LEMBAR KERJA SISWA
1
MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
GURU
MATA PELAJARAN
NANANG ARIFIN, S.Pd.
KOMPETENSI
DASAR
3.1
Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan
tulis.
3.2
Menganalisis isi dan aspek kebahasaandari minimal dua teks laporan hasil
observasi.
4.1
Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik
secara lisan maupun tulis.
4.2
Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan
baik lisan maupun tulis.
MATERI PEMBAHASAN PEKAN 1
A.
Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi
1.
Mengidentifikasi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Dari segi isi, laporan hasil observasi
mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Bersifat objektif.
b. Ditulis berdasarkan fakta
yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak mengandung hal-hal
yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau pemihakan
terhadap sesuatu.
d. Ditulis secara lengkap
2. Menyusun Ringkasan Isi Teks
Laporan Hasil Observasi
Sebuah
ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai
menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut
pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.
Untuk
menyusun sebuah ringkasan, hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca
pemahaman isi teks, kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya.
Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat
utamanya.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pokok pikiran atau gagasan
utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama bersifat umum dan dapat merangkum semua isi yang ada dalam sebuah paragraf.
B.
Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
1.
Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi disusun dengan
struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi,
(b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan
umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi
hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar
pemahaman tentang hal tersebut. Deskripsi per bagian berisi penjelasan
detail mengenai objek atau bagian yang diklasifikasikan. Deskripsi manfaat
menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam
kehidupan.
Wayang
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal
dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai
dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para
wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.
Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah,
dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan
tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari
kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong
berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.
Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai
pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap
dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain
wayang suket dan wayang motekar.
Wayang
kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur
paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang
berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi
warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan
tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan
nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa
Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan
langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang
gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam
acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya,
jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang
golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali
pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu
adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut
berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah
cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang
papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis
wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan
dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa
Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa
Jawa.
Dalam
versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa
wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam
saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa
tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik
berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua
jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan,
media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan
karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era
modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara
lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang
program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan
sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi
media hiburan.
Pertanyaan yang timbul dari teks diatas ketika kita membacanya:
a. Apakah wayang itu?
b. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
c. Apa sebutan dari wayang yang muncul kali pertama?
d. Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh wayang purwa?
e. Apakah fungsi dari pertunjukan wayang?
f. Apa yang dimaksud dengan wayang motekar?
g. Apa yang dimaksud dengan wayang suket?
Jawaban untuk
Pertanyaan diatas:
a. Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
b. Berdasarkan pembuatannya, wayang dibedakan menjadi tiga jenis, yakni wayang kulit, wayang wong dan wayang golek.
c. Sebutan bagi wayang yang muncul kali pertama adalah wayang purwa.
d. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu,
Cirebon, dan sebagainya.
e. Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
f. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh.
g. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Contoh 2. Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Paragraf |
Gagasan Utama |
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7
November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor
berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak
ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity). |
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia |
Para
wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang
kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan
wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut
disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit
hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti
wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.
Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai
pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap
dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain
wayang suket dan wayang motekar. |
Wali songo menyebarkan agama
Islam di Jawa menggunakan
beberapa jenis wayang |
Wayang kulit dilihat
dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis
yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini
terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah
pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang
diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan
gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang
purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan,
Mangkunegaraan, Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan
sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang
madya, wayang gedog, wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang
kancil, wayang calonarang, wayang krucil, wayang ajen, wayang sasak, wayang
sadat, wayang parwa, wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang
beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan. |
Wayang kulit
memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan gaya
pertunjukan |
Wayang wong (bahasa
Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar
adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.
Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut
dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang
pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi
juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. |
Pada setiap daerah,
wayang wong memiliki sebutan yang berbeda. |
Selanjutnya, jenis
wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang
golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul.
Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan
wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek,
wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda
dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan
tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain
yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. |
Wayang golek adalah
salah satu jenis wayang yang berasal dari Sunda memiliki bahan dasar sebuah
kayu |
Perkembangan terbaru
dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang
suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk
menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur
wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket
biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa. |
Perkembangan terbaru
dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. |
Dalam versi lebih
modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar
adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja,
wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil
dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh
Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001).
Wayang tersebut menggunakan bahan plastic berwarna, sistem pencahayaan teater
modern, dan layar khusus. |
Dalam versi modern
terdapat wayang yang disebut dengan wayang motekar atau wayang
plastik yang berwarna. |
Semua jenis wayang
di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan, yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan
ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering
menggunakan wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang
yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga
berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin
jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain,
wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan. |
Wayang memiliki
berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan,
media informasi, dan media hiburan. |
Setelah
menemukan semua gagasan pokok tiap paragraf dalam teks laporan hasil observasi
di atas, kita dapat menggabungkan kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang
tepat.
Berikut ini contoh hasil ringkasan berdasarkan
gagasan pokok yang telah diidentifikasi.
1. Wayang adalah seni
pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. Wali
songo menyebarkan
agama Islam di Jawa menggunakan beberapa
jenis wayang. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun
dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Wayang wong adalah salah satu pertunjukan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang
yang mempertunjukkan boneka kayu. Ada juga wayang suket yaitu wayang yang
terbuat dari rumput dan wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Semua
jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan,
media informasi, dan media hiburan.
2. Teks tersebut
dimasukan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis dari hasil laporan
pengamatan atau observasi. Karena ditulis berdasarkan laporan dari hasil
observasi, isinya objektif berdasarkan pada kenyataan dan objek yang dilaporkan
yaitu wayang yang ditulis secara detail.
Laporan Hasil Observasi
adalah Berita atau informasi yang dibuat berdasarkan pengamatan. Kosasih
(2014:43) Menyatakan bahwa laporan hasil observasi mengemukakan fakta fakta
yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan
bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil observasi adalah sesuatu yang
terjadi.
Bagian
Struktur |
Isi |
Analisis |
Pernyataan umum atau
klasifikasi |
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). |
Pernyataan
Umum atau umum |
Deskripsi Bagian |
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa.
Purwa berasal dari bahasa
Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang
purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti,
gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang
wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang
calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan. |
Deskripsi tentang salah
satu jenis
wayang |
Deskripsi Bagian |
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. |
Deskripsi tentang salah
satu jenis
wayang |
Deskripsi Bagian |
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang
ini
disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya
mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang
yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek
techno, dan wayang ajen. |
Deskripsi tentang salah satu jenis wayang |
Deskripsi Bagian |
Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa. |
Deskripsi tentang salah satu jenis wayang |
Deskripsi Bagian |
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 –2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus. |
Deskripsi tentang salah satu jenis wayang |
Deskripsi Manfaat |
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai
kehidupan antara lain sebagai
media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada
era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. |
Manfaat wayang |
Pernyataan umum biasanya disajikan dalam kalimat definisi. Kalimat definisi
seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu. pernyataan
umum disajikan
dalam kalimat definisi
dan diikuti dengan pengklasifikasian menggunakan dasar yang jelas.
Contoh :
1.
“Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.”
2 “Wayang
dapat dibedakan berdasarkan bahannya yaitu wayang kulit,
yang biasanya terbuat dari kulit hewan ternak, bisa
berupa kerbau, sapi, atau kambing; wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang; wayang golek; dan wayang suket dan wayang motekar.”
Deskripsi bagian yang baik mengikuti urutan dalam pengklasifikasian. Perhatikan paragraf-paragraf yang merupakan
deskripsi bagian secara berurutan
membahas wayang kulit, wayang wong, wayang golek, wayang suket,
dan wayang motekar.
Suherli, dkk.
2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk.
2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Latihan
LKS Pekan 1
Bacalah
teks dibawah ini dengan cermat dan teliti !
D’topeng
Museum Angkut
D’topeng
adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua
tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali
disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai
model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi
pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang
tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima
jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain,
dan keramik.
Benda
paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini
adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang
berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari
daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat.
Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan
Maluku.
Selain
topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang
tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional,
perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif
lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut
juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti
hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat
penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan
perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai
motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda
terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih
dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang
antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman
kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum
D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis
berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik
berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah
satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China)
yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam
adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih,
koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
Selain
untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media
pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu
sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.
Latihan Tugas LKS Pekan
1 di Folio Bergaris atau Word
1.
Temukanlah Gagasan pokok dan ringkasannya per paragraf dibuat seperti contoh
diatas ?
2.
Apakah teks diatas merupakan teks Laporan hasil observasi ?
3.
Carilah teks yang berisi fungsi teks laporan observasi dan berikan alasannya ?
4.
Temukanlah Bagian struktur dan Analisis seperti contoh 4 diatas ?
5. Carilah Pernyataan umum/kalimat definisi pada
teks D’topeng Museum Angkut.
Hubungi
082377879369 Jika Sudah Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar