akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orang tua meliputi :      
1. Dasar pendidikan budi pekerti
2. Dasar pendidikan sosial
4. Dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik.
5. Dasar pendidikan kekeluargaan dengan memberikan apresiasi terhadap keluarga
6. Dasar pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan berprikemanusiaan untuk mencintai bangsa dan tanah air
7. Dasar pendidikan agama

Fungsi dan peranan pendidikan keluarga yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak..
2. Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga.

2.2.2 Lingkungan Sekolah
Mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan institusional yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab yaitu :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan dipercayakan kepada masyarakat dan Negara.
3. Tanggung jawab fungsional yaitu kewajiban mengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya.
Evaluasi untuk mengukur kemampuan murid untuk menyelesaikan pendidikannya pada suatu jenjang atau jenis pendidikan dilakukan melalui 3 cara yaitu :
1. Formatif yaitu dilakukan setiap selesai satu sesi pembelajaran.
2. Sumatif yaitu yang dilakukan setiap semester atau setiap tahun.
3. UAN (Ujian Akhir Nasional) adalah evaluasi yang diselenggarakan pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau sekolah swasta yang berada dalam naungan pemerintah.
Karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut :       
a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
b. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen.
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan.
 Sifat-sifat lembaga pendidikan Yaitu :
Ø   Tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
Ø   Merupakan lembaga pendidikan formal.
Ø   Merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
Macama-macam sekolah Yaitu :
1.  Ditinjau dari segi yang mengusahakan
a.  Sekolah negeri
b. Sekolah swasta
2. Ditinjau dari sudut tingkatan
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah umum
b. Sekolah kejuruan

2.2. 3 Lingkungan Masyarakat
Kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan negara. Lembaga pendidikan ini berorientasi langsung kepada hal-hal yang bertalian dengan kehidupan. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah.
masyarakat adalah pendidikan tersier yang merupakan pendidikan terakhir, tapi bersifat permanen dengan pendidiknya masyarakat itu sendiri secara sosial, kebudayaan adat istiadat dan kondisi masyarakat setempat sebagai lingkungan material. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti :
a. Mesjid,surau atau langgar, mushola
b. Madrasah, pondok pesantren
c. Pengajian atau majlis taklim
d. Kursus-kursus
e. Badan-badan pembinaan rohani
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf  hidupnya.
Ciri-ciri pendidikan masyarakat yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah.
3. Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi sistematis.
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan.
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah Yaitu :
1. Pendidikan sosial
2. Pendidikan Masyarakat
3. Pendidikan rakyat
4. Pendidikan luar sekolah
5. Mass education
6. Adult education
7. Extension education
8. Fundamental education

2.3 Bentuk- bentuk Lembaga Pendidikan
2.3.1 Lembaga pendidikan keluarga
Merupakan lingkungan yang pertama dan utama dalam Pendidikan.
2.3.2 Lembaga pendidikan sekolah
Pendidikan yang diperoleh secara teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti taraf yang jelas.
2.3.3 Lembaga pendidikan di masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan diluar sekolah.
b. Peserta didik perlu homogen.
c. Ada waktu belajar dan metode normal, serta evaluasi yang sisitematis.
d. Isi pendidikan bersifat prakti dan khusus.
3.4 Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
3.4.1 Lembaga Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah sarana untuk meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
a. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
1. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
2. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Tiga pokok dalam pembentukan emosional anak adalah :
              1. Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak
              2. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang
              3. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak.
3.  Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya.
4.  Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial.
5.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan.

3.4.2 Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill.
1. Fungsi Lembaga Sekolah
a. Mengembangkan kecerdasan, pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik.
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi Program tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat.
2. Peranan Lembaga Sekolah
a. Tempat anak didik belajar bergaul baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
3. Tanggung Jawab Sekolah
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.
3. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.

3.4.3 Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out.
3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan.

3.1 Kesimpulan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Fungsi lingkungan pendidikan dan lembaga pendidikan yaitu membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat serta memberikan karakter yang tangguh dan mampu menyesuaikan diri dalam perkembangan jaman.
Lingkungan pendidikan secara garis besar terbagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu, keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.


Daftar Pustaka
1. Tirtarahardja, Umar dan La Sulo, Sulo Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

 



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda