Senin, 19 Maret 2018

MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN MENULIS PUISI DARI BEBERAPA AHLI DAN MEMBUAT KESIMPULAN MENULIS PUISI DARI BEBERAPA AHLI


MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN MENULIS PUISI DARI BEBERAPA AHLI DAN MEMBUAT KESIMPULAN MENULIS PUISI DARI BEBERAPA AHLI
Makalah
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menulis Puisi)
Dosen Pengampu: Amy Sabila, M. Pd.


 








                                                                                                                            

Disusun oleh kelompok 3
Nanang Arifin                14040072
Nanda Puspita               14040061
Mukadimah Putri DJ     14040051


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN  2017




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan sebuah makalah.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis Puisi. Selain itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas berkenaan dengan judul makalah yang kami susun.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amin...
                                                                  
Pringsewu, Maret 2017








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Penggantian Arti................................................................................. 3

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Apakah menulis puisi itu? Pertanyaan ini mudah dijawab. Setiap jawaban yang diberikan tidak  akan  menimbulkan  kepuasan  penanya karena setiap orang memiliki penjelasan yang berbeda.  Namun  demikian,  jika  seseorang  ditanya tentang  apakah  ia  pernah  menulis puisi.  Jawabannya,  “ya,  pernah  atau belum”.  Atau,  jika  seseorang  ditanya  apakah  ia  menyukai  kegiatan menulis puisi?,  dengan  segera  pula timbul jawabannya, “ya” atau “tidak”, sesuai dengan  pengalaman  keseharian  hidupnya bergaul  dengan  hasil-hasil karya puisi.  Ini` berarti,  secara  konseptual  yang  ditanya mereka dapat menjelaskan  tentang  “apa  itu  menulis puisi ”,  tetapi  jawabanya pasti berbeda-beda sesuai keseharian  ia  mengenal puisi yang pernah ia baca “.
Dalam  kehidupan  keseharian  pula, kita pada  umumnya  menyukai  puisi.  Yang didalamnya terdapat kata-kata mutiara, gagasan, ide, ungkapan-ungkapan yang  merupakan  salah  satu  ciri khas  keindahan  bahasa  puisi  sering  kali  digunakan  orang  dalam  situasi berkomunikasi, ataupun hiburan mengungkapkan suatu hal. Kenyataan  ini  menunjukkan  bahwa  terdapat  kecenderungan  orang  menyukai puisi. Untuk itu kami akan mencoba mengkaji sebuah teori berkenaan dengan puisi tersebut agar khalayak ramai, serta penulis dapat menambah wawasannya di bidang teori tentang menulis puisi.
Untuk  memahaminya diperlukan  pemahaman  tentang  teori menulis dan teori puisi yang telah diciptakan oleh ahli-ahli sesuai bidangnya. Teori menuis dan puisi menjelaskan kepada kita tentang konsep dasar menulis puisi sebagai salah satu disiplin  ilmu  humaniora  yang  akan  mengantarkan  kita  ke  arah  pemahaman  dan penikmatan fenomena yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari teori menulis puisi, kita akan memahami fenomena kehidupan manusia yang tertuang di dalam karya-karyanya.

B.     Rumusan Masalah
Oleh sebab itu, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai:
1.      Mendeskripsikan pengertian menulis dan puisi serta kesimpulannya?

C.    Tujuan Penulisan
Oleh sebab itu, maka dalam makalah ini akan mendalami hal-hal mengenai:
1.    Dapat mengetahui apa itu pengertian menulis puisi.
























BAB II
PEMBAHASAN

1.      Djuharie (2005: 120) menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatih.
*   Ralph Waldo Emerson (dalam Sopandi, 2010:1) puisi merupakan upaya abadi untuk mengekspresikan jiwa sesuatu, untuk menggerakan tubuh yang kasar dan mencari kehidupan dan alasan yang menyebabkannya ada, karena bukannya irama melainkan argumen yang membuat iramalah yaitu ide atau gagasan yang menjelmakan suatu puisi.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi merupakan suatu keterampilan seseorang yang terlatih sehingga dapat mengungkapkan perasaan seseorang, dari ide-ide tersebut dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

2.     Ebo (dalam Djuharie, 2005: 120) menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara dibina dan dilatih.
   John Dryden (dalam Chodijah, 2013: 5) puisi adalah nada yang penuh keaslian dan keselarasan.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan menggunakan perasaan seseorang sesuai kenyataan yang dialaminya.

3.      Pranoto (2004; 9) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan.
*        Samuel Johhson (dalam Chodijah, 2013: 7) puisi adalah peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu dimana seseorang menuangkan ide atau perasaan yang dituangkan  melalui tulisan yang dapat menghasilkan sebuah karya yang berbentuk puisi.

4.                   Gebhardt dan Dawn Rodrigues (2000: 1) Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah.
      Watts-Dunton dan Lascelles Abercrombie (dalam Chodijah, 2013: 6)  puisi adalah ekspresi yang kongkrit dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi merupakan hal yang sangat penting untuk mengungkapkan perasaan yang dituangkan dalam sebuah kata-kata yang sudah tergambar dalam fikiran kita.

5.   *   Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009:5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
*        Lescelles Abercramble(dalam Chodijah, 2013: 6): puisi adalah ekspresi dan pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa, yang mempergunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu mengekspresikan pengalaman imajinatif melalui perasaan dan pikiran seseorang yang diungkapkan melalui kalimat yang bermanfaat.

6.   *               Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (dalam Tarigan, 2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.     
*        Thomas Carlye (dalam Chodijah, 2013: 7) menyatakan bahwa puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal, hal yang diungkapkan dalam puisi adalah kebenaran.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu suatuhasil dalam bentuk kalimat tulis yang mengandung ungkapan perasaan penulis hingga dapat dimengerti oleh orang lain.


7.                   Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.
   Sulian (2011:84-85) mengemukakan bahwa puisi adalah buah pikiran, perasaan dan pengalaman penyair yang diekspresikan dengan media bahasa yang khas dan unik.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi adalah suatu karya sastra yang kompleks dengan menggunakan bahasa yang khas atau unik.

8.      Tarigan (2004: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
    Waluyo (2000: 25) menyatakan bahwa Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan  pikiran  dan  perasaan  penyair  secara  imajinatif  dan  disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu suatu kegiatan mengungkapkan ide dan perasaan dalam bentuk karya sastra yang imajinatif.

9.                   Barli Bram (2002: 7). Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.
    Pradopo (2012: 3), puisi merupakan jenis karya sastra yang, mampu mengekspresiakn pemikiran, membangkitkan perasaan dan merangsang imajinasi panca indra dalam susunan berirama.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu membuat tulisan dengan menuangkan perasaan atau imajinasi ke dalam sebuah karangan.




10.    Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa.
Sudjiman (Pradopo, Rahmat Djiko, 2012: 2) menyatakan bahwa puisi ialah sebuah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh sebuah irama, matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu sebuah perilaku penuangan pengalaman yang terikat oleh sebuah irama, matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.

11.    M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan.
Hasanuddin (2002: 25) menyatakan bahwa puisi merupakan peryataan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkakan atau diinginkan.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu proses kreatif untuk menuangkan gagasan yang imajinatif sesuai perasaan yang dialami

12.    Burhan Nurgiantoro (2001: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
Gani (2014: 13) pencipta puisi adalah orang yang dianggap hampir menyerupai dewa atau orang yang amat suka kepada dewa-dewa.
Dapat kami simpulkan: bahwa menulis puisi adalah sebuah aktivitas yang menghasikan sebuah karya yang berbentuk puisi.




13.    St. Y. Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.
H.B. Jassin (2000: 23) menyatakan bahwa puisi adalah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung sebuah fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan.
Dapat kami simpulkan: bahwa menulis puisi adalah sebuah kegiatan yang bersifat kompleks dengan menggunakan ide atau perasaan yang di dalamnya mengandung sebuah kritik tentang karya tersebut.

14.    Angelo (2001: 5) Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu.
Edwin Arlington Robinson (Puspita Dewi Ika, 2013: 30) menyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa: menulis puisi adalah suatu bentuk berfikir untuk mengungkapkan sesuatu yang benar dan nyata.

15.    Alwasilah (2007: 1) Menulis adalah jalan terbaik untuk berbicara dan menyampaikan protes kepada puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang.
Muhammad Hj. Salleh (dalam Sopandi, 2010: 5)  menyatakan bahwa puisi ialah suatu bentuk sastra yang kental dengan musik, bahasa serta suatu kebijaksanaan penyair dan tradisinya.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu sebuah jalan terbaik untuk mengungkapkan suatu protes dalam bentuk sastra dengan bahasa tulis.
16.    Menulis puisi (Depdiknas 2003: 8) kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis yang bersifat literer
Dapat kami simpulkan: Menulis puisi adalah kemampuan menuangkan ide, mengungkapkan sesuatu yang kita rasakan seperti perasaan gembira, sedih, terpesona, takjub, dan mengungkapkan sebuah pendapat mengenai suatu hal melalui media tulisan.
























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di Atas dapat kita simpulkan bahwa banyak sekali pengertian menulis puisi yang berbeda-beda akan tetapi masih memiliki tujuan dan maksud yang sama mengenai kemampuan menuangkan ide, mengungkapkan gagasan, mengungkapkan maksud dan tujuan sesuatu yang kita rasakan seperti perasaan gembira, sedih, terpesona, takjub, dan sebuah pendapat mengenai suatu hal melalui media tulisan yang tersusun rapi, indah untuk di nikmati oleh pembaca.
 


















DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. C. & Alwasilah, S.S. (2007). Pokoknya menulis cara baru menulis dengan metode kolaborasi. Bandung: Kiblat.
Atar Semi. (2007).  Menulis Efektif. Padang: CV Angkasa Raya.

Bram, Barli. (2002). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman Group Limited.
Burhan Nurgiyantoro. (2001). Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.
Chodijah, Siti. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Pendekatan Kontekstual”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Pakuan, Bogor. Halaman 3.
D’Angelo, Frank J. (2001). Process and Thought in Composition. Massa-Chusetts : Winthrop Publisher. Inc.
Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Djuharie Suherli. (2005). Panduan Membuat Karya Tulis: Resensi, Laporan Buku, Skripsi, Tesis, Artikel, Makalah, Berita Essei, dll. Yrama Widya: Bandung.
Gani, Erizal. (2014). Kiat Pembacaan Puisi. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Gebhardt dan Dawn Rodrigues. (2000) The Cambridge Encyclopedia of
Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Gould, Eric, Robert DiYanni, dan William Smith. (2001). The educated child. New York: The Free Press.
Hasanudin, dkk. (2002). Kesastraan. Jakarta: Depdiknas.
Puspita Dewi, Ika. (2013). “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Halaman 9-13.
Rosidi, Imron. (2009). Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Sopandi. (2010). Memahami Puisi. Bogor : PT. Quadra.
St Y. Slamet. (2008). Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press
Sujanto. (2004). Kerampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Untuk Mata kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Djago. (2009: 5). Metodik Khusus Pengajaran Bahasa Indonesia di SD. Bandung.
Tarigan, Henry Guntur. (2004). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Pradopo, Rahmat Djiko. (2012). Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Pranoto, Naning. (2004). Creative Writing: 72 Jurus Seni Mengarang. Jakarta: PT. Primadia Pustaka.
Waluyo, Herman J. (2000). Dasar-Dasar Teori Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.
Wardarita, Ratu. (2000). Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia: Yogyakarta: Almatera.
Yunus, Suparno Mohamad. (2008). Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka.





Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda