RAHASIA
PERPISAHAN
Waktu
selalu menjadi rahasia tuhan
Bahkan
terkadang, selalu menjadi rahasia kepedihan
Rahasia
yang amat memilukan
Itulah
rahasia perpisahan
Sudah cukup lama kita bersama
Sudah cukup lama kita bercanda
Sudah cukup lama kita gila bersama karena cinta
Dan sudah cukup lama kita tahu
Tahu
pada isi hati masing-masing
Aku
mencintaimu, dan kamu mencintaiku
Tetapi,
waktu lama itu tak pernah membuat kita bersatu
Bersatu dalam satu kata yang membuat kita bahagia
Mungkin, ini bukan waktu untuk kita
Waktu untuk kita bisa bersatu
Masih
ada banyak waktu untuk kita
Waktu
untuk bisa bersatu
Hingga
akhirnya
Rahasia
perpisahan itu datang
Kau harus pergi
Meninggalkan aku disekeliling keramaian orang,
Aku selalu merasa seorang diri
Mata yang menatap sendu melihat punggung
Kepergianmu
Perasaan
yang sangat takut melepas elok wajah mu
Tangan
yang melambai lemah mengucapkan salam bisu
Dan bibir pucat yang berbisik pelan
Mengucapkan aku mencintaimu
Aku tergugu menahan kaki yang yang melemas
Aku tergugu menahan bibir yang terus bergetar
Aku tergugu menahan tangan yang terus meronta
Ingin memelukmu
Dan aku tergugu
menahan hati yang terus meloncat
Ingin mengikuti mu
Aku akan menunggumu
Menunggu waktu dimana
kita bisa bersatu
dan cepatlah pulang
cepat
sembuhkan semua keterguguanku
dan kembalilah di
saat titik jenuhku bersamamu itu tiada lagi
ANALISIS PUISI RAHASIA PERPISAHAN
1. Struktur batin
1) Tema
Tentang percintaan. Dalam puisi ini menceritakan
kisah dua orang pasangan yang telah lama berpacaran, namun setelah lama
menjalin kasih akhirnya waktu yang memisahkannya tetapi masih saling mencintai.
2) Rasa (feeling)
Suasana perasaan penyair dalam puisi ini adalah
perasaan kesedihan karena perpisahan. Dapat dilihat dari bahasanya.
3) Nada dan suasana
Dalam puisi ini mengandung nada kesedihan
ditunjukkan oleh kalimat “Bahkan terkadang, selalu menjadi rahasia kepedihan”
karena perpisahan yang terjadi menjadi suatu keosedihan yang sangat mendalam
bagi dia.
4) Amanat
Amanatnya adalah sebesar apapun cinta mu kepada
pasangan mu, bila tuhan menhendaki berpisah, pasti akan berpisah juga, namun
jangan menyalahkan perpisahan itu mungkin dibalik semua itu ada rahasia tuhan
yang lebih baik lagi.
2. Struktur fisik
1) Diksi atau pemilihan kata
Penyair menggunakan diksi yang sangat mendukung
tentang puisi yang bertema perpisahan. Setiap baitnya penyair menceritakan
betapa haru dan sedih setelah mengalami
kegagalan dalam bercinta.
2) Pengimajian
Dalam kata “Mata yang menatap sendu melihat
punggung Kepergianmu” mengandung imaji atau citraan
penglihatan.
3) Kata konkret
Dalam puisi ini mengisahkan pasangan yang saling
mencintai kata yang mengkonkretkan yaitu “aku mencintaimu, kamu mencintaiku”.
4) Bahasa figuratif
Yaitu dalam kata “Aku tergugu menahan kaki yang
yang melemas” yang berarti ketidak sanggupan seorang dalam menjalani kenyataan
bahwa orang yang dicintainya akan pergi.