HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN
KEGIATAN
PELAKSANAAN
PROGRAM MAGANG LANJUT
DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SUKOHARJO
Oleh:
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Kepala Sekolah, Dosen
Pembimbing Magang,
Yulianto, S. Pd. Rohmah Tussolekha, M. Pd.
NIP 1969 0721 199802 1001 NIDN 0229018501
Menyetujui
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
Dra. Lisdwiana Kurniati, M. Pd.
NIP 19630424 198903 2 001
HALAMAN
PERSEMBAHAN
Laporan Magang Lanjut ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu
mendukung dan mendoakan dalam penyusunan laporan ini.
2. Kakak dan Sahabat Tercinta,
yang pantang menyerah memberikan semangat, dukungan dan bantuan.
3. STKIP MPL, sebuah intansi
pendidikan tinggi tempat dimana saya menimba ilmu.
MOTTO
Cara untuk menjadi di Depan
adalah memulai sekarang. Jika memulai Sekarang, tahun depan Anda akan tahu
banyak hal yang sekarang tidak di ketahui dan Anda tak akan mengetahui masa
depan jika Anda menunggu-nunggu.
(William Feather)
Dalam Hidup Ini Tidak
Ada Yang Tidak Mungkin
(Nanang Arifin)
KATA PENGANTAR
Assalammualaiku
Warohmatullohi Wabarakatuh.
Bismillahirahmanirrahim.
Syukur alhamdulillah, segala puji atas kehadirat allah SWT, atas
limpahan rahmatdan hidayah-Nya yang dianugrahkan kepada kita semua, terutama
kepada saya sehingga dapat menyusun “Laporan Kegiatan Pelaksanaan Pogram Magang
Lanjut di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sukoharjo” ini tepat pada
waktunya. Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi saya
dalam proses belajar terutama pada mata kuliah “Magang Lanjut”, terkhusus yang
berhubungan dengan Penelitian, observasi dan terjun langsung ke Lapangan.
Adapun penulisan dalam laporan ini, disusun secara sistematis berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat
menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Pada kesempatan ini juga penulis sampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikanya
laporan ini. terkhusus kepada :
1.
Drs. H. A.Rahman., M.M., M.Pd., selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Bapak Yulianto, S. Pd., selaku Kepala SMP Negeri
1 Sukoharjo yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan observasi di SMP Negeri
1 Sukoharjo.
3.
Dra. Lisdwiana Kurniati, M.Pd., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4.
Ibu Rohmah Tussolekha,
M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Magang Lanjut.
5.
Ibu Lasmauli Sipayung,
S. Pd., selaku Guru Pembimbing magang yang telah membantu dan membimbing kami
selama melaksanakan observasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo.
6.
Bapak Fahrun Ali, S.Pd., selaku
Guru Pembimbing Magang yang telah membantu dan membimbing kami selama melaksanakan
observasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo.
7.
Bapak dan Ibu
guru serta staf/karyawan SMP Negeri 1 Sukoharjo yang telah membantu dan
membimbing selama melakukan kegiatan magang ini.
8.
Bapak dan Ibu
Dosen STKIP
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
9.
Rekan-rekan
mahasiswa yang telah bekerja sama dilapangan selama melakukan observasi pada
Magang Lanjut ini serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu per satu.
Semoga bantuan dan
dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Magang Lanjut ini.
Akhir kata
penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammu `alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Pringsewu,
30 mei 2016
Penulis,
Nanang
Arifin
NPM 14040072
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR
ISI ................................................................................................. vii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Kegiatan Magang .................................................... 1
1. Tujuan ............................................................................................ 1
2. Manfaat Program
Magang Bagi Mahasiswa ................................. 1
B. Profil SMP
Negeri 1 Sukoharjo ......................................................... 2
1. Visi dan
Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo......................................... 5
2. Tugas dan Wewenang Pejabat Struktural .................................... 5
BAB
II PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
A. Pengembangan
Kegiatan Akademik SMP Negeri 1 Sukoharjo......... 16
1. Faktor Penunjang
Proses Pembelajaran ......................................... 16
2. Faktor Penghambat
Proses Pembelajaran ...................................... 22
3. Pemecahan
Masalah dalam Pembelajaran ..................................... 23
B. Pengembangan
Kegiatan Non-Akademik SMP Negeri 1 Sukoharjo. 40
1. Faktor Penunjang
Kegiatan Non-Akademik ................................. 40
2. Faktor Penghambat Non-Akademik ............................................. 44
3. Pemecahan Masalah Non-Akademik ............................................ 44
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 45
B. Saran
.................................................................................................. 45
LAMPIRAN................................................................................................... ix
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Profil Sekolah
2. Lampiran Silabus
3. Daftar Hadir Magang Lanjut
4. Lembar Lampiran Pemberian Tugas Magang
5. Lembar Lampiran Pemberian Lembar Laporan Harian
6. Lampiran Foto Kegiatan Magang Lanjut
7. Lampiran Lembar Konsultasi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Magang
Kegiatan magang yang dilakukan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung
adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dan sangat berpengaruh besar
terhadap pengembangan wawasan mahasiswa calon pendidik yang professional.
Kegiatan ini dilaksana-
kan oleh semua mahasiswa STKIP dengan beban 1 SKS setiap
semesternya.
Alasan penulis melakukan kegiatan
magang di SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk menambah wawasan terkait dengan dunia
kerja dan ingin mengetahui secara langsung kegiatan pendidikan di SMP Negeri 1
Sukoharjo.
1. Tujuan
Program Magang Lanjut bertujuan
memantapkan kompetensi akade-mik kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi
akademik bidang studi dan menetapkan kemampuan awal calon guru dalam
mengembangkan pe-rangkat pembelajaran melalui:
a. Menelaah
kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
b. Penelaahan
strategi pembelajaran;
c. Penelaahan
sistem evaluasi;
d. Perancangan RPP;
e. Pengembangan media pembelajaran;
f. Pengembangan
bahan ajar; dan
g. Pengembangan perangkat evaluasi.
2. Manfaat Program Magang bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan:
a. Mendapatkan pemahaman,
penghayatan, dan pengalaman di bidang ma-najemen dan kultur sekolah;
b. Mendapatkan pengalaman melalui
pengamatan terhadap proses mem- bangun kompetensi pedagogik, kepribadian, dan
sosial di sekolah;
c. Mendapatkan pengalaman dan
penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas;
d. Memperoleh pengalaman tentang
cara berfikir dan bekerja secara inter-disipliner, sehingga dapat
memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang
ada di sekolah;
e. Memperoleh daya penalaran dalam
melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah;
f. Memperoleh pengalaman dan
keterampilan untuk melaksanakan pembe-lajaran dan kegiatan manajerial di
sekolah; dan
g. Memberi kesempatan untuk dapat
berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran
sebagai problem solver.
B. Pofil
Sekolah SMP N 1 Sukoharjo
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sukoharjo
2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 201120607228 / 10804914
3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
4. Alamat Sekolah : Jln. Wiyata No. 107 Sukoharjo III
: (Kecamatan) Sukoharjo
: (Kabupaten/Kota) Pringsewu
: (Propinsi) Lampung
5. Telepon/HP/Fax : (0729)331008
6. Email : smpnsukoharjo@yahoo.co.id
7. Status Sekolah : Negeri/Swasta
(coret yang tidak perlu)
8. Nilai Akreditasi Sekolah : B Skor = 80
9. Luas Lahan, dan jumlah rombel:
Luas Lahan : 15.455 m2
Jumlah ruang pada lantai 1 : 25
Lantai =
1
|
Jumlah ruang pada lantai 3 :
......................
Jumlah Rombel : 25 Nilai Akreditasi Sekolah: B
10. Data Peserta Didik Baru pada tahun terakhir
yang dinyatakan diterima di sekolah (
Terlampir )
11. Data Siswa 3 (Tiga tahun terakhir): (
Terlampir )
12. Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (
Terlampir )
13.
Kondisi Sekolah. ( Terlampir )
14. Lapangan Olahraga dan Upacara. ( Terlampir )
15. Kepemilikan
Tanah :
Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*)
Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte
Jual Beli/
Hibah*)
Luas Lahan/Tanah : 15.455. m2
Luas Tanah Terbangun : 1.170 m2
Luas Tanah Siap Bangun : 5.150 m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun : ...........................................
m2
( Terlampir )
16. Perabot (furniture) utama. ( Terlampir )
17. Koleksi Buku Perpustakaan. ( Terlampir )
18. Fasilitas Penunjang Perpustakaan. ( Terlampir )
19. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia (di isi
dalam angka). ( Terlampir )
20. Prestasi sekolah/siswa tiga (3) tahun
terakhir. ( Terlampir )
21. Sumber Dana 3 (tiga) tahun terakhir. ( Terlampir )
22. Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir. ( Terlampir )
SITE PLANT SMPN 1 SUKOHARJO
UKS
|
GD
|
KOP.S
|
R. KLS
|
R. KLS
|
R. KLS
|
R. KLS
|
R. KLS
|
R. KLS
|
WC
|
WC
|
PERPUS
|
Lapangan
Upacara
|
Mushola
|
Rumah
Penjaga
Sekolah
|
Taman
Baca
|
WC
|
WC
|
Lapangan
Bola Voli
|
Lapangan
Bulu Tangkis
|
Kantin Sekolah
|
R. KLS
|
R. KLS
|
Kantin Sekolah
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
1. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo
a. Visi
Visi SMP Negeri
1 Sukoharjo adalah:
“MAJU
PRESTASI BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
b. Misi
a. Mewujudkan prestasi
akademik dan non-akademik.
b. Melaksanakan KBM dan
bimbingan secara efektif dan efisien.
c. Menciptakan suasana
pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.
d. Menumbuhkembangkan budaya
tertib dan disiplin.
e. Meningkatkan
profesionalisme dan kompetensi guru/karyawan sekolah.
f. Membekali keterampilan
hidup.
g. Menumbuhkembangkan sikap
mental positif dan kepribadian agamis.
h. Meciptakan pelayanan prima
kepada masyarakat.
2. Tugas dan
Wewenang Pejabat Sruktural SMP Negeri 1 Sukoharjo
a. Tupoksi Kepala Sekolah
1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a.
Membimbing guru
dalam hal menyusun dan melaksanakan prog-ram pengajaran, mengevaluasi hasil
belajar dan melaksanakan pro-gram pengajaran dan remedial.
b.
Membimbing
karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
c.
Membimbing
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, OSIS dan mengikuti lomba di luar sekolah.
d.
Mengembangkan
staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemu-an, seminar dan diskusi,
menyediakan bahan bacaan, memperhati-kan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui se-leksi
calon kepala sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui
pendidikan/latihan, perte-muan,
seminar, diskusi, dan bahan-bahan.
2.
Kepala Sekolah sebagai Manajer
(Manager)
a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan
bimbingan konseling dengan memiliki data
lengkap administrasi kegiatan belajar
meng-ajar dan
kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan
memiliki data adminis-trasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler
secara lengkap.
c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan
memiliki data adminis-trasi tenaga guru dan tata usaha.
d. Mengelola administrasi keuangan rutin, R-BOS, dan komite.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik
administrasi gedung/ ruang, dan
lainnya.
3.
Kepala Sekolah sebagai
Pengelola Administrasi (Administrator)
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah baik wakasek, pem-bantu kepala sekolah, walikelas, kasubag tata usaha, bendahara, dan personalia
pendukung misalnya: perpustakaan, pramuka,
olah raga, dan OSIS. Personalia
kegiatan temporer, seperti
panitia ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara
memberikan arahan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara
optimal, memanfaat-kan sarana dan prasarana milik sekolah secara optimal dan
baik.
4.
Kepala Sekolah sebagai Penyelia
(Supervisor)
a. Menyusun program supervisi kelas, pengawasan
dan evaluasi pembelajaran.
b. Melaksanakan program supervisi.
c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk
meningkatkan kinerja guru/ karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
5.
Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
(Leader)
a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya
diri, bertanggung- jawab, berani mengambil resiko dan berjiwa
besar.
b. Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
6.
Kepala Sekolah sebagai
Pembaharu (Inovator)
a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi
gagasan baru dari pihak lain.
b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan
belajar meng-ajar dan bimbingan konseling,
pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstrakurikuler dan mampu melaku-kan pembaharuan dalam menggali sumberdaya manusia di komite dan masyarakat.
7.
Kepala Sekolah sebagai
Pendorong (Motivator)
a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan
maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pe-laksanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Ketenagaan
5. Pengkoordinasian
6. Pengawasan
7. Penilaian
8. Identifikasi dan pengumpulan data
9. Mewakili kepala sekolah menghadiri rapat khususnya berkaitan
dengan masalah pendidikan
10. Membuat laporan secara berkala
c. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1. Menyusun program pengajaran
2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal
pelajaran
4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan
pelaksanaan ujian akhir
5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas
dan ketamatan
6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan
penyusunan keleng-kapan mengajar
8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan
pengayaan
9.
Mengatur pengembangan MGMP/MGBK dan koordinator mata
pelajaran
10. Melakukan supervisi administrasi akademis
11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
d. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1. Menyusun program pembinaan kesiswaan
(OSIS), meliputi: kepra-mukaan, paskibraka, pencak silat.
2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan ke- siswaan/OSIS.
3. menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
serta pemilihan pengurus OSIS.
4. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
5. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara
berkala dan insidental
6. Membina dan melaksanakan koordinasi 7 K
7. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi
dan penerima bea- siswa
8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili
sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
9. Mengatur mutasi siswa
10. Menyusun dan membuat kepanitiaan penerimaan siswa baru dan pelaksanaan MOS
11. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir
tahun sekolah
12. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi
13. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara
berkala
14. Menyusun
program kegiatan bakti
sosial, karya wisata,
dan pameran
hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
e. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1. Menyusun program pengadaan sarana dan
prasarana
2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana
prasarana
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data
sekolah secara kese-luruhan
6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana
secara rutin
7. Menyusun laporan secara berkala
f. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah
dengan dewan sekolah
2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali
murid
3. Membina pengembangan antar sekolah dengan
lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan
sekolah
5. Mengkoordinasi dan mengelola kantin sekolah.
6. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran
kegiatan sekolah
7. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara
warga sekolah
8. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan
bertanggung jawab untuk mewujudkan 7 K
9. Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri
rapat masalah-masalah yang bersifat umum
10. Menyusun laporan secara berkala
11. Mengelola kantin sekolah
g. Tugas Pokok dan Fungsi Tata Usaha
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk
dan keluar
3. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi
sekolah
4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata
usaha sekolah
5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi
kurikulum, kesiswaan dan ketenagaan
6. Penyusunan dan penyajian data/statistik
sekolah secara keseluruhan
7. Penyusunan tugas staf tata usaha dan tenaga teknis lainnya
8. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
9. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala
h. Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
1.
Pengelolaan Kelas:
a. Tugas Pokok meliputi:
a) Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan
pendidikan
b) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
c) Membantu pengembangan keterampilan dan
kecerdasan anak didik
d) Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian
anak didik
b. Keadaan Anak Didik
a) Mengetahui jumlah (putra dan putri) dan nama-nama anak didik
b) Mengetahui identitas lain dari anak didik
c) Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
d) Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik
c. Melakukan Penilaian
a)
Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
b)
Kerajinan, kelakuan, dan kedisiplinan anak
c)
Mengambil tindakan bila dianggap perlu
d) Pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan
e) Peringatan secara lisan dan tertulis
f) Peringatan khusus yang terkait dengan BP/kepala sekolah
d. Langkah Tindak Lanjut
a) Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
b) Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
c) Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan
2. Penyelenggaraan
Administrasi Kelas, meliputi:
a. Denah tempat duduk anak didik
b. Papan absensi anak didik
c. Daftar pelajaran dan daftar piket
d. Buku presensi
e. Buku jsurnal kelas
f. Tata tertib kelas
3. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan
anak didik
4. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
5. Pencatatan mutasi anak didik
6. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian
hasil belajar
i. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan Konseling (BK)
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan
dan konseling
2. Koordinasi
dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar
3. Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak
didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak
didik dalam mem-peroleh gambaran tentang lanjutan pendidikan
dan lapangan pekerjaan yang sesuai
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan
konseling
6. Menyusun statistic hasil penilaian
bimbingan dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi
belajar
8. Menyusun dan melaksanakan program tindak
lanjut bimbingan dan konseling
9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan koseling
j. Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Sekolah
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media
elektronik
2. Pelayanan perpustakaan
3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media/elek-tronik
5. Inventarisasi dan pengadministrasian
6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media
elektronik
7. Menyusun tata tertib perpustakaan
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
perpustakaan secara berkala
k. Tugas Pokok dan Fungsi Laboratorium
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan
laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan
laboratorium
3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat-alat labora-torium
4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat
laboratorium
5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat
laboratorium
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
laboratorium secara berkala
l. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Mata
Pelajaran
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan
lengkap
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses
belajar, ulangan, dan ujian.
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai anak didik
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan
pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya
seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan
pemasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar
anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum
memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk
kenaikan pangkat
m. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Piket
1. Meningkatkan pelaksanaan 7 K (keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kesehatan, keteladanan)
2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan
jalan menginval
4. Pada jam
ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang
tidak memiliki telepon
5. Mencatat beberapa kejadian:
a. guru dan siswa yang terlambat,
b. guru dan siswa yang pulang sebelum waktunya,
c. kelas yang pulang /dipulangkan sebelum
waktunya,
d. kejadian-kejadian penting lainnya
6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas
karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat
bagi siswa yang masih berada di dalam kelas
7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5
menit sebelum bel masuk.
8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus
kepada wali kelas atau guru pembimbing
9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah
n. Tugas Pokok dan Fungsi Kode Etik Tenaga Pendidik
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta
didik
4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu
mereka mengem-bangkan diri
5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi
pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan
peserta didik
6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas
negara lainnya daripada tugas sampingan
7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan
akuntabel dalam bekerja
8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada
kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
9. Menjadi teladan dalam berperilaku
10. Berprakarsa
11. Memiliki sifat kepemimpinan
12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan
komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa
dan tokoh- tokoh masyarakat
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan
kedinasan
16. Mengembangkan profesi secara kontinu
17. Secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasi profesi
o. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga IT
1. Mengelola dan menyediakan informasi berkaitan dengan data Sekolah
dalam bentuk digital.
2. Mengelola web sekolah
3. Mengolah, mengelola dan mengupdate dapodikmen secara berkala
dan terus-menerus.
4. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawabnya
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
A. Pengembangan
Kegiatan Akademik di SMP Negeri 1 Sukoharjo
1.
Faktor
Penunjang Proses Pembelajaran
1.
Telaah
Kurikulum dan Silabus
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum
2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi
tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a.
Tantangan
Internal
Tantangan
internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelo-laan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan
internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak
berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk
usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat
angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah
ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi
dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b.
Tantangan
Eksternal
Tantangan
eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan ditingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industry dan perdagangan
modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association
of South East Asian Nation (ASEAN) community, Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan Asean Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program
for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi
yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif
guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/metode media dan lainnya);
3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan
pembelajaran saintifik);
5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok
(berbasis tim);
6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7. Penguatan pola pembelajaran berbasis
klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multi disciplines); dan
9.
Penguatan pola pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut.
1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat
kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan
manajemen dan proses pembelajaran.
e.
Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap
spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
ber-bagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari
masyarakat yang mem- berikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan ber-bagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk kom-petensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi
unsur–unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada
prinsip akumu-latif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal).
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 SMP Negeri
1 Sukoharjo terdiri atas:
a. Kerangka dasar
kurikulum;
b. Struktur
kurikulum;
c. Silabus; dan
d. Pedoman mata
pelajaran.
Kompetensi inti pada
kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Sukoharjo
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik SMP Negeri 1 Sukoharjo pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi inti terdiri atas:
a. Kompetensi inti
sikap spiritual;
b. Kompetensi inti
sikap sosial;
c. Kompetensi inti
pengetahuan; dan
d. Kompetensi inti
keterampilan.
1) Silabus
Silabus merupakan
rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi
untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Langkah-langkah
pengembangan silabus:
1. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran.
2. Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran.
3. Merumuskan
Indikator Pencapaian Kompetensi.
4. Menentuan
Jenis Penilaian.
5. Menentukan
Alokasi Waktu.
6. Menentukan
Sumber Belajar.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD
yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan
bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP
adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
3) Lembar Kerja
Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar
kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun panduan untuk pengem- bangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk
panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar
yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang
harus ditempuh. Fungsi LKS yaitu:
a) Meminimalkan
peran guru, tetapi memaksimalkan peran siswa.
b) Memudahkan
siswa untuk memahami materi yang diberikan.
c) Ringkas dan
kaya tugas untuk berlatih.
d) Memudahkan
pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
4) Modul
Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara
sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
tingkat kompleksitas- nya.
Modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan memper- hatikan
beberapa elemen seperti: format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi
kosong, dan konsisten.
2. Faktor
Penghambat Proses Pembelajaran
a. Faktor
Teknis
Sering
kita lihat banyak sekali siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang
diakibatkan oleh tingkat pemahaman akan pelajaran yang rendah seperti susahnya
untuk lama berkonsentrasi mendengarkan paparan guru di kelas dan susah untuk
memahami bacaan. Faktor ini berhubungan langsung pada kegiatan proses
pembelajaran dalam mema-hami materi. Sehingga banyak siswa yang tidak menyenangi
mata pelajaran tertentu karena memang dia tidak memahami materi yang ada dalam
pelajaran tersebut.
b. Faktor
Non-teknis
Selain
tingkat pemahaman yang rendah dalam memahami materi, ada juga masalah yang
dihadapi dalam proses pembelajaran yang muncul dalam diri yang sebenarnya tidak
berhubungan langsung dengan materi yang disampaikan pada proses pembelajaran.
Contoh masalah yang muncul karena faktor ini seperti ketidaksukaan terhadap
guru yang menyampaikan salah satu mata pelajaran atau lingkungan belajar yang
menurutnya tidak nyaman sehingga dia tidak menyenangi pelajaran tersebut yang
akhirnya dia tidak akan paham. Keengganan dalam mengikuti pelajaran membuat
penolakan dalam diri terhadap apapun yang berhubungan dengan pelajaran
tersebut. Sehingga sehebat apapun guru menjelaskan materi pelajaran maka tidak
membuatnya menjadi mengerti akan pelajaran tersebut.
Banyak
orang khususnya orang tua yang salah memahami ketika ada anak yang jelek dalam
perolehan nilai selalu menganggap bahwa faktor utama masalahnya adalah tingkat
pemahaman terhadap pelajaran tersebut yang merupakan faktor teknis, sehingga
banyak orang tua yang memberikan pelajaran tambahan pada bimbingan belajar atau
les privat dengan harapan agar anaknya lebih paham dan mendapatkan nilai bagus.
Akan tetapi, terkadang hal tersebut terasa sia-sia karena tetap saja anaknya
tidak paham terhadap pelajaran tersebut karena memang anaknya tidak ingin
mengikuti palajaran tersebut. Masalah utama yang muncul dalam proses pendidikan
sebenarnya adalah masalah non teknis yaitu keinginan diri untuk mau mengikuti
pelajaran tersebut sehingga siswa akan mene-mukan sendiri gaya belajarnya yang
menurut sesuai maka dia akan cepat paham terhadap pelajaran tersebut.
Siswa
yang dikatakan paham jika memang siswa dapat menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan pelajarannya. Untuk dapat menjelaskan pelajaran yang ia terima
di sekolah maka siswa harus mempunyai representasi mental di dalam diri yang
menyimpan semua informasi yang pernah masuk ke dalam otak. Representasi mental
ini mempunyai dua bagian yaitu asosiasi dan diasosiasi. Asosiasi merupakan
kondisi dimana dirinya merasa berhubungan langsung dengan apapun yang
dibayangkannya, contoh dia membayangkan bahwa dirinya sedang membayar belanjaan
dengan langsung memberikan uangnya kepada pedagang, sedangkan diasosiasi adalah
kondisi dimana dia membayangkan dirinya sendiri melakukan sesuatu dan dia
menjadi orang ketiga atas apa pun yang dikerjakan oleh dirinya dalam bayangan
tersebut. Contohnya dalam bayangan tersebut dia melihat bahwa dirinya dan
pedagang sedang melakukan transaksi pembayaran dengan memberikan uangnya
langsung ke pedagang.
Representasi
mental yang bagus untuk proses pembelajaran yaitu asosiasi karena dia merasa
terlibat langsung dengan apa yang menjadi bayangannya. Misalnya siswa yang
sedang belajar menjahit, agar cepat paham dia harus membayangkan dirinya sedang
benar-benar menjahit.
3. Pemecahan Masalah dalam
Pembelajaran
a. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) SMP Negeri 1 Sukoharjo.
Perencanaan
pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Dalam
menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan
individual peserta didik antara lain kemampuan awal, ting-kat intelektual,
bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan atau
lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi
aktif peserta didik.
3. Berpusat
pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan keman-dirian.
4. Pengembangan
budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
5. Pemberian
umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan
pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian, kompe-tensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi
pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan
teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No
65 Th 2013.
1. Identitas sekolah
2. Identitas mata pelajaran
3. Kelas/semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu
6. Tujuan pembelajaran
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
KD – KI 1
KD – KI 2
KD – KI 3
Indikator…….
Indikator…….
KD – KI 4
Indikator…….
Indikator…….
8. Materi pembelajaran
9. Alokasi waktu
10. Metode pembelajaran
11. Media pembelajaran
12. Sumber belajar
13. Langkah-langkah pembelajaran
14. Penilaian hasil pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMP Negeri 1
Sukoharjo mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII sudah sesuai dengan
komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65
Th 2013 di atas. memuat identitas sekolah (sekolah, mata pelajaran,
Kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar
dan Indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
media, alat, sumber pembe- lajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup), penilaian (jenis/teknik penilaian,
bentuk instrumen dan instrumen, pedoman penskoran).
b.
Telaah Strategi
Pembelajaran
Strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan di- gunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembe-lajaran yang bertujuan untuk memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.
Metode
pembelajaran adalah cara/prosedur yang digunakan guru untuk mencapi tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi
tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat
implemetatif. Metode yang dipilih oleh masing-masing guru bisa sama, tetapi
teknik pencapiannya yang berbeda-beda.
c.
Strategi yang Digunakan
Guru dengan Tujuan Pembelajaran
Dalam
pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan di
capai misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia strategi yang diguanakan
adalah model discovery learning. Dengan model ini siswa dikelompokan
dalam dua kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggota 3 orang. Setelah
itu siswa men- diskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian
setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Hal
ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses
pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai
indikator atau tujuan pembelajaran.
d.
Strategi yang
Digunakan Guru dengan Materi Pembelajaran yang Digunakan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan di kelas VII pada pelajaran Bahasa Indonesia
dengan materi tentang teks cerpen guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
menggunakan strategi atau metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual,
pemecahan masalah. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pembelajaran
karena dengan menggunakan metode ini bias dengan mudah membantu siswa dalam
memahami pembelajaran yang disampaikan. Selain itu, metode ini bisa membuat
siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar.
Dalam
pembelajarn tentang materi teks cerpen siswa terlebih dahulu membaca dan
memahami teks cerpen pada buku mereka masing-masing, kemudian mereka dibagi
kedalam beberapa kelompok dan guru memberikan sebuah fenomena permasalahan
siswa diminta untuk membuat pertanyaan terkait fenomena yang disajikan oleh
guru. Dengan metode ini siswa lebih mudah untuk berpartisipasi dalam menyum- bangkan
ide dan gagasan dalam membuat pertanyaan.
e.
Tujuan, Materi
dengan Metode yang Digunakan oleh Guru
Tujuan
adalah kompoen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan
alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan digunakan untuk
mencapai tujuan seefesien mungkin. Bila salah satu kompenen tidak sesuai dengan
tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
hasil pengamatan kami pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII di
SMP Negeri 1 Sukoharjo metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP
yang dibuat. Guru menyesuaikan metode yang digunakan dengan jumlah siswanya,
yaitu metode diskusi, ceramah, pemecahan masalah dan tanya jawab. Metode
berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar
seseorang.
f.
Alat Peraga
yang Digunakan oleh Guru dengan Materi dan Tujuan
Media
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media,
maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik,
terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Media
pembelajaran yang dipakai oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri
1 Sukoharjo sesuai dengan materi yang sedang di- ajarkan. Meliputi LCD, laptop,
teks bacaan cerpen berjudul “Kupu-kupu Ibu” yang mendukung dalam proses belajar
mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
sangat penting untuk mendukung proses belajar siswa.
g.
Telaah Sistem
Evaluasi
Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik menca- kup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan suatu model diperlukan jenis-jenis penilaian yang
sesuai.
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 1 Sukoharjo kegiatan penilaian terlihat
pada tabel:
Macam penilaian
|
Teknik penilain
|
Bentuk instumen
|
Keterangan instrumen
|
Kisi-kisi
|
Sikap spiritual
|
Tes
|
Soal uraian
|
Lembar soal uraian
|
Terlampir
|
Sikap social
|
Nontes
|
Observasi
|
Lembar observasi
|
Terlampir
|
Pengetahuan
|
Tes
|
Pilihan ganda
|
Lembar pilihan ganda
|
Terlampir
|
Keterampilan
|
Nontes
|
Observasi
|
Lembar observasi
|
Terlampir
|
Tabel 1.1 Kegiatan Penilaian
Berdasarkan hasil
pengamatan yang kami lakukan di SMP N 1 Sukoharjo pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Semester Genap Kami menemukan bahwa
evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes,
nontes, dan penugasan. Eva- luasi ini lebih dipilih guru karena sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa
evaluasi yang diadakan guru berdasarkan tujuan pembelajaran ini
sudah sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga,
evaluasi ini bisa memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
baik itu sebagai penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima
pelajaran.
h. Perancangan RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMPN 1 Sukoharjo
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Materi pokok : Teks Cerita
Pendek
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (80 menit)
A. Kompetensi Inti
1.
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
1.1
Menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan maupun tulis.
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
1.1.2 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
2.1
Memiliki
perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses
berbentuk linier.
Indikator:
2.1.1 Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas.
2.1.2
Mengungkapkan pendapat apa adanya.
2.1.3 Tidak
mengembil atau menyalin hasil pekerjaan orang lain.
2.1.4 Membuat laporan
berdasarkan informasi apa adanya.
2.1.5 Mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
3.1
Mengetahui teks
eksplanasi baik melalui lisan ataupun tulisan.
Indikator :
3.1.1 Memahami teks eksplanasi.
3.1.2.Mengenal struktur teks eksplanasi.
4.1
Menangkap makna
teks eksplanasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Indikator :
4.1.1 Memahami unsur kebahasaan teks
eksplanasi.
C.
Tujuan Pembelajaran
KI 1 Kompetensi Sikap Spiritual
Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta
didik terbiasa.
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
1.1.2 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
KI 2 Kompetensi Sikap Sosial
Selama dan setelah proses pembelajaran,
peserta didik menunjukkan sikap.
2.1.1 Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas.
2.1.2
Mengungkapkan pendapat apa adanya.
2.1.3 Tidak
mengembil atau menyalin hasil pekerjaan orang lain.
2.1.4 Membuat
laporan berdasarkan informasi apa adanya.
2.1.5 Mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
KI 3 Kompetensi Pengetahuan
Pertemuan ke- 1
Setelah
memahami teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa
halaman 178-182, peserta didik dapat:
3.1.1 Memahami isi teks cerita
pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182.
3.1.2 Mengenal struktur teks cerita
pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182.
KI 4 Kompetensi Keterampilan
Pertemuan ke- 2
Setelah
memahami teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku
siswa halaman 178-182, peserta didik dapat:
4.1.1 Menentukan unsur kebahasaan
teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa
halaman 178-182.
D.
Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1
3.1.1
Memahami isi teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada
buku siswa halaman 178-182.
3.1.2.Mengenal
struktur teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku
siswa halaman 178-182.
Pertemuan
ke- 2
4.1.1 Menentukan unsur kebahasaan
teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ku” pada buku siswa
halaman 178-182.
E.
Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : Scientifik
2.
Model : Model Pembelajaran Berbasis Teks
Sintak : 1.
Mengamati teks Kupu-kupu Ibu;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan Informasi;
4. Mengasosiasi; dan
5. Mengonikasi.
3.
Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan,
unjuk kerja
F.
Media dan
Sumber Belajar
Media
Pembelajaran :
1. Media Pembelajaran: Teks cerita
pendek “Kupu-kupu Ibu” halaman 178-182.
2. Alat dan Bahan
a. Laptop
b. LCD
3. Sumber
belajar:
1)
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan untuk
SMP/Mts kelas VII. Jakarta: 57, 64, dan 65.
2)
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa
Indonesia: Buku Pegangan Guru SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Kementrian dan
Kebudayaan.
3)
Pusat Pembinaan
dan Pengemangan Bahasa. 2003. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
4)
Pusat
Pembinaan, Pengembangan dan Kebudayaan. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
G.
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Pertemuan
ke- 1
1. Langkah Pendahulan
(10 menit)
1)
Peserta didik
dipimpin salah satu temannya bersama guru berdoa bersama sebelum memulai
pembelajaran.
2)
Peserta didik
memberi salam kepada guru.
3)
Guru mengondisikan
peserta didik tentang kehadiran, kebersihan kelas, dan persiapan materi
pembelajaran.
4)
Peserta didik
merespon pertanyaan dari guru tentang pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
5)
Peserta didik
disiapkan untuk mengikuti pelajaran dengan beberapa pertanyaan tentang cerita
pendek untuk membangun konteks.
6)
Peserta didik
menerima informasi tentang kompetensi teks yang harus dicapai dalam proses dan
setelah pembelajaran tentang memahami isi cerita pendek.
7)
Peserta didik
menerima informasi tentang manfaat dan tujuan pembe- lajaran memahami isi
cerita pendek.
8)
Peserta didik
menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan tentang memahami isi cerita
pendek.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Mengamati
1)
Peserta didik membaca
teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa
halaman 178-182.
2)
Peserta didik
mengamati gambar “Kupu-kupu Ibu” untuk mem- bangun konteks.
3)
Peserta didik menerima
penjelasan teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku
siswa halaman 178-182.
b. Menanya
4) Peserta didik dengan bimbingan
guru bertanya jawab tentang isi teks cerita pendek Indonesia yang berjudul
“Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
c. Mengumpulkan Informasi
5) Peserta didik diarahkan untuk
berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya
untuk mengerjakan soal tentang isi teks cerita pendek Indonesia yang berjudul
“Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
d. Mengasosiasi
6) Peserta didik menuliskan jawaban
soal teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa
halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
e. Mengomunikasikan
7) Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi tentang teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu
Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar peserta didik lain menanggapi.
8) Peserta didik mengumpulkan hasil
pekerjaannya kepada guru untuk didokumentasikan.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
9) Peserta didik dipandu guru
membuat kesimpulan hasil pembelajaran hari ini. Simpulan disepakati secara bersama
untuk dasar materi pembelajaran berikutnya.
10) Peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.
11) Peserta didik dan guru melakukan
refleksi terkait dengan pembelajaran hari ini.
12) Peserta didik menerima umpan
balik dan penguatan dari guru mengenai pembelajaran hari ini.
13. peserts didik menerima informasi
mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, yaitu
mengenal struktur teks cerita pendek pada buku siswa halaman 186.
14. Peserta didik dipimpin temannya
doa bersama dan mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran hari
ini.
Pertemuan ke- 2
Langkah Pendahulan
(10 menit)
1. Peserta didik dipimpin salah satu
temannya bersama guru berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
2. Peserta didik memberi salam
kepada guru.
3. Guru mengondisikan peserta didik
tentang kehadiran, kebersihan kelas, dan persiapan materi pembelajaran.
4. Peserta didik merespon pertanyaan
dari guru tentang mengidentifikasi kekurangan teks deskripsi yang telah
dipelajari pada pertemuan ke-1 dengan materi hari ini yaitu meringkas teks
deskripsi.
5. Peserta didik disiapkan untuk
mengikuti pelajaran dengan beberapa pertanyaan tentang langkah-langkah
meringkas teks deskripsi.
6. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi teks yang harus dicapai dalam proses dan setelah
pembelajaran tentang struktur teks cerita pendek.
7. Peserta didik menerima informasi
tentang manfaat dan tujuan pembelajaran mengenal struktur teks cerita pendek.
8. Peserta didik menyimak pencapaian
cakupan materi dan penjelasan tentang struktur teks cerita pendek.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Mengamati
9. Peserta didik membaca kembali teks
cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman
178-182 dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
10. Peserta didik mengamati struktur
teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa
halaman 178-182.
11. Peserta didik menerima
penjelasan tentang struktur teks cerita pendek Indonesia yang berjudul
“Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182.
b. Menanya
12. Peserta didik dengan bimbingan
guru bertanya jawab tentang struktur teks cerita pendek Indonesia yang berjudul
“Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
c. Mengumpulkan Informasi
13. Peserta didik diarahkan untuk
berdiskusi dengan teman sebang- kunya untuk mengenali kembali struktur teks cerita
pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182
dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
14. Peserta didik berdiskusi
bagian-bagian struktur teks cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu
Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
d. Mengasosiasi
15. Peserta didik bersama teman
sebangkunya menuliskan bagian-bagian struktur teks cerita pendek Indonesia yang
berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman 178-182 dengan menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
e. Mengomunikasikan
16. Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi dengan teman sebangkunya berupa bagian-bagian struktur teks
cerita pendek Indonesia yang berjudul “Kupu-kupu Ibu” pada buku siswa halaman
178-182 dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar peserta didik
lain menanggapi.
17. Peserta didik mengumpulkan hasil
pekerjaannya kepada guru untuk didokumentasikan.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
18. Peserta didik dipandu guru
membuat kesimpulan hasil pembelajaran hari ini. Simpulan disepakati secara
bersama untuk dasar materi pembelajaran berikutnya.
19. Peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.
20. Peserta didik dan guru melakukan
refleksi terkait dengan pembelajaran hari ini.
21. Peserta didik menerima umpan
balik dan penguatan dari guru mengenai pembelajaran hari ini.
22. peserts didik menerima informasi
mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
23. Peserta didik menerima informasi
tentang tugas rumah yaitu membaca materi tentang unsur kebahasaan teks cerita
pendek untuk pertemuan berikutnya.
24. Peserta didik dipimpin temannya
doa bersama dan mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran hari
ini.
4. Penilaian
1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial
1. Tehnik :
Pengamatan Sikap
2. Bentuk
Instrumen : Lembar Pengamatan
3. Kisi-kisi :
Lembar
Observasi
No.
|
KI 1 dan KI 2
|
Indikator
|
Butir
Pengamatan
|
1
|
1.1
Menghargai
dan men syu kuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anuge- rah Tuhan Yang
Maha Esa sebagai sarana me- nyajikan informasi lisan mau pun tulis.
|
1.1.1 Berdoa
sebelum dan sesudah proses pem- belajaran.
1.1.2
Terbiasa mengguna- kan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
|
A 1
(Lampiran 01)
A 2
|
2
|
2.1
Memiliki
perilaku jujur dan kreatif dalam mema- parkan langkah-langkah suatu proses
berbentuk linier.
|
2.1.1 Tidak
menyontek da- lam mengerjakan tu- gas.
2.1.2
Mengungkapkan pen- dapat apa adanya.
2.1.3 Tidak
mengembil atau menyalin hasil peker- jaan orang lain.
2.1.4 Membuat
laporan ber- rdasarkan informasi apa adanya.
2.1.5
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
|
A 3
A 4
A 5
A 6
A 7
|
4. Instrumen : Lampiran 01
Pensekoran : Lampiran 01
a.
Pengembangan
Media Pembelajaran
Media pembelajaran
secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan
atau kete- rampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Media pembelajar dapat menjadi sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya. Dengan adanya media
pembelajaran dapat menjadi sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk tekhnologi perangkat keras.
Media pembelajaran yang
dipakai oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Semester 2 di SMP N
1 Sukoharjo sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Meliputi LCD, laptop,
buku dan banyak media lain yang dibuat oleh guru untuk mendukung dalam
proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia saat penting untuk mendu- kung proses belajar
siswa.
b.
Pengembangan
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksnakan
kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis
maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan
oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar di kelas.
Bahan ajar yang digunakan
guru Bahasa Indonesia di SMP N 1 Sukoharjo berupa buku teks paket, modul dan hand
out. Bahan ajar ini membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembahan bahan ajar
di sekolah perlu memperhatikan karak- teristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai
kurikulum.Yaitu menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak
dalam pembe- lajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu
alternatif bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi
tertentu.
c.
Pengembangan
Perangkat Evaluasi
Dalam mengetahui
tingakat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian
hasil belajar ini dapat disebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah
satu komponen yang yang harus dicapai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian Kom- petensi
Inti sikap spiritual, Kompetensi Inti sikap sosial, Kompetensi Inti pengetahuan,
dan Kompetensi Inti keterampilan.
Pengembangan yang dapat
dilakukan dalam evaluasi dapat berupa lembar pengamatan sikap dan rubrik
penilaian, tes penialaian kinerja untuk mendeskripkan materi, tes uraian. Perangkat
yang dapat digunakan dapat mencakup media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
B. Pengembangan
Kegiatan Non-Akademik di SMP Negeri 1 Sukoharjo
1. Faktor Penunjang
Kegiatan Non-Akademik
a. Faktor Penunjang
Kegiatan Non-Akademik
1.
Bersalaman dengan Siswa setiap Masuk Jam Pertama.
Dalam kegiatan pembelajaran yang ada di SMP Negeri 1
Sukoharjo terdapat suatu pembiasaan siswa bersalaman terhadap guru. Setiap
bersalaman siswa dengan guru pelajaran
pertama siswa selalu bersalaman, siswa ke siswa, guru ke guru, serta salam itu
kewajiban setiap umat Islam, disinilah memberikan nilai positif terhadap murid
atau guru dan untuk saling menjaga silaturahmi.
2.
Salat Berjamaah
Setiap kegiatan di SMP Negeri 1 Sukoharjo terdapat
suatu kegiatan yang dilakukan siswa atau guru yaitu salat berjamaah dari salat
duha sampai salat 5 waktu. Salat berjamaah ini memberikan nilai yang berpositif
terhadap sekolah-sekolah lainnya tapi yang di utamakan salat 5 waktunya.
3.
Pertemuan Keluarga Guru secara Rutin
SMP Negeri 1 Sukoharjo ini terdapat kegiatan antar
guru di sekolah yang dilakukan pertemuan guru secara rutin yaitu dengan rapat
dinas dalam membahas tentang siswa yang akan menjalankan UAS (Ujian Akhir
Sekolah), rapat kepanitian dan rapat secara tidak formal yaitu pertemuan di
ruang guru.
4.
Pengajian secara Berkala.
Pengajian disini yaitu pengajian
yang dilakukan antar guru pertemuan dilakukan setiap bulan dan bergantian dari
guru yang satu ke guru yang lain.
5.
Peringatan Hari Besar
Peringatan hari besar ini seperti
hari 17 agustus yang dilakukan oleh seluruh siswa dan seluruh dewan guru.
Selain itu ada perlombaan yang memeriahkan hari 17 Agustus.
6.
Kegiatan Lomba Antarsiswa
Kegiatan lomba antarsiswa ini
seperti class meatting, ekskul, kegiatan tersebut biasanya dilakukan
setelah siswa melaksanakan ulangan dan semesteran
atau setelah peroses pembelajaran selesai.
7.
Kegiatan Lomba Antartenaga Pendidikan dan Kependidikan
Kegiatan lomba antartenaga
pendidikan kelas haruslah seperti bermain futsal, dan lain-lain.
8.
Kegiatan Ramadan/Buka Bersama
Kegiatan
ramadhan dilakukan oleh seluruh siswa/guru yaitu dengan berbuka puasa,
pesantren kilat dan lain-lain.
b. Kegiatan-kegiatan
Ektrakurikuler
Kegiatan-kegiatan
ekskul yang ada di SMP negeri 1 Sukoharjo meliputi:
1.
Osis
2.
Pramuka
3.
Kesenian
4.
Paskibra
5.
Futsal
6.
Renang
7.
Basket
8.
Musik
9.
Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali
pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, dan tidak mengganggu
jam sekolah.
c. Kinerja Peran serta Masyarakat di Lingkungan
Sekolah
1. Analisis Kondisi Sekolah
1. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini peran masyarakat di lingkungan
sekolah sangat baik dan antusias dalam mengaja murid jika di luar sekolah.
2. Kondisi Harapan
Pihak sekolah disini mengharapkan agar masyarakat
sekitar tetap ikut berperan aktif dalam menjaga siswa maupun siswi seperti sekarang
ini dan kedepannya supaya semua siswa dapat terkontrol dalam pembelajaranya
maupun bermainnya.
3. Potensi yang dapat Dikembangkan
Di sini masyarakat dituntut untuk menciptakan tempat
kost repentati buat belajar siswa dengan nyaman tidak ada kendala yang membuat
siswa untuk enggan belajar atau tempatnya kurang memadai.
4. Kebutuhan Dukungan dari Masyarakat
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 1 Sukoharjo sangat membutuhkan
sekali peran dari masyarakat karena semua itu tidak akan berjalan seperti sekarang
ini jadi di sini pihak sekolah sangat membutuhkan peran masyarakat untuk
membina siswa jika di luar area sekolah.
d. Bimbingan dan Konseling
a.
Tujuan bimbingan konseling
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang
dialaminya.
2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua
pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh
informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih
luas.
6.
Memiliki kesiapan
mental dan kemampuan untuk menghadapi
ujian.
e. Deskripsi Hasil Pengamatan Langsung Proses
Pembelajaran di Kelas
1.
Kegiatan Awal
a. Memberi
salam
b. Mengecek
kesiapan siswa (berdoa dan mengabsen)
c. Menanyakan
materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
d. Menanyakan
tugas yang diberikan, jika ada
e. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti
a. Guru
menyampaikan materi
b. Menanyakan
kepada siswa hal yang belum dipahami
c. Memberikan
pertanyaan yang mengevaluasi pemahaman siswa
3.
Kegiatan Akhir
a. Memotivasi
anak untuk belajar
b. Menyampaikan
pesan-pesan moral
c. Menutup
pelajaran
2. Faktor Penghambat Kegiatan Non-Akademik
1. Faktor
penghambat kegiatan non-akademik sebagian dipengaruhi oleh peserta didik
itu sendiri. Di SMP Negeri 1 Sukoharjo, kurangnya minat dan antusias
keikutsertaan dari sebagian peserta didik untuk mengikuti kegiatan non-akademik.
Sebagian besar dari peserta didik mengatakan bahwa mereka merasa lelah setelah
pulang sekolah dan banyak tugas, sehingga mereka malas untuk mengikuti kegiatan
non-akademik.
2. Ketidaklengkapan bahan praktik, fasilitas sekolah seperti ruang
organisasi, kolam renang dan sumber penunjang lain yang dapat mem- buat siswa cenderung malas
dalam kegiatan non-akademik.
3. Pemecahan Masalah Kegiatan Non-Akademik
Dalam kegiatan non-akademik di SMP Negeri 1 Sukoharjo, penulis
menemukan beberapa masalah yang harus dipecahkan.
1. Guru harus
memberikan motifasi, dorongan dan bimbingan secara penuh agar siswa di SMP
Negeri 1 Sukoharjo mempunyai minat dan antusias keikutsertaan untuk mengikuti
kegiatan non-akademik. Serta mengajarkan mereka cara membagi waktu yang baik
antara Tugas dan kegiatan non-akademik.
2. Perlunya penambahan perlengkapan Bahan Praktek, fasilitas sekolah yang
dapat menarik minat dan hati siswa dalam
kegiatan non-akademik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Sukoharjo,
guru atau tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Sukoharjo merupakan salah satu
komponen terpenting karena guru dianggap mampu memahami, mendalami, melak- sanakan
dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Bahkan tenaga pengajar yang ahli harus
mampu mengkondisikan dalam bidang akademik mau- pun Non-Akademik yang
nantinya sangat diperlukan untuk mengembangkan bakat dan minat belajar
dari setiap peserta didik. Maka guru merupakan suatu kunci bagi peserta didik
dalam penunjang dan penghambat proses pembe- lajaran. Sarana dan
prasarana serta lingkungan menjadi salah satu faktor penunjang dan
penghambat karena keduanya merupakan sisi lain dalam kenyamanan belajar,
pengembangan bakat suatu peserta didik dan yang utama dalam proses pembelajaran
baik akademik maupun Non-akademik itu sendiri yaitu peserta didik, karena
peserta didik itu sendirilah yang nantinya mampu memahami dan mengembangkan
suatu hal apa yang dapat menjadi penunjang dan penghambat proses pembelajaran.
B. Saran
Setelah hasil magang lanjut disimpulkan,
penelaah juga harus mampu memberikan saran yang oprasional berdasarkan temuan
deskripsi magang lanjut. Saran tersebut merupakan tindak lanjut sumbangan
temuan magang lanjut bagi perkembangan teori dan praktik dalam bidang yang
ditelaah. Selain itu pada bagian saran, perlu dikemukakan rekomendasi yang
ditunjukkan kepada subjek yang ditelaah (Kurikulum, Silabus, RPP, Bahan Ajar,
dan Evaluasi).
DAFTAR
PUSTAKA
Rahman, dkk. (2016). Panduan
Magang, Pringsewu: STKIP MPL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar