ANALISIS PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PAIKEM
Pada MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
LAPORAN PENELITIAN
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah
investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan
baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan
datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang,
artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan
kebutuhan di masa yang akan datang.
Seiring perkembangan ilmu dan teknologi membawa
pergesesaran peran guru dalam pembelajaran, semula guru merupakan satu-satunya
sumber belajar utama bagi peserta didiknya menjadi berbagi peran
dengan sumber belajar lain untuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik baik yang
didesain maupun yang non desain belum banyak dimanfaatkan dalam pembelAjaran.
Terdapat kecenderungan dalam pembelajaran selama ini lebih banyak memanfaatkan
guru dan buku teks sebagai sumber belajar utama. Di sisi lain dalam
pembelajaran ke depan dihadapkan pada tuntutan kebutuhan belajar yang semakin
komplek.
Matakuliah Media Pembelajaranmerupakan
mata kuliah yang dikembangkan dan diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Bahasa
Dan Sastra Indonesia yang kelak menjadi pendidik dalam mendesain pesan dalam
proses komunikasi agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah
tujuan. Untuk itu sangat diperlukan kapasitas untuk mendesain pesan melalui
media pembelajaran agar terjadi proses dan hasil belajar yang optimal. Taksomi
Variabel dalam pembelajaran, pola-pola instruksional dan Prinsip-prinsip
pemanfaatan media pembelajaran. Fungsi dan peran media dalam pembelajaran,
jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran. Kreteria pemilihan media
pembelajaran dan evaluasi pemanfaatan media pembelajaran. Analisis kasus
pemanfaatan media dalam praktek pembelajaran, praktek mendesain media
untuk pembelajaran dan pemanfaatannya.
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif dalam mengikuti
pembelajaran, sedangkan guru bertugas sebagai motivator dan fasilitator. Setiap
kegiatan yang dilakukan siswa selalu dipantau dan setiap kesulitan yang
dihadapi siswa selalu memberi solusi.
Guru dalam pembelajaran menggunakkan model
pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan berarti guru
menggunakan strategi pembelajaran terpadu menggunakan strategi, metode,
pendekatan dan teknik pengajaran baik prosedur maupun tujuan pembelajaran.Pembelajaran
berbasis PAIKEM ini juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir
tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative
thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur,
kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan,
memberi keyakinan, menganalisis, asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif
adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality),
ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating).
Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. dalam
pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi
tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi
dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan
mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh mahasiswa
sendiri.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu. Model mengajar adalah cara yang digunakan pendidik dalam berhubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu peranan model pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Dengan model ini diharapkan tumbuh motivasi belajar peserta didik, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini pendidik berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan peserta didik berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik jikalau peserta didik lebih aktif dibandingkan dengan pendidik.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu. Model mengajar adalah cara yang digunakan pendidik dalam berhubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu peranan model pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Dengan model ini diharapkan tumbuh motivasi belajar peserta didik, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini pendidik berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan peserta didik berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik jikalau peserta didik lebih aktif dibandingkan dengan pendidik.
Namun kenyataannya di lapangan bahwa setiap
model pembelajaran tidak selalu tepat dan efisien dalam kondisi kegiatan
belajar mengajar. Penggunaan modelPAIKEM dapat diterapkan di berbagai macam
mata kuliah, tak terkecuali dalam mata kuliah media pembelajaran. Banyak
mahasiswa yang kurang begitu antusias mengikuti mata kuliah media pembelajaran,
mereka menggangap mata kuliah media pembelajaran membingungkan karena merupakan
mata kuliah yang harus bisa menggunakan dan memanfaatkan media yang tepat
ketika nanti menjadi seorang guru, metode yang diterapkan kurang begitu menarik
dan bervariasi, sehingga tidak bisa membawa mereka untuk ikut berpartisipasi
secara langsung atau aktif dalam pembelajaran dikelas. Pada umumnya guru dalam
menyampaikan materi mata kuliah media pembelajaran selama ini menggunakan cara
atau metode yang kurang bervariasi dan cenderung monoton, sehingga mahasiswa mudah
merasa jenuh serta kurang bersemangat. Kepekaan dan kejelian dalam membaca
situasi oleh dosen sangat diharapkan untuk merubah pandangan mahasiswa yang
selama ini mata kuliah media pmbelajaran dianggap sebagai mata kuliah yang
membosankan dirubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga motivasi
dalam diri mahasiswa dapat muncul kembali. Oleh karena itu penggunaan model
pakem dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam
model pakem, Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran dosen harus
dapat menciptakan suasanan dimana mahasiswa dapat aktif bertanya,
mempertanyakan dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu
gagasan/ide yang cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari si pembelajar
sangat penting bagi usaha meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif
yang selama ini berkembang, karena siswa hanya dicekoki materi melalui metode
ceramah saja sehingga siswa tidak dapat ikut terlibat secara langsung atau
aktif, hal ini sangat bertentangan dengan hakekat belajar. Bertolak dari latar
belakang permasalahan-permasalahan diatas, maka dilakukanlah penelitian
terhadap “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAKEM) pada mata kuliah media pembelajaran)”. Mengingat hal yang
demikian pendidik harus mampu mempergunakan model yang tepat, agar tidak
membingungkan bagi mahasiswa. Sejalan dengan konsep di atas maka penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan menganalisapenerapan model
pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata
kuliah media pembelajaran, serta lokasi penelitian yang paling strategis
sebagai obyek dalam penelitian ini.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah
penerapan model pembelajaran PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran yang
diterapkan di STKIP MPL Prodi PBSI semester V?
2. Apa faktor yang mendorong diterapkannya model PAIKEM
padamata kuliah
media pembelajaran yang diterapkan di STKIP MPL Prodi PBSI
semester V?
3. Apa faktor yang dapat menghambat penerapan
model PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan
di STKIP MPL Prodi PBSI semester V?
4. Bagaimana
upaya yang
dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan model
pembelajaran PAIKEM padamata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSIsemester V?
C.
RUANG
LINGKUP MASALAH
Ruang lingkup dalam penelitian ini
penulis batasi sebagai berikut :
1.
Objek Penelitian
Objek
yang dimaksud dengan model pembelajaran PAIKEM dalam penelitian ini adalah
menunjukkan
bahwa Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk
mandiri dan aktif dalam mengikuti pembelajaran serta dapat
membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis
dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking).
2. Subjek
penelitian
Subjek
penelitian adalahmahasiswa semester 5 prodi PBSI STKIP MPL.
3. Lokasi
Penelitian
Lokasi
penelitian dilakukan di STKIP MPL.
4. Waktu
Penelitian
Penelitian
dilakukan pada semester ganjil tahun 2016/2017.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagaiberikut :
a.
Untuk mendeskripsikan pelaksanaan model
pembelajaran PAIKEM pada
Mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSI semester V.
b. Untuk mendeskripsikanfaktor yang mendorong
diterapkannya model PAIKEM padamata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSI semester V?
c. Untuk mendeskripsikanfaktor yang dapat menghambat
penerapan model PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan
di STKIP MPL Prodi PBSI semester V?
d. Untuk mendeskripsikanupaya yang
dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan model
pembelajaran PAIKEM padamata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSIsemester V?
2.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menguraikan konsep pembelajaran PAIKEM pada Mata
kuliah media pembelajaran yang diterapkan di STKIP MPL Prodi PBSI semester V
tahun 2016/2017.
b. Dapat menerapkan
manfaat PAIKEM pada Mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di STKIP MPL
Prodi PBSI semester V tahun 2016/2017.
c. Dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala
dalam Mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di STKIP MPL Prodi PBSI
semester V tahun 2016/2017.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi pendidik
Penelitian
ini dapat membantu pendidik dalam mengevaluasipembalajaran. Pembelajaran
kreatif yang dimaksud adalah cara pendidikmengajar dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untukmemilih caranya sendiri dalam belajar dan bertanya.
b. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat belajar secara aktif dan mandiri
2) Mahasiswa dapat belajar serta suasana hati yang senang.
c. Bagi Kampus
1)
Dapat dijadikan konsep dan juga dapat dijadikan pedoman olehpendidik dalam
pembelajaran dengan menggunakan modelpembelajaran PAIKEM pada mata kuliah media
pembelajaran maupunmata kuliah yang lain.
2)
Dapat dijadikan contoh dalam menyusun perangkat pembelajaranyang menyenangkan.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.KAJIAN PUSTAKA
Ditinjau
dari judul penelitian yang peneliti lakukan, di bawah ini terdapatBeberapa
kajian yang telah diteliti oleh peneliti lain dan buku-buku yangrelevan dengan
judul penelitian di atas, yaitu :
Pada contoh
jurnal skripsi yaitu: “Studi Tentang ImplementasiPembelajaran Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan Pada MataPelajaran Pendidikan Agama Islam
di SD Pasuruan 02 MertoyudanMagelang”.Penelitian tersebut dilakukan oleh
Khusnul Khotimah, Nim 3101401pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Implementasipembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan
di SD Pasuruan 02mertoyudan magelang. (2) Dampak pelaksanaan pembelajaran
aktif, kreatif,efektif, menyenangkan pada peningkatan mutu pembelajaran
pendidikanagama islam di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang.
Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, adapun untukmemperoleh data-data
yang dipaparkan dalam penelitian ini, penulismenggunakan metode observasi,
intervieu, dokumentasi. Kemudian dianalisisdengan menggunakan analisis
deskriptif, yaitu analisis data yang diwujudkanbukan dalam bentuk angka,
melainkan dalam bentuk laporan dan uraian yangberusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan apa yang ada dalamlapangan, baik itu berupa kondisi atau
hubungan yang ada pada pelaksanaanPAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, Menyenangkan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat
lebih berprestasidalam setiap pembelajaran dan diberikan kesempatan agar tetap
aktif, efektif,dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar, baik hubungan
siswa denganguru, maupun siswa dengan sesama siswa. Metode ceramah bukanlah
satu-
satunya metode dalam setiap pembelajaran di dalam kelas.
ImplementasiPAIKEM terhadap pelajaran PAI sudah dapat dilaksanakan oleh guru,
danperencanaan pembelajaran telah mengalami perubahan atau inovasi dalamsetiap
penyampaian isi materi, sehingga dalam setiap penyampaian materilainya berbeda
dan guru juga dituntut untuk aktif, inovatif, kreatif dalamsetiap berfikir,
namun tetap efektif dan menyenangkan dalam kegiatan belajarmengajar.
Dampak pelaksanaan PAIKEM pada peningkatan mutu PAI antara
lainguru dapat merancang dan mengelola pembelajaran sesuai dengan materi
danmetode yang digunakan, sehingga siswa dapat aktif, inovatif, kreatif,
efektif,menyenangkan dalam belajar mengajar. Guru juga dapat lebih variatif
dalammenggunakan beberapa metode dalam belajar mengajar, dan guru juga
dapatmerubah kelas menjadi tempat belajar yang menyenangkan, hingga padasaatnya
akhir pelajaran siswa tenang, dan aktif serta kreatif, dengan demikianguru
dapat mengembangkan keterampilan atau bakat serta minat yang adapada diri
siswa.
B.
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Model Pembelajaran PAIKEM
a.
Pengertian
Pembelajaran
Suatu
sistem pembelajaran mungkin didefinisikan sebagai suatusumber dan prosedur yang
telah digunakan untuk memajukanpembelajaran. Sistem pembelajaran memiliki
variasi bentuk khusus yangterjadi dalam banyak institusi termasuk dalam
institusi pendidikan.
Pembelajaran
ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asaspendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilanpendidikan. Pembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah,mengajar dilakukan oleh pihak pendidik sebagai
pengajar, sedangkanbelajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Dengan
demikianpembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh pendidik
untukmembantu seorang untuk mempelajari suatu kemampuan dan nilai yangbaru
dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan,pelaksanaan, dan
evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.Dalam proses pembelajaran itu
dikembangkan melalui pola pembelajaranyang menggambarkan kedudukan serta peran
pendidik dan peserta didikdalam proses pembelajaran. Pendidik sebagai sumber
belajar, penentumodel belajar, dan juga penilai kemajuan belajar meminta para
pendidikuntuk menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien untuk
mencapaitujuan pembelajaran itu sendiri.
b.
Model-model Pembelajaran
Model
pembelajaran baik yang bersifat instruksional maupunnon-instruksional, akan
dapat dicapai bila dapat diciptakan dandipertahankan kondisi yang menguntungkan
bagi peserta didik. Dalam setiap pembelajaran dikelas, pendidik diharapkan
mampu merencanakandan mengusahakan agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secaramaksimal dan aman dari kondisi yang dapat merugikan peserta didik,baik
yang timbul dari peserta didik itu sendiri maupun dari lingkunganpeserta didik
belajar. Adapun macam-macam model pembelajaran itudibagi menjadi beberapa
bagian yaitu:
1) Model pemrosesan informasi pendidik menjelaskan bagaimana pesert didik selaku
individu memberi respons yang datang darilingkungannya.
2) Model pribadi, diorientasikan kepada perkembangan diri peserta didikselaku individu,
penekanannya diarahkan kepada pembentukanrealitas yang unik.
3) Model interaksi sosial, menekankan hubungan peserta didik denganlingkungannya
disekolah, terutama di dalam kelas. Pada model inipeserta didik dihadapkan oleh
tuntutan situasi yang lebih bersikapdemokratis.
4) Model prilaku, peserta didik diarahkan kepada suatu pola belajar yangterfokus pada
hal-hal yang spesifik.
c.
Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah suatu akronim
yang digunakan dalam konteks pembelajaran. Akronim sejenis yang digunakan yakni
ASIK yang berarti Aktif, Senang, Inovatif dan Kreatif. Secara umum memang
dikenal dengan sebutan PAKEM yakni Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Tetapi seiring dengan perkembangannya ditambah dengan
pengembangan dari pembelajaran kreatif yakni pembelajaran yang inovatif. Dan
sekarang lebih dikenal dengan PAIKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Menurut Syah dan
Kariadinata (2009: 1) PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat
didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang
digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai
penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Adapun maksud dari masing-masing
kata PAIKEM menurut Suparlan dkk, (2008: 70) yaitu :
1) Aktif dimaksudkan bahwa
dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan memecahkan
masalah. 2) Inovatif yaitu guru harus menciptakan kondisi belajar dan kegiatan
pembelajaran yang baru sesuai tuntutan dan perkembangan pendidikan. 3) Kreatif
yaitu guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa. 4) Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus Adikuasai
siswa setelah proses pembelajaran yakni mencapai tujuan/kompetensi yang
ditetapkan. 5) Menyenangkan yaitu guru harus mampu menciptakan suasana
belajarmengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
tinggi.
Berdasarkan pengertian
tersebut menunjukkan bahwa Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan
guru bertugas sebagai motivator dan fasilitator. Setiap kegiatan yang dilakukan
siswa selalu dipantau dan setiap kesulitan yang dihadapi siswa selalu memberi
solusi.
Secara garis besar
Suparlan, dkk (2008: 71) menggambarkan PAIKEM sebagai berikut :
1) Siswa terlibat dalam
berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan
penekanan pada belajar melalui berbuat.
2) Guru menggunakan
berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan dan cocok bagi siswa.
3) Guru menerapkan cara
mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
4) Guru mendorong siswa
untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasan dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
Berdasarkan pendapat
tersebut menggambarkan bahwa PAIKEM diantara guru dan siswa merupakan hubungan
timbal balik. Guru berusaha merancang pembelajaran sebaik mungkin dan siswa harus
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, antara guru dan siswa
terjalin koordinasipembelajaran yang interaktif dan setiap kegiatan yang
dilakukan siswa selalu dipantau oleh guru.
d. Tujuan
PAIKEM
Pembelajaran berbasis
PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir tahap tinggi, berfikir
kritis, dan berpikir kreatif (critical and creative thinking). Berpikir adalah
suatu kecakapan nalar secara beratur, kecakapan sistematis dalam menilai,
memecahkan masalah menarik keputusan, member keyakinan, menganalisis asumsi dan
pencarian ilmiah. Berpikir creative adalah suatu kegiatan mental untuk mental
untuk meningkatkan kemurnian (originality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan
sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
Dalam pembelajaran
pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk
memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih
oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak
untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri.
e.
Jenis-jenis Penerapan PAIKEM
Peserta didik atau siswa-siswi dalam suatu pembelajaran
biasanyamemiliki kemampuan beragam, ada yang memiliki tingkat kepandaianyang
tinggi, sedang, bahkan ada yang kurang. Menurut pandanganpsikologi pendidikan, sebenarnya
tidak ada peserta didik yang pandaiatau bodoh, yang lebih tepat adalah peserta
didik dengan kemampuanlambat atau cepat dalam belajar. Dalam materi yang sama,
bagi pesertadidik satu memerlukan dua kali pertemuan untuk memahami
isinya,namun bagi peserta didik lain perlu empat kali pertemuan
dalammenyerapnya.karena itu, pendidik perlu mengatur kapan peserta didik
bekerjasecara perseorangan, berpasangan, atau klasikal. Jika harus
dibentukkelompok, kapan peserta didik dikelompokkan berdasarkankemampuannya
sehingga ia dapat berkonsentrasi membantu peserta didikyang kurang, dan kapan
peserta didik dikelompokkan secara campuranberbagai kemampuan sehingga terjadi
tutor sebaya (peer theaching).
Ada setidaknya 10 macam formasi kelas dalam kerangkamendukung
penerapan pembelajaran aktif . Setting atauformasi kelas berikut ini tidak
dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen, namun hanya sebagai alternatif
dalam penataanruang kelas. Jika meubeler (meja atau kursi) yang ada diruang
kelasdapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkinmenggunakan
beberapa formasi ini sesuai dengan situasi dan kondisiyang diinginkan pendidik.
Adapun beberapa formasi tersebut adalahsebagai berikut:
1.
Formasi huruf U
Formasi ini dapat berbagai tujuan. Para peserta didik melihat
pendidikatau media visualnya dengan mudah dan mereka juga dapat
salingberhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk
membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat karenapendidik dapat
masuk kedalam huruf U dan berjalan ke berbagai arahdengan seperangkat materi.
2.
Formasi Corak Tim
Pendidik mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran
diruangkelas agar memungkinkan peserta didik untuk melakukan interaksitim.
Pendidik dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-mejauntuk susunan yang
paling akrab. Jika hal ini dilakukan, beberapapeserta didik harus memutar kursi
mereka melingkar menghadap kedepan ruang kelas untuk melihat guru, papan tulis
atau media lainnya.
3. Meja
Konferensi
Formasi ini paling baik dilakukan jika meja berbentuk
persegipanjang. Susunan ini dapat mengurangi peran penting peserta didik.
4.
Formasi Lingkaran
Para peserta didik duduk pada sebuah lingkaran tanpa atau
denganmeja kursi untuk melakukan interaksi berhadap-hadapan langsung.
5.
Kelompok Untuk Kelompok
Susunan ini memungkinkan pendidik untuk melakukan diskusi
atauuntuk menyusun permainan peran, berdebat atau observasi darikreatifitas
kelompok. Pendidik dapat meletakkan meja pertemuan ditengah-tengah, yang
dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luarnya.
6. Tempat kerja (workstation).
Susunan ini tepatnya untuk lingkungan tipe laboratorium,
dimana setiap peserta didik duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas.
7. Pengelompokan Terpisah (breakrout groupings).
Jika kelas cukup besar atau jika ruangan memungkinkan,
pendidikdapat meletakkan meja dan kursi dimana kelompok kecil dapatmelakukan
aktifitas belajar didasarkan pada tim. Pendidik dapatmenempatkan susunan
pecahan-pecahan kelompok saling berjauhansehingga tim-tim itu tidk saling mengganggu.
Tetapi hendaknyadihindari penempatan ruangan kelompok-kelompok kecil terlalu
jauhdari ruang kelas, sehingga hubungan diantara peserta didik sulitdijaga.
8. Susunan Chevron.
Sebuah susunan ruang kelas tradisional tidak memungkinkan
untukmelakukan belajar aktif. Jika terdapat banyak peserta didik (30 ataulebih)
dan hanya tersedia beberapa meja, barangkali pendidik perlumenyusun peserta
didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V mengurangi jarak antara peserta
didik, pandangan lebih baik dan lebihmemungkinkan untuk melihat peserta didik
lain dari pada baris lurus.
9. Kelas Tradisional
Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus
yangberupa meja-kursi, pendidik dapat mencoba mengelompokkan kursidalam
pasangan-pasangan yang menmungkinkan menggunakan temanbelajar. Pendidik dapat
mencoba membuat nomor genap dari baris-baris ruangan yang cukup diantara mereka
semua.
10.
Auditorium/Aula
Formasi auditorium atau aula merupakan tawaran alternatif
dalammenyusun ruangan kelas. Meskipun bentuk auditorium menyediakanlingkungan
yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun hal inidapat dicoba untuk
dilakukan pendidik guna mengurangi kebosananpeserta didik yang terbiasa dalam
penataan ruang secara konvensional(tradisional).
Berikut akan disajikan model dan strategi pembelajaran
PAIKEMsebagai alternatif yang digunakan pendidik untuk dapat
mengaktifkanpeserta didik, baik secara individu maupun kelompok.
Pendidikdiharapkan dapat melakukan pengembangan, modifikasi, improfisasi
ataumencari strategi atau model lain yang dipandang lebih tepat. Berikut
iniadalah beberapa contoh model PAIKEM yang akan digunakan dalam
pembelajaran
adalah:
1. Every
One Is Teacher Here (Setiap murid menjadi guru) tujuan daripenerapan model ini
adalah membiasakan peserta didik untuk belajaraktif secara individu dan
membudayakan sifat berani bertanya, tidakminder, dan tidak takut salah.
2. Writing
In Here And Now (Menulis pengalaman secara langsung)menulis dapat membantu
peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami.
3. READING
ALOUD (Strategi membaca dengan keras) membacasesuatu teks dengan keras dapat
membantu peserta didikmemfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan dan merangsang diskusi dalam kelas.
4. THE
POWER OF TWO AND FOUR (Menggabung dua dan empatkekuatan) tujuan dari penerapan
model ini adalah membiasakanbelajar aktif secara individu dan kelompok (belajar
bersama hasilnyalebih berkesan).
5. Information
Search (Mencari informasi) tujuan dari penerapan modelini adalah memberi
kesempatan peserta didik untuk menemukan suatuilmu pengetahuan dengan proses
mencari sendiri.
6. Point-Counterpoint
(Beradu pandangan sesuai perspektif) tujuan daripenerapan model ini adalah
untuk melatih peserta didik agar mencariargumentasi yang kuat dalam memecahkan
suatu masalah yang aktualdi masyarakat sesuai dengan posisi yang diperankan.
7. Reading
Guide (Bacaan terbimbing) tujuan dari penerapan model iniadalah membantu
peserta didik lebih mudah dan terfokus dalammemahami sesuatu materi pokok.
8. Active
Debate (Debat aktif) tujuan dari penerapan model ini adalahuntuk melatih
peserta didik agar mencari argumentasi yang kuatdalam memecahkan sesuatu
masalah yang kontroversial sertamemiliki sifat demokratis dan slaing
menghormati terhadap perbedaanpendapat.
9. Index
Card Mact (Mencari jodoh kartu tanya jawab) tujuan daripenerapan model ini
adalah untuk melatih peserta didik agar lebihcermat dan lebih kuat pemahamannya
terhadap suatu materi pokok.
10. Jigsaw
Learning (Belajar melalui tukar delegasi antar kelompok)tujuan penerapan model
ini adalah untuk melatih peserta didik agarterbiasa berdiskusi dan
bertanggungjawab secara individu untukmembantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada temansekelasnya.
11. Role
Play (Bermain peran) tujuan dari penerapan model ini adalahmemberikan
pengalaman kongkrit dari apa yang telah dipelajari.Mengilustrasikan
prinsip-prinsip dari pembelajaran. Menumbuhkankepekaan terhadap masalah-masalah
hubungan sosial. Menyiapkandan menyediakan dasar-dasar diskusi yang kongkrit.
Menumbuhkanminat dan motifasi belajar peserta didik. Menyediakan sarana
untukmengekplorasiakan perasaan yang tersembunyi dibalik suatukeinginan.
12. Debat
Berantai, tujuan dari penerapan model ini adalah untukmenggali kemapuan peserta
didik agar dapat memberikan argumentasi(reasoning) antara dua pendapat yang
kontradiktif supaya tidakberfikir ekstrim dalam menyikapi suatu permasalahan.
13. Listening
Team (Kelompok pendengar) tujuan dari penerapanstrategi ini adalah untuk
melatih peserta didik agar terbiasa belajarkelompok secara harmonis untuk
mencapai hasil belajar yang lebihefektif.
14. Team
Quiz (Pertanyaan kelompok) tujuan dari penerapan model iniadalah dapat
meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didiktentang apa yang mereka pelajari
melalui cara yang menyenangkandan tidak menakutkan.
15. Small
Goup Discussion (Diskusi kelompok kecil) tujuan daripenerapan model ini adalah:
agar peserta didik memiliki ketrampilanmemecahkan masalah terkait materi pokok
dan persoalan yangdihadapi sehari-hari.
16. Card
Sort (Menyortir kartu) tujuan dari penerapan model ini adalahmengaktifkan
setiap individu sekaligus kelompok (cooperativelearning) dalam belajar.
17. Gallery
Walk (Pameran berjalan) tujuan dari penerapan model iniadalah membangun
kerjasama kelompok (cooperative learning) dansaling memberi apresiasi
dan koreksi dalam belajar.
f. Teknik Pemilihan PAIKEM
Jika suatu negara sudah berani memutuskan untuk berperang dengan
negara lain, misalnya, maka sang panglima perang harus sudah mempunyai gambaran
terlebih dahulu tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dan dijalankan oleh pasukannya
agar kemenangan bisa berpihak kepada mereka. Begitu pula seorang petani,
sebelum terjun ke sawah untuk menaburkan benih, dia harus sudah punya cara-cara
yangkhusus dan jitu agar hasil panen nantinya bisa melimpah sesuai yang diharapkan.
Cara-cara khusus dan rencana langkah-langkah itulah yangdisebut teknik atau
strategi.
Jadi seorang pendidik di samping harus menguasai berbagai model
pembelajaran dia juga harus menguasai teknik dan strategi agar model yang telah
dikuasai pendidik itu bisa diterapkan dengan tepatdalam suatu pembelajaran.
Karena begitu pentingnya suatu pembelajaran bagi anak didik dalam kehidupannya
maka menjadi penting pulalah agar proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan
lancar, efektif, efisien. Kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran tidak
lain adalah untuk menanamkan sejumlah norma komponen kedalam jiwa peserta
didik. Semua norma yang diyakini mengandung kebaikan yang perlu ditanamkan
kedalam jiwa anak didik melalui peranan pendidik dalam pembelajaran. Interaksi
antara pendidik dan peserta didik terjadi karena saling membutuhkan. Seorang
pendidik dituntut untuk dapat mengembangkan programpembelajaran yang optimal,
sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar merupakan
proses yang sangat penting dilakukan oleh peserta didik, karena tanpa adanya
hasil belajar yangmemadai mereka akan kesulitan dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam masyarakat. Suatu model atau strategi dalam pembelajaran bisa dikatakan
efektif jika prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan penggunaan
model yang tepat dan berguna. Maksudnya dengan memakai model tertentu tetapi
dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hasil pembelajaran yang
baik hendaklah bersifat menyeluruh, artinya bukan hanya sekedar penguasaan
pengetahuan semata-mata, akan tetapi juga tampak dalam perubahan sikap dan
tingkah laku secara terpadu. Perubahan ini sudah barang tentu harus dapat
dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional, dalam arti mudah untuk
diukur.
2. Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAIKEM
Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Menurut Suparlan, dkk (2008: 74) ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM yaitu :
1) Memahami sifat yang
dimiliki anak. Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan
berimajinasi.Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap
berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan
yang harus diolah guru sehingga subur bagi perkembangan kedua sifat tersebut.
2) Mengenal anak secara perorangan.
Masing-masing siswa/anak berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengenal
kemampuan anak, guru dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar
anak menjadi optimal.
3) Memanfaatkan perilaku
anak dalam pengorganisasian belajar. Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil
secara alami bermain berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dengan duduk berkelompok akan
memudahkan mereka untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran dalam
menyelesaikan tugasnya.
4) Mengembangkan kemampuan
berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah. Pada dasarnya hidup
ini adalah memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis
masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis
berfikir tersebut berasal dari rasa ingin tahu dan berimajinasi oleh karena itu
tugas guru adalah mengembangkannya dengan sering-sering memberikan tugas atau
mengajukan pertanyaan yang terbuka.
5) Mengembangkan ruang
kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya
dipajang untuk dapat memberi motivasi siswa bekerja lebih baik lagi dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lainnya. Dan juga dapat dijadikan rujukan bagi
guru ketika membahas suatu masalah.
6) Memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar. Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) sebagai bahan
dan sumber belajar perlu dimanfaatkan oleh guru, agar anak menjadi lebih
senang, dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati, mencatat,
merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, membuat
gambar dan lainnya.
7) Memberikan umpan balik
yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar. Umpan balik merupakan interaksi
antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan
daripada kelemahan siswa dan diberikan secara santun untuk menanamkan rasa
percaya diri. Guru harus konsisten memeriksa dan memberikan hasil pekerjaan
siswa.
8) Membedakan antara aktif
fisikal dan aktif mental. Aktif mental lebih diutamakan daripada aktif secara
fisikal. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan keberanian dari siswa. Guru
hendaknya mampu menghilangkan perasaan penyebab rasa takut tersebut.
Hal-hal di atas jika
diperhatikan dengan baik maka akan member peluang Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) akan berhasil. Ciri-ciri PAIKEM
berhasil, Menurut Suparlan, dkk (2008: 95) adalah “aktif, kritis, kreatif,
kematangan emosional-sosial meningkat, produktif dan siap menghadapi
perubahan”. Dan tidak diragukan lagi jika PAIKEM benar-benar dilaksanakan
dengan sebagaimana mestinya maka tujuan pendidikan seperti apa yang diharapkan
dalam Undang-Undang yakni membentuk watak dan mengembangkan potensi anak didik
akan tercapai.
3.
Pembelajaran
pada Media Pembelajaran
Pengertian
Mata Kuliah Media Pembelajaran
Mata kuliah media pembelajaran ini
dikembangkan dan diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia yang kelak menjadi teknolog dalam mendesain pesan dalam proses
komunikasi agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah tujuan.
Untuk itu sangat diperlukan kapasitas untuk mendesain pesan melalui media
pembelajaran agar terjadi proses dan hasil belajar yang optimal. Taksomi
Variabel dalam pembelajaran, pola-pola instruksional dan Prinsip-prinsip
pemanfaatan media pembelajaran. Fungsi dan peran media dalam pembelajaran,
jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran. Kreteria pemilihan media
pembelajaran dan evaluasi pemanfaatan media pembelajaran. Analisis kasus
pemanfaatan media dalam praktek pembelajaran, praktek mendesain media
untuk pembelajaran dan pemanfaatannya.
Dosen
dalam pembelajaran menggunakkan model pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan berarti guru menggunakan strategi pembelajaran terpadu
menggunakan strategi, metode, pendekatan dan teknik pengajaran baik prosedur
maupun tujuan pembelajaran.
4. PAIKEM
dalam Media Pembelajaran
a.
Pemilihan Model PAIKEM untuk Pembelajaran Media Pembelajaran
Dalam menggunakan model mengajar sudah barang tentu pendidik
yang tidak mengenal model dalam mengajar, jangan diharap bisa melaksanakan
proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya. Hal yang penting dalam model
pembelajaran ialah bahwa setiap model pembelajaran yang digunakan bertalian dengan
tujuan belajar yang ingin dicapai. Tujuan untuk mendidik anak agar sanggup
memecahkan masalah-masalah dalam belajarnya, serta memerlukan model yang lain pula,
bila tujuannya adalah mengumpulkan informasi. Oleh karena itu untuk mendorong
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar,pendidik seharusnya mengerti akan
fungsi, dan langkah-langkah pelaksanaan model mengajar.
b.
Penerapan Model PAIKEM dalam pembelajaran Media Pembelajaran
Belajar
adalah proses bagi peserta didik dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri.
Maka kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan proses belajarnya secara mudah, lancar dan termotivasi. Karena
itu pula, suasana belajar yang diciptakan pendidik seharusnya melibatkan
peserta didik secara aktif, misalnya mengamati, meneliti,bertanya dan
mempertanyakan, menjelaskan, mencari contoh, dan bentuk-bentuk keterlibatan
sejenis lainnya. Dalam penerapan model PAIKEM terhadap pembelajaran media
pembelajaran itu pendidik diharuskan untuk dapat mengerti dan memahami terlebih
dahulu, bagaimana keadaan jasmaniah dan rohaniah peserta didik serta kondisi
kesehatannya agar supaya proses pembelajaran berjalan dengan lancar begitu pula
dengan model pembelajarannya juga dapat berjalan dengan yang diharapkan tujuan
pembelajaran. Disamping itu pendidik sebagai ujung tombak pembelajaran perlu
memperhatikan beberapa prinsip dalam rangka meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
peserta didik, yaitu:
1)
Keseimbangan reward dan punishment
2)
Kebermaknaan (meaningful)
3)
Penguasaan ketrampilan prasyarat
4)
Penggunaan model
5)
Komunikasi yang bersifat terbuka
6)
Pemberian tugas yang menantang
7)
Latihan yang tepat
8)
Penilaian tugas
9)
Penciptaan kondisi yang menyenangkan
10)
Keragaman pendekatan
11)
Mengembangkan beragam kemampuan
12)
Melibatkan indera sebanyak-banyaknya
Langkah-langkah
penerapan model PAIKEM pada pelajaranMedia pembelajaran yaitu: menyiapkan
SK-KD, Silabus, Rpp (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum melakukan
pembelajaran dalamkegiatan belajar mengajar. Setelah pendidik menguraikan
masalah SK-KD maka seorang pendidik harus mempersiapkan diri untuk menguraikan
dan memaparkan tentang langkah-langkah penerapan model apa yang akan digunakan.
Adapun uraian dalam langkah-langkah penerapan model PAIKEM adalah:
a) SK
b) KD
c) Indikator
d)
Tujuan pembelajaran
e)
Materi pembelajaran
f)
Metode/strategi dalam pembelajaran
g)
Langkah-langkah pembelajaran
h)
Media pembelajaran
i)
Sumber belajar
j)
Evaluasi
c.
Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan PAIKEM dalamMata Kuliah Media Pembelajaran
faktor
pendorong dan penghambat dalam penerapan modelPAIKEM adalah: PAIKEM merupakan
strategi pembelajaran yangmemberikan kesempatan pada siswa untuk termotivasi
dalam pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang baik. Dengan model PAIKEM,
dapat mengurangi situasi dan kondisi model pembelajaran konvensional yang lebih
menitik beratkan pada model ceramah saja. Sedangkan faktor penghambatnya
adalah: Belum dipahaminya model PAIKEM oleh pendidik. Kurangnya memperoleh
kesempatan memahami inovasi dalam pendidikan, termasuk penerapan model PAIKEM.
Kecenderungan diterapkannya model pembelajaran konvensional yang dipandang lebih
mudah dan murah, dan karena kemampuan tingkat berfikir peserta didik yang
beragam, jadi pendidik masih belum optimal dalam menerapkan PAIKEM. Upaya yang
dilakukan untuk mengatasi hambatan adalah:
1. Pendidik
berusaha untuk menjalin komunikasi yang lebih akrab dengan seluruh peserta
didik
2. Memotivasi
peserta didik agar tidak takut dalammengemukakan pendapat, tidak takut untuk
menjawab pertanyaan daripendidik serta tidak takut disalahkan jika jawabannya
salah.
3. Pendidik
membentuk kelompok belajar yang sesuai dengan model PAIKEM agar pembelajaran
lebih efektif
4.
Pendidik terus berupaya memotivasi peserta didik
dengan memberikan penghargaan berupa poin atau ucapan selamat bagi peserta
didik yang aktif memberikan pendapat, menjawab pertanyaan dan menanggapi
pendapat temannya.
Keberhasilan
suatu lembaga pendidikan, termasuk keberhasilanpendidikan didalam sekolah
formal dapat dicapai sesuai dengan tujuanpendidikan yang telah direncanakan
apabila prestasi belajar anak didikmenunjukkan peningkatan secara kuantitatif
atau nilai belajar pesertadidik. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
secarakeseluruhan sangat banyak, akan tetapi dalam hal ini penulis
cobamemaparkan kedalam dua jenis yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Pertama
Faktor Intern adalah faktor yang berasal dari dalam diripeserta didik itu
sendiri. Hal ini dapat dilihat dari minat, motifasi belajar,ketekunan dan
tentunya juga kemampuan daya fikir yang dimiliki pesertadidik. Kedua faktor
Ekstern yaitu factor yang ada di luar kondisi individuitu sendiri.
Faktor ekstern yang sangat mempengaruhi
dalamkeberhasilan belajar adalah dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
1). Faktorkeluarga
2). faktor sekolah dan yang ke
3). faktor masyarakat.
Melihat
keterangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasebesar apapun kemampuan
daya pikir, minat dan motivasi peserta didiktetapi tidak didukung oleh faktor
lain, maka proses belajar yangdilakukan tidak akan tercapai hasil yang
memuaskan dan optimal.
Demikian pula sebaliknya. Artinya segala tindakan yang
mendukungkeberhasilan belajar harus saling menunjang dan saling mendukung demi terlaksananya
proses penbelajaran yang efektif dan efisien.Keberhasilan suatu lembaga
pendidikan dalam keberhasilanbelajar merupakan suatu harapan setiap instansi
atau lembaga yangmengelola kegiatan belajar mengajar. Namun keberhasilan tersebutmerupakan
pekerjaaan yang sangat membutuhkan perhatian serius.Betapapun perencanaan yang
dianggap baik, tetapi dalampelaksanaannya sudah barang tentu akan menemui
gejala-gejala danhambatan. Dalam realitas pendidikan hal semacam itu akan
munculdengan saling mendorong dan saling mendukung sehingga akanmemberikan
pengaruh yang kompleks, di antaranya adalah keluarga danmasyarakat.Sungguhpun
demikian, hasil yang dapat diraih masih jugabergantung dari lingkungan. Artinya
ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat menentukan atau
mempengaruhi hasil belajaryang dicapai.
Oleh sebab itu hasil belajar peserta didik di
sekolahdipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan kualitas
pengajaran.Pendapat ini sejalan dengan teori belajar di sekolah (theory of schoolteori belajar disekolah, yakni karakteristik individu, kualitas
pengajaran dan hasil belajar. Sedangkan Carrol berpendapat lain bahwa hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni:
a) Bakat pelajar
b) Waktu yang tersedia untuk belajar
c) Waktu yang diperlukan peserta didik untuk menjelaskan
pelajaran
d) Kualitas pengajaran
e) Kemampuan individu.
Dari kelima faktor tersebut dapat diuraikan antara lain
adalah (a b c e) merupakan faktor yang berkenaan dengan individu (factor intern)sedangkan (d) adalah faktor di luar individu (lingkungan).
C.
KERANGKA
PIKIR
Matakuliah Media Pembelajaran adalah mata kuliah yang dikembangkan dan
diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia semester V
STKIP MPL yang kelak menjadi pendidik dalam mendesain pesan dalam proses
komunikasi agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah tujuan. Namun
kenyataannya di lapangan bahwa setiap model pembelajaran tidak selalu tepat dan
efisien dalam kondisi kegiatan belajar mengajar. Penggunaan model PAIKEM dapat
diterapkan di berbagai macam mata kuliah, tak terkecuali dalam mata kuliah
media pembelajaran. Banyak mahasiswa yang kurang begitu antusias mengikuti mata
kuliah media pembelajaran, mereka menggangap mata kuliah media pembelajaran
membingungkan karena merupakan mata kuliah yang harus bisa menggunakan dan
memanfaatkan media yang tepat ketika nanti menjadi seorang guru, metode yang
diterapkan kurang begitu menarik dan bervariasi, sehingga tidak bisa membawa mereka
untuk ikut berpartisipasi secara langsung atau aktif dalam pembelajaran
dikelas. Pada umumnya guru dalam menyampaikan materi mata kuliah media
pembelajaran selama ini menggunakan cara atau metode yang kurang bervariasi dan
cenderung monoton, sehingga mahasiswa mudah merasa jenuh serta kurang
bersemangat. Hal ini akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat mahasiswa
terhadap pelajaran menurun. Oleh karena itu penggunaan model pakem dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam model pakem,
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran dosen harus dapat menciptakan
suasanan dimana mahasiswa dapat aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan
pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan/ide yang cemerlang. Dari
permasalah tersebut dapat dirumuskan Bagaimanakah penerapan model
pembelajaran PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran, Apa
faktor yang mendorong diterapkannya model PAIKEM pada mata
kuliah media pembelajaran, Apa faktor yang dapat menghambat penerapan
model PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran,dan Bagaimana
upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan model
pembelajaran PAIKEM pada mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSISemester V. Sehingga untuk mengetahui apakah penerapan
model pembelajaran PAIKEM dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran
dapat diukur dengan Indikator pembelajaran PAIKEM yaitu :
1. Siswa
dapat mandiri dan aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
2.
Siswa dapat mengembangkan kemampuan
berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan
creative thinking).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis
penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu riset yang dilakukan dikancah atau medan
terjadinya gejala-gejala. Di sini penulis mengumpulkan data dari lapangan
dengan mengadakan penyelidikan secara langsung di lapangan untuk mencari
berbagai masalah yang ada relevansinya dengan penelitian ini.
Penelitian kualitatif cenderung mengarah pada metode
penelitian secara deskriptif karena mencoba menafsirkan fenomena yang ada dan
terjadi, sehingga arah dan latar belakangnya mempunyai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif”. Dalam penelitian ini penulis mengamati dan
mengkaji suatu fenomena tertentu, menganalisis serta mendeskripsikan hasil dari
pengamatan tersebut dengan kata-kata, gambar dan bukan angka sehingga laporan
penelitiannya berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
laporan tersebut (Moleong, 2005:11). Oleh karena itu, pendekatan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif.. Alasan mengapa digunakan
pendekatan deskriptif dalam penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut:
pertama bahwa penelitian ini mengarah pada pengkajian suatu kegiatan belajar
mengajar di kelas. Kedua, digunakannya pendekatan deskriptif dalam penelitian
ini adalah mendeskripsikan fenomena apa yang terjadi saat ini, menganalisis
kondisi-kondisi tertentu yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar menyangkut
bagaimana perencanaan yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat mengaktifkan anak, mengembangkan kreatifitas, sehingga
efektif sehingga tetap menyenangkan dan bagaimana pelaksanaannya di dalam kelas,
apakah dari semua yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik serta
bagaimana juga evaluasinya. Ketiga, karena sesuai dengan apa yang telah
dicantumkan di dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka untuk
memperoleh data harus berhubungan langsung dengan subjek penelitian dan waktu
mengumpulkan data di lapangan harus terlibat secara aktif karena memang
manusialah alat pengumpul data yang utama serta yang mampu memahami kaitan
antara kenyataan-kenyataan di lapangan (Moleong, 2005:9).
B.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
STKIP MPLProdi PBSI semester Vyang terletak di jalan Makam
KH.Ghalib No 112 Prinsewu, Lampung.yang dilaksanakandi
STKIP MPL Prodi PBSI semester V Tahun
2016 Pringsewu, Lampung pada tanggal 7
November sampai dengan 21 Desember 2016.
C.
SUBJEK
PENELITIAN
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian
adalah dosen sebagai tenaga pendidik,
dalam hal ini Bapak Izhar, M.Pd. selaku dosen mata kuliah media pembelajaran
disemester V di STKIP MPL, tentang bagaimana upaya yang dilakukan terkait
dengan pelaksanaan model paikem dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, apa
saja yang direncanakan dan diwujudkan melalui apakah perencanaan tadi, setelah
itu sesuaikah apa yang telah direncanakan tadi dengan apa yang diterapkan
sewaktu kegiatan belajar berlangsung, dan mahasiswa semester V sebagai sasaran
didiknya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang menerapkan model
paikem, apakah upaya yang dilakukan oleh dosen dapat diterima dan dipahami oleh
mahasiswanya terkait dengan pengetahuan, pemahaman materi serta hasil belajar.
D.
FOKUS
PENELITIAN
Sebagaimana
telah dikemukakan di atas bahwa, maka penelitian ini akan difokuskan pada : ”Model
pembelajaran PAIKEM pada Mata kuliah media pembelajaran yang diterapkan di
STKIP MPL Prodi PBSI semester V”.Model pembelajaran PAIKEM pada
Jenis dan Sumber Data
1.
Jenis Data
Penelitian
ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data
primer adalah Data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Data ini
diperoleh dari pengamatan langsung di STKIP MPL, wawancara dengan dosen mata
kuliah dan mahasiswa, serta diperoleh dari dokumentasi yang berkaitan dengan
perencanaan model pakem dalam mata pelajaran PKn, penerapan model pakem pada
mata pelajaran PKn, faktor penghambat dan pendorong pelaksanaan model pakem
serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pelaksanaan model pakem.
b. Data
sekunder 41 Data sekunder merupakan data yang dapat memperkuat data primer.
Data ini berkaitan dengan perangkat pembelajaran, kondisi sekolah, jumlah
kelas, fotofoto kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, dan arsip
lain yang masih ada kaitannya dengan pakem.
2. Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ialah
merupakan subjek darimana data dapat diperoleh. Sumber data yang utama dalam
penelitian ini adalah kata-kata hasil dari wawancara yang dilakukan kepada
dosen mata kuliah media pembelajaransemester V prodi PBSI di STKIP MPL, dalam
hal ini pak Izhar, M.Pd. dan mahasiswa semester V tentang pelaksanaan paikem,
serta tindakan guru dalam melaksanakan paikem di kelas. Dosen dan mahasiswa
merupakan subjek penelitian atau orang yang paling banyak memberikan informasi
karena mereka merupakan informan yang berkecimpung secara langsung dalam
kegiatan belajar mengajar. Disamping sumber data berupa orang atau informan,
terdapat juga sumber data pendukung yang berupa peristiwa. Peristiwa disini
berkaitan dengan perencanaan model paikem pada mata kuliah media pembelajaran yang
dilakukan oleh dosen sebelum melaksanakan KBM di kelas, yaitu dengan
mempersiapkan perangkat pembelajaran terlebih dahulu. Perangkat pembelajaran
tersebut terdiri dari Rencana Program Pembelajaran (RPP), Program Semester,
Rencana Program Efektif, dan Silabus serta Sistem Penilaian. Data lain yang juga dapat digunakan sebagai
data pendukung yang relevan dan berkaitan dengan masalah penelitian adalah data
tentang sekolah, jumlah siswa, jumlah kelas, gambaran umum lokasi penelitian.
E.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Guna memperoleh data yang valid
dalam penelitian ini, maka teknikyang digunakan dalam menggali data tersebut
adalah dengan beberapa metodedi antaranya adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah
pengamatan terhadap pokok permasalahanyang diselidiki. Yang diamati atau yang
diobservasi adalah suatuproses/kegiatan pembelajaran. Nasution (1988)
menyatakan bahwa,observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan
hanya dapatbekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
yangdiperoleh melalui observasi.Metode observasi ini digunakan untukmenganalisa
PAIKEM yang di terapkan di model pembelajaranPAIKEM pada mata kuliah media
pembelajaran yang diterapkan di STKIP MPL Prodi PBSI semester V.
2. Metode Wawancara
Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapanitu dilakukan oleh dua
belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yangmengajukan pertanyaan dan terwawancara (intrviewee) yang memberikanjawaban.Wawancara yang digunakan adalah wawancara secara
terbukaantara penulis dan nara sumber. Metode ini digunakan untukmengumpulkan
data yang tidak bisa diperoleh melalui jalan observasi.Adapun prosedur
wawancara adalah penulis memberikan beberapapertanyaan kepada nara sumber yang
penulis anggap dapat memberikaninformasi yang tepat dalam pelaksanaan
pembelajaran mata kuliah media pembelajarandenganmodel pembelajaran
PAIKEM.Wawancara yang digunakan adalah wawancara langsung artinyabahwa pewawancara
langsung memberikan pertanyaan-pertanyaan yangberkaitan dengan pokok
permasalahan. Sedangkan interview yangdigunakan adalah interview terstruktur
yaitu peneliti memberikanpertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan
narasumber tinggalmenjawab dengan argumen.
3. Metode
Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah barang-barang tertulis yang digunakandalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,notulen rapat.Metode
dokumentasi akan digunakan peneliti untukmemperjelas dan melengkapi tujuan dari
penelitian yaitu implementasi PAIKEM yang di terapkan di di STKIP MPL Prodi
PBSI semester V.
F.
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data merupakan upaya mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya
sebagai temuan bagi orang lain. Dalam menganalisa data, peneliti akan
menggunakan teknik deskriptif analitik, yaitu data yang diperoleh tidak
dianalisa menggunakan rumusan statistika, namun data tersebut dideskripsikan
sehingga dapat memberikan kejelasan sesuai kenyataan realita yang ada di
lapangan. Hasil analisa berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang
diteliti dalam bentuk uraian naratif. Uraian pemaparan harus sistematik dan
menyeluruh sebagai satu kesatuan dalam konteks lingkungannya juga sistematik
dalam penggunaannya sehingga urutan pemaparannya logis dan mudah diikuti
maknanya.
Jadi analisis ini akan peneliti gunakan untuk menganalisa tentang
“ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN (PAIKEM)PADA MATA KULIAH
MEDIA PEMBELAJARAN SEMESTER V PRODI PBSI DI SYKIP MPL TAHUN 2016”.
Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakukan selama
di lapangan adalah:
1.
Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang di reduksi akan memberikan gambaran
yang cukup jelas.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalahmendisplaykan data, sehingga data dapat terorganisasikan dan dapatsemakin
mudah dipahami.
3.
Kesimpulan
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi.Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan
akanberubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung padatahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yangdikemukakan pada
tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dankonsisten saat peneliti
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
DAFTAR
PUSTAKA
Khotimah khusnul, “Studi Tentang Implementasi Pembelajaran
Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif, Menyenangkan Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SD Pasuruan02 Mertoyudan Magelang”, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2007)
hlm.
Syaiful Sagala, konsep dan makna pembelajaran, (Bandung; Alfabeta, 2003) hlm. 61
Syaiful
Sagala, konsep dan makna pembelajaran, hlm. 65
Beni S. Ambarjaya, Model-Model Pembelajaran Kreatif, (Bandung : Tinta Emas, 2008),hlm. 12
Suparlan,
Dasim, dan Danny. 2008. PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Bandung : PT Genesindo.
Syah ,Muhibbin dan Kariadinata, Rahayu.
2009 Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM).
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
hlm. 9.
4 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,, hlm. 11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar