Selasa, 20 Maret 2018

Analisis Buku Teks SMA


Analisis Buku Teks SMA

1. Identitas Buku
1.    Judul buku                     : Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas X Kurikulum 2013
2.    Pengarang                      : Maryanto, Anik Muslikah, Nur Hayati, dan Elvi Suzanti
3.    Tahun Terbit                  : 2013
4.    Penerbit                         : Politeknik Negeri, Media Kreatif
5.     Tempat Terbit               : Jakarta
6.    Ditujukan untuk                        : SMA/MAK kelas X
7.    Cetakan                         : Ke-1, 2013
8.    Disusun Dengan            : Minion Pro, 11 Pt
9.    Tebal Buku                    : 242
10.  Halaman Romawi          : XIV
11.  Halaman                                    : 242
12.  Ilus                                 : 25 cm
13.  ISBN                             : 978-602-282-487-4 (jilid lengkap)
14.    ISBN                             : 978-602-282-100-7 (jilid 1)

2. Karakteristik Mata Pelajaran
A.  Lugas
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, sudah memenuhi kriteria lugas yaitu dalam hal ketepatan struktur kalimat dalam hal ini kalimat yang digunakan sudah mewakili isi pesan atau informasi yang ingin disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia. selain itu juga dalam hal keefektifan kalimat yang dalam halini kalimat yang digunakan sederhana, efektif, kominikatif, serta mudah dipahami. Dan selanjutnya adalah dalam hal kebakuan istilah, istilah yang digunakan sesuai dengan KBBI dan EYD. Istilah-istilah asing yang disajikan dicetak miring seperti nama ilmiah dan kata asing lainya.
B.  Komunikatif
Pesan disajikan dengan bahasa yang sederhana, menarik, jelas, dan tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia sehingga mendorong peserta didik untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.
C.  Dialogis dan Interaktif
Penggunaan bahasa dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 mampu memotivasi peserta didik untuk mempelajari buku tersebut secara keseluruhan. Selain itu juga dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis karena bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan suatu hallebih jauh, dan mencari jawabannya secara mandiri dari buku teks tersebut atau dari sember lain.
D.  Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik melalui gambar atau ilustrasi. Selain itu bahasa yang digunakan juga sesuai dengan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik, disampaikan dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan terdekat sampai dengan lingkungan global.
E.   Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia
1.    Ketepatan bahasa
Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia.
2.    Ketepatan ejaan
Ejaan yang digunakan mengacu kepada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
F. Penggunaan istilah, simbol atau ikon
Buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 konsistensi penggunaan istilah, simbol atau ikon sudah konsisten antar bagian dalam buku. Istilah yang digunakan adalah istilah yang baku sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD) dan KBBI.

3. Dasar-dasar Penyajian Isi Buku Teks
A.  Teknik Penyajian
1.    Konsistensi sistematika penyajian
Sitematika penyajian disampaikan secara jelas, fokus, dan taat asas dalam setiap bab, yaitu ada pendahuluan (judul bab atau tema, peta konsep, pendahuluan bab memotivasi siswa), bagian isi (uraian materi, bacaan, latihan, ilustrasi, gambar, dan tugas-tugas), serta bagian penutup (rangkuman).
2.    Keruntutan konsep
Uraian materi, contoh, dan latihan dalam hal materi kebahasaan dan kesastraan yang disajikan memiliki hubungan satu dengan yang lain sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan konsep-konsep dasarkeilmuan.
3.    Keseimbangan antar bab
Uraian substansi antarbab tercermin dalam jumlah halaman, sudah proporsional dengan mempertimbangkan KI dan KD yang didukung dengan beberapa tugas baik kelompok maupun individu, contoh, ilustrasi atau gambar secara seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pokok bahasan.
B.  Pendukung Penyajian
1.    Bagian pendahuluan
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, bagian pendahuluan terdiri atas kata pengantar (halaman iii), prawacana pembelajaran teks (halaman v), daftar gambar (halaman ix), daftar diagram (halaman x), daftar isi (halaman xi).
2.    Bagian isi
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, bagian isi terdiri atas judul tema pada bab, pendahuluan atau pengantar yang berisi tujuan yang diharapkan yaitu pencapaian kompetensi, uraian materi, bacaan, ilustrasi atau gambar, latihan, tugas-tugas.
3.    Bagian penyudah
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/ /MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, bagian penyudah terdiri atas daftar pustaka (halaman 172), glosarium yang berisikan daftar istilah-istilah asing yang disertai dengan arti atau penjelasannya (halaman 175), indeks (halaman 186), dan lampiran (halaman 177).
C.  Penyajian Pembelajaran
Dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, penyajian pembelajaran meliputi kriteria:
1.    Keterpusatan pada peserta didik
Penyajian materi menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajarn karena buku teks ini dibuat berdasarkan kuriklum 2013 sehingga penyajian materi bersifat interaksi dan partisipatif yang memotivasi peserta didik termotivasi untuk belajar secara aktif dan mandiri.
2.    Merangsang metakognisi peserta didik
Penyajian materi dapat mengembangkan motivasi belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif tentang apa, mengapa, dan bagaimana mempelajari materi pelajaran dengan rasa senang. Selain tiu juga dapat menimbulkan sikap relijius, menmbah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengolah dan membuat teks tertentu.
3.    Merangsang daya imajinasi, kreasi, dan daya berpikir kritis peserta didik
Penyajian materi dapat merangsang daya imajinasi dan kreasi berpikir peserta didik melalui ilustrasi, analisis teks, diskusi, dan tugas-tugas.
D.  Koherensi dan keruntutan alur piker
1.    Ketertautan antar bab/sub bab/alinea
Penyampaian pesan antar sub bab dengan bab lain atau sub bab dengan antar alinea dalam sub bab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
2.    Keutuhan makna dalam bab/sub bab/alinea
Materi yang disampaikan dalam satu bab sudah mencerminkan kesatuan tema. Contoh bab atau pelajaran I tentang teks laporan hasil observasi dengan tema “Gemar Meneroka Alam Semesta”, maka isi wacananya pun semua berkaitan dengan alam semesta misalnya teks Makhluk di Bumi Ini (halaman 4), Harimau (halaman 16) danlain-lain.

4. Kualitas Buku
a. Ukuran Buku
Ukuran buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini sesuai dengan buku dengan standar ISO, menggunakan huruf Minion pro, 11 pt, ilus 25 cm.
b. Desain Kulit Buku
Desain kulit buku dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas  X kurikulum 2013 yang saya telaah ini memiliki penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis memiliki irama dan sedatuan serta konsisten, menampilkan pusat pandang yang baik sebagai daya tarik awal dari buku sudah memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan dekoratif lainnya. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain), proposional, seimbang dan seirama dengan tata letak isi karena tata letak dan ukuran unsur tata letak tipografi, ilustrasi sudah proposional dengan ukuran buku. Penempatan unsur tata letak konsisten dalam satu seri serta memiliki warna tata letak yang harmonis dan memperjelas fungsi buku.
1. Tipografi Kulit Buku
1) Huruf yang digunakan
Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca, ukuran huruf judul buku lebih dominan atau lebih besar dan proposional dibandingkan ukuran buku, nama pengarang, dan penerbit. Warna judul buku kontras atau lebih menonjol dari pada warna latar belakang.
2) Huruf yang sederhana (komunikatif)
Dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf dan tidak menggunakan huruf hias dan jenis huruf sesuai dengan huruf isi buku.
3) Ilustrasi kulit buku
Dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini, ilustrasi kulit buku menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter objek serta memiliki bentuk, warna, ukuran, proporsi, objek sesuai realita karena pada buku yang saya telaah ini warna yang digunakan dalam ilustrasi kover berwarna sesuai aslinya.
c.  Desain Isi Buku
1. Tata letak isi
a) Tata letak konsisten
Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah memiliki penempatan unsur tata letak yang konsisten berdasarkan pola yaitu penempatan unsur tata letak (judul, sub bab, pendahuluan memotivasi siswa, daftar isi, dan ilustrasi) pada setiap awal bab sudah konsisten. Pemisah antar paragraf jelas, susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, berupa jarak (pada susunan teka rata kanan-kiri/blok) atau pun dengan alenia.
b) Unsur tata letak harmonis
Selain tata letak isinya yang konsisten dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 ini, unsur tata letak isisnya juga harmonis memiliki bidang cetak dan marjin yang proposional yaitu penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, ilustrasi, keterangan gambar, nomor halaman) sudah tercetak secara proposional. Marjin dua halaman yang berdampingan juga proposional karena susunan tata letak halaman genap dan halaman ganjil berdampingan secara proposional.
c) Unsur tata letak lengkap
Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, judul bab, subjudul bab, dan angka halaman disajikan secara lengkap. Judul bab ditulis secara lengkap disertai dengan angka bab (bab I-bab VI), penulisan sub-sub judul sudah disesuaikan dengan penyajian materi ajar (sub-sub judul disesuaikan dengan jenis teks yang dipelajari), penempatan nomor halaman sudah disesuaikan dengan pola tata letak yaitu halaman genap terletak di pojok kiri bawah sedangkan halaman ganjil terletak di pojok kanan bawah. Ilustrasi keterangan gambar (caption) mampu memperjelas penyajian materi baik dalam bentuk, ukuran yang proposional karena dalam buku ini menggunakan warna yang menarik yang seolah-olah sesuai dengan objek aslinya. Keterangan gambar ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi yang menggunakan ukuran lebih kecil daripada huruf teks.
d) Tata letak mempercepat pemahaman
Dalam bukuBahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, dalam menempatkan ilustrasi pada halaman sebagian latar belakang tidak menganggu kejelasan dan penyampaian informasi pada teks sehingga tidakmenghambat pemahaman peserta didik. Judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar dalam buku yang saya telaah sudah ditempatkan sesuai dengan pola yang sudah ditetapkan sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi terhadap materi yang disampaikan.
1.    Tipografi Isi Buku
Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, tipografi isi buku tidak menggunkan terlalu banyak jenis huruf, untuk membedakan unsur teks buku ini hanya mempergunakan variasi dan seri huruf seperti tepat atau miring. Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif sehingga tidak mengurangi tingkat keterbacaan susunan teks atau materi. Buku teks ini hanya menggunakan variasi huruf yang berupa huruf tebal (bold) dan huruf miring (italic) untuk membedakan jenjang judul, subjudul, serta memberikan penekanan pada susunan teks yang dianggap penting. Jenjang judul-judulnya jelas, konsisten dan proposional karena tidak menggunakan perbedaan ukuran huruf yang terlalu menonjol.
2.    Ilustrasi Isi
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, ilustrasi isi mampu mengungkapkan makna/ arti dari objek yang berfungsi untuk memperjelas materi sehingga mampu menambah pemahaman dan pengertian peserta didik pada informasi atau materi yang disampaikan. Bentuk akurat dan proposional sesuai dengan kenyataan, bentuk ukuran ilustrasi dapat memberikan gambaran yang akurat tentang objek yang dimaksud. Ilustrasi dalam buku tersebut juga menimbulkan daya tarik karena keselurhan ilustrasi dalam buku sudah ditampilkan secara serasi dengan unsur materi/isi buku yaitu judul, subjudul, teks, dan keterangan gambar pada seluruh halaman sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi peserta didik.

5. Prinsip-prinsip Buku Kerja
A.  Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD
Buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013, materi yang disajikan sudah sesuai dengan KI dan KD dalam kurikulum 2013 untuk kelas X yaitu tentang teks laporan hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi. Dalam buku yang saya telaah, kesesuaian uraian materi sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1.    Kelengkapan Materi
Wacana yang disajikan mencakup standar pembelajaran berdasar pada kurikulum 2013 di mana pembelajaran berbasis teks. Standar pembelajaran berbasis teks tersebut mencakup tiga kegiatan yaitu pembangunan konteks dan pemodelan teks, kerja sama membangun teks, dan kerja mandiri membangun teks. Mulai dari pengenalan konsep sesuai dengan tuntutan yang ada di Kompetensi Inti (KI) maupun Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MAK. Materi dalam buku yang saya telaah menyajikan tiga kegiatan sebagai berikut.
a.    Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks
Buku yang saya telaah kegiatan pembangunan konteks dan pemodelan teks terdapat pada setiap pelajaran. Dalam kegiatan ini terdapat tugas-tugas yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013. Satu kegiatan terdapat empat sampai lima tugas yang sesuai dengan tema pada setiap pelajaran atau sesuai dengan teks yang disajikan/dibicarakan. Pada pelajaran I yang bertema “Gemar Meneroka Alam Semesta”, teks yang disajikan adalah jenis teks laporan hasil observasi. Kegiatan satu terdiri dari empat tugas yang sesuai dengan KD yang ada pada kurikulum 2013 yaitu membaca teks “Makhluk di Bumi Ini”, membedah struktur teks laporan, mengamati teks laporan yang ideal, dan memahami kalimat definisi dalam teks laporan. Materi yang disajikan berupa teks laporan dengan topik yang berkaitan dengan alam, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Materi yang disajikan berupa contoh bacaan yang berjumlah enam bacaan yaitu “Makhluk Hidup di Bumi” (halaman 5), “Sistem Peredaran Darah” (halaman13), “Harimau” (halaman 16), struktur teks (membedah dan mengamati, halaman 7), dan kalimat definisi (halaman 15).
Pada pelajaran II yang bertema “Proses menjadi warga negara yang baik”, teks yang disajikan adalah jenis teks prosedur kompleks. Kegiatan pembangunan konteks dan pemodelan teks ini terdiri dari lima tugas yang sesuai dengan KD pada kurikulum 2013 yaitu, membaca, diskusi langkah-langkah teks prosedur, struktur teks prosedur, memahami unsur kebahasaan, menganalisis bagian-bagian teks prosedur. Materi yang disajikan berupa bacaan teks prosedur. Di mana pada kegiatan ini disediakan contoh bacaan teks prosedur dengan judul “Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Ditilang” (halaman 37), ada juga materi tentang struktur teks prosedur (halaman 39), langkah-langkah membuat teks prosedur (pada kegiatan 2 halaman 54), dan unsur kebahasaan (pada tugas 4 halaman 41). Pelajaran III yang bertema “Budaya Berpendapat di Forum Ekonomi dan Politik”, teks yang disajikan adalah jenis teks eksposisi. Kegiatan pembangunan konteks dan pemodelan teks pada pelajaran III ini terdiri dari tugas satu sampai tugas empat, materi yang disajikan mulai dari menghayati hingga membedah struktur teks. Menurut saya materi yang disajikan dalam kegiatan ini kurang sesuai terutama pada tugas empat yaitu memahami teks tentang manfaat ekonomi jamu tradisional dengan judul bacaan “Manfaat Jamu Tradisional” (halaman 79). Menurut saya contoh itu kurang sesuai dengan tema, itu hanya memaparkan tentang manfaat jamu saja sedangkan tema membicarakan tentang ekonomi dan politik.
Pelajaran IV yang bertema “Kritik dan Humor dalam Layanan Publik”, teks yang disajikan adalah jenis teks anekdot. Pada pelajaran ini sedikit berbeda dengan pelajaran sebelumnya karena pada pelajaran IV ini, kegiatan pertama tentang pembangunan konteks dan pemodelan teks dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian teks anekdot dan isi teks anekdot baru setelah itu disajikan contoh bacaan teks anekdot untuk dibaca, kemudian mempelajari tentang unsur-unsur teks anekdot, struktur teks anekdot, dan siswa juga diajak untuk membuat teks anekdot dalam bentuk dialog (halaman 107). Terdiri dari lima tugas dancontoh bacaan yang disajikan sesuai dengan tema. Pelajaran V yang bertema “Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan”, teks yang disajikan adalah jenis teks negosiasi di mana pada kegiatan pembangunan konteks dan pemodelan teks ini terdiri dari tugas satu sampaitugas empat. Seperti bab sebelumnya tugas meliputi membaca, mengamati, mengidentifikasi, dan menjawab soal yang meliputi pengertian, struktur kaidah kebahasaan serta mengidentifikasi tuturan dialog.
Pelajaran VI yang bertema “Teks dalam Kehidupan Nyata”. Pada pelajaran ini berbeda dengan pelajaran sebelumnya karena dalam pelajaran ini tidak terdapat pembangunan konteks dan pemodelan teks, yang ada adalah pemodelan berbagai jenis teks dalam satu tema. Pada kegiatan ini hanya terdapat dua tugas yaitu membandingkan teks laporan dengan teks deskripsi dan mengubah teks laporan menjadi teks prosedur kompleks, yang mana kedua teks tersebut sudah dibahas pada pelajar atau bab sebelumnya.
b.    Kerja Sama Membangun Teks
Buku yang saya telaah kegiatan kerja sama membangun teks terdapat pada setiap pelajaran. Dalam kegiatan ini terdapat tugas-tugas yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013. Kegiatan ini ada pada setiap bab atau pembelajaran I sampai dengan pembelajaran VI, di mana dalam setiap pelajaranterdapat satu sampai lima tugas yang mana tugas pada pembelajaran I sampai pembelajaranVI menggunakan kata perintah yang hampir sama yaitu mulai dari perintah untuk membaca, memahami, mengamati, mendiskusikan, menganalisis, menyusun bahkan ada juga yang sampai pada tahap menginterpretasikan (pelajaran 1 halaman 27). Buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, pada kegiatan kerja sama membangun teks ini secara keseluruhan materi yang disampaikan sudah sesuai tuntutan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Tugas-tugas yang disajikan hampir semuanya sama yang membedakan hanyalah jenis teks. Akan tetapi pada pembelajaran VI kegiatan kerja sama membangun teks hanya terdapat dua tugas yaitu menghadapi teks eksposisi dari dua sisi dan memecahkan persoalan dalam teks eksposisi.
c.       Kerja mandiri membangun teks
Buku yang saya telaah kegiatan kerja mandiri membangun teks terdapat pada setiap pelajaran. Dalam kegiatan ini terdapat tugas-tugas yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013. Kegiatan ini ada pada setiap bab atau pembelajaran I sampai dengan pembelajaran VI, di mana dalam setiap pelajaran terdapat empat sampai enam tugas, yang mana tugas pada pembelajaran I sampai pembelajaranVI menggunakan kata perintah yang hampir sama yaitu mulai dari perintah untuk mencari contoh teks, menanggapi, membuat hingga mempublikasikan teks yang telah dibuat.
2.    Kedalaman Materi
Tingkat kedalaman materi dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MAK untuk setiap tingkat pendidikan peserta didik. Dalam buku teks yang saya telaah ini, materi disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang menekankan pada tiga kegiatan yaitu pembangunan konteks dan pemodelan teks, kerja kelompok membangun teks, dan kerja mandiri membangun teks. Pembelajaran berbasis teks, jadi materi yang disampaikan dalam buku teks lebih memperbanyak contoh bacaan dan siswa dituntut aktif dalam mengamati, menganalisis, menemukan, menyunting, menginterpretasi, memproduksi bahkan sampai mempublikasikan. Berdasarkan hal tersebut buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini, materi yang disajikan sudah mendalam sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu pada KI 3 dan KI 4, KD memahami struktur dan kaidah teks (3.1), membandingkan teks (3.2), menganalisis teks (3.3), mengevaluasiteks (3.4), menginterpretasi makna teks (4.1), memproduksi teks (4.2), menyunting teks (4.3), mengabstraksi teks (4.4), dan mengonversi teks (4.5). Pelajaran Bahasa Indonesia tidak bisa terlepas dari empat aspek keterampilan berbahasa tersebut, karena dalam buku teks yang saya telaah juga ada kegiatan membaca, berdiskusi yang nantinya ada kegiatan mempresentasikan (aspek berbicara dan mendengarkan), memproduksi teks (aspek menulis). Materi-materi tersebut disampaikan secara lengkap dan mendalam sesuai dengan KI dan KD.
B.  Keakuratan Materi
Dalam buku teks Bahasa Indonesia ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, keakuratan materi meliputi kriteria:
1.    Keakuratan konsep dan definisi
Konsep yang disajikan untuk mencapai KD sesuai dengan kurikulum dan materi yang disajikan sesuai dengan peta konsep pembelajaran yang telah ditentukan. Mengenai definisi dalam kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mencari dan menemukan sendiri mengenai definisi teks yang sedang dipelajari, sehingga definisi masing-masing siswa akan berbeda, namun hal itu akan tetap sesuai dengan yang berlaku dalam bidang ilmu bahasa (linguistik) dan ilmu sastra karena adanya penjelasan dari guru dan hasil penyimpulan bersama antara guru dan siswa mengenai definisi itu sendiri.
2.    Keakuratan fakta dan data
Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Bacaan yang disajikan sesuai fenomena yang ada di masyarakat sekitar siswa seperti contoh bacaan pada pelajaran teks prosedur kompleks dan laporan hasil observasi yang menyajikan bacaanyang sesuai fakta yang ada di lingkungan keseharian kita. Seperti langkah-langkah membuat SIM dan kartu pelajar (pada pelajaran teks prosedur kompleks), dan laporan hasil observasi yang menyajikan laporan-laporan bertemakan alam semesta. Selain itu juga pada teks anekdot, eksposisi, dan teks negosiasi yang menyajikan masalah-masalah yang terjadi di negara sendiri, budaya yang dekat dengan masyarakat (siswa) sesuai dengan fakta dan data yang ada.
3.    Keakuratan contoh dan kasus
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik, karena diambil dari peristiwa atau fenomena yang terjadi di lingkungan yang dekat dengan peserta didik. Seperti pada pelajaran I tentang teks laporan hasil observasi, contoh bacaan dan kasus yang disajikan sesuai dengan tema, kasus yang disajikan berupa fenomena atau gejala yang dekat dengan lingkungan peserta didik dan dapat menambah pengetahuan peserta didik seperti cara mengurus SIM pada teks prosedur, pengetahuan tentang ekonomi Indonesia dan manfaat jamu tradisional pada teks eksposisi, pengetahuan tentang hukum peradilan pada teks anekdot, dan negosiasi penjual dan pembeli di pasar sukowati pada teks negosiasi.
4.    Keakuratan gambar, diagram, dan ilustrasi
Gambar dan ilustrasi disajikan sesuai dengan tema, judul bacaan, dan kenyataan. Efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik serta memberikan daya tarik yang dapat menimbulkan motivasi pada peserta didik untuk belajar. Karena gambar dan ilustrasi disajikan dengan warna yang menarik, sesuai kenyataan dan dirasa mampu menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik sesuai temayang akan dipelajari. Pada buku teksBahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013yang saya telaah ini, secara keseluruhan keakuratan gambar dan ilustrasi sudah memadai serta dirasa mampu memberi motivasi belajar kepada siswa akan tetapi dalam buku ini untuk diagram sendiri tidak tersajikan.
5.    Keakuratan istilah
Istilah-istilah teknis sesuai bidang bahasa dan sastra Indonesia. Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini terdapat bebeapa istilah yang dirasa bisa mempersulit pemahaman siswa seperti Plurilingualisme (halaman 86), proteksionisme (halaman 89), extinct in the wild (halaman 150), dan istilah-istilah lainnya yang terdapat dalam unsur kebahasaan baik pada teks eksposisi, prosedur kompleks semuanya terkumpul dalam sebuah rangkuman khusus berupa glosarium yang terdapat di akhir buku tepatnya halaman setelah daftar pustaka (halaman 175). Semua istilah yang dianggap kurang atau belum bisa dipahami oleh siswa semua tercatat di sebuah glosarium berserta dengan penjelasannya. Hal itu menambah sempurnanya sebuah buku teks pelajaran.
6.    Keakuratan acuan pustaka
Pustaka disajikan secara akurat, setiap acuan dalam teks terdapat pustakanya. Pada buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, setiap bacaan yang disajikan selalu disertakan acuan pustakanya, sehingga sumber yang digunakan terlihat sangat jelas, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hampir semua contoh bacaan (artikel) yang disajikan dalam buku teks ini disertakan acuan pustakanya misalnya artikel “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme” bersumber dari Koran Tempo, “Manfaat Jamu Tradisional” diambil dari Tribun Yogya, ada juga yang diambil dari Kompasiana.com, situs resmi Pemerintah Daerah DKI Jakarta http://www.jakarta.go.id, dari sumber samsat/kepolisian tentang tilang, dan sumber-sumber yang lain.
C.  Kemutakhiran Materi
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, kemutakhiran materi meliputi kriteria:
1.    Kesesuaian materi dengan perkembangan bahasa dan sastra
Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia karena kegiatan yang disajikan sesuai kurikulum 2013 dan tugas-tugas yang disajikan sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan kompetensi inti (KI) dalam kurikulum 2013. Pada buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah layak digunakan sebagai buku penunjang pembelajaran karena materi yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu pembelajaran berbasis teks. Dalam buku tersebut terdapat tiga kegiatan utama yaitu pembangunan konteks dan pemodelan teks, kerja sama membangun teks, dan kerja mandiri membangun teks. Pada setiap kegiatan terdapat tugas-tugas yang sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang telah ditentukan dalam kurikulum. Selain itu buku tersebut juga terdapat penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan KI 1 dan KI 2.
2.    Gambar, diagram, dan ilustrasi actual
Gambar dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan/ perbandingan antara satu contoh bacaan dengan bacaan yang lain dalam satu tema. Gambar dan ilustrasi yang digunakan aktual karena disesuaikan dengan tema dan judul bacaan yang sesuai. Judul bacaan yang disajikan pun aktual sesuai dengan kondisi perkembangan tahun saat buku tersebut diterbitkan atau diciptakan. Misalnya pada bacaan Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Ditilang? (halaman 37), Komodo (halaman 26), Ekonomi Indonesia Akan Melampaui Jerman dan Inggris (halaman 73), dan pada teks-teks lainnya. Namun dalam buku teks tersebut tidak terdapat diagram.
3.    Contoh dan kasus actual
Contoh dan kasus aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia. Contoh dan kasus yang disajikan dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah ini, sudah sesuai dengan perkembangan ilmu atau realita kahidupan yang sekarang atau realita yang dekat dengan peserta didik karena kasus yang disajikan merupakan permasalahan atau fenomena yang populer di kehidupan peserta didik. Seperti fenomena tentang tilang (halaman 37) pada pelajaran teks prosedur kompleks. Bacaan tersebut aktual karena fenomena tersebut masih terjadi disaat ini dan itu juga dapat menjadi pengetahuan penting yang dapat menambah wawasan peserta didik.
4.    Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia. Misalnya kasus tentang Tilang (halaman 37), Cara Mengurus SIM (halaman 51), Hukum Peradilan di Indonesia (halaman 102). Kasus-kasus tersebut merupakan kasus yang terjadi di Indonesia. yaitu tentang kasus lalu lintas, bahkan sampai kasus hukum.
5.    Kemutakhiran pustaka
Pustaka dipilih yang mutakhir, namun tidak menutup kemungkinan dalam buku ini juga masih banyak menggunakan referensi lama, misalnya buku Learning English Through Generaloleh B. Cleland dan R. Evans tahun 1984, An Indroduction to Functional Grammaroleh M.A.K Halliday tahun 1985, Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasaoleh Hendry Guntur Tarigan1986, Retorika Modern: Pendekatan Praktisoleh Rakhmat tahun 1999, Pragmatik dan Pengajaran Bahasa oleh Bambang Kaswanti Purwo tahun 1984.
D.  Mendorong Keingintahuan
Dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK kelas X kurikulum 2013 yang saya telaah, kriteria materi mendorong keingintahuan mempunyai maksud:
1.    Mendorong rasa ingin tahu
Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong peserta didik untuk mempelajari, mengerjakannya lebih jauh, menumbuhkan kreativitas, pengeta- huan baru, dan rasa tanggung jawab terhadap materi serta pekerjaan baik secara individu maupun kelompok. Karena dalam kurikulum 2013 pembelajaran bisa dibilang bersifat mandiri, siswa hanya disodori bacaan dan beberapa tugas baik individu maupun kelompok, kemudian siswa diminta untuk menganalisis dan menemukan sendiri.
2.    Mendorong keinginan untuk mencari informasi lebih jauh
Terdapat beberapa teks bacaan yang dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh. Contoh: Makhluk diBumi Ini (halaman 5) bacaan ini bisa mendorong keinginan untuk mencari informasi lebih jauh tentang makhluk di bumi bahwa makhluk di bumi dibedakan menjadi dua yaitu benda mati dan benda hidup. Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas (halaman 61), setelah membaca ini siswa akan merasa terdorong untuk lebih mengetahui teknik apa saja yang digunakan dalam membaca puisi supaya lebih baik, tentu siswa akan mencari referensi lain. Ekonomi Indonesia Akan Melampaui Jerman dan Inggris (halaman 72), bacaan itu dirasa mampu mendorong keingintahuan peserta didik tentang ekonomi Indonesia sehingga peserta didik nantinya akan mencari referensi lain mengenai perekonomian Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda