Laporan
Hasil Observasi Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Pringsewu
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Kajian
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Laporan ini disusun untuk memahami
tentang “ Proses Pembelajaran di SMP Negeri 5 Pringsewu”.
Dan juga kami
mengucapkan banyak berterima kasih kepada Ibu. Rohmah
Tussalekha, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah “Kajian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” di Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan Laporan
ini dan jauh dari sempurna, Penulis berharap makalah yang sederhana ini dapat
menjadi tambahan bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih jauh tentang proses
pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi menambah sempurnanya laporan ini dan kami harapkan demi
perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan bagi penulis.
Pringsewu, Maret
2017
Kelompok 4
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan
................................................................................................ 2
D. Manfaat............................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Pembelajaran................................................................... 3
B. Penggunaan
Media Pembelajaran.................................................... 3
C. Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI)................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN
A.
Proses
Belajar Mengajar di kelas 7.1 SMP Negeri 5 Pringsewu.... 8
B. Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam Proses Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Pringsewu................................ 9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... iv
LAMPIRAN................................................................................................... v
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kita sebagai calon
guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan
anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya
yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan
dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Jelas bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar biasanya banyak masalah yang timbul terutama
dirasakan oleh siswa. Guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu
siswa agar berhasil dalam belajarnya. Untuk itu hendaknya guru memberikan
bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah yang timbul dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Disini letak pentingnya guru sebagai pendidik untuk membantu
siswa agar dapat berhasil dalam pelajaran sehingga proses belajar mengajar
berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam hal ini kami
kelompok 4 (empat) mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Pringsewu Lampung melakukan observasi di SMP Negeri 5 Pringsewu pada kelas 7.1 untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kajian Pembelajaran Sastra dan Bahasa Indonesia. Dengan
adanya observasi ini diharapkan kami dapat mengetahui dan memahami bagaimana proses
seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar ( mata pelajaran Bahasa Indonesia
), selain itu kami sebagai calon guru berharap dapat memilih mana yang baik dan
tidak baik serta mengaplikasikannya kepada peserta didik ketika sudah mengajar
kelak.
B. Rumusan Masalah Observasi Mata Kuliah Pembelajaran
Sastra dan Bahasa Indonesia
1. Bagaimana proses belajar mengajar di kelas 7.1 SMP
Negeri 5 Pringsewu ?
2. Hal-hal apa
saja yang perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran bahasa indonesia di SMP
Negeri 5 Pringsewu?
C. Tujuan Observasi Mata Kuliah Kajian Pembelajaran
Sastra dan Bahasa Indonesia
1. Untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas 7.1
SMP Negeri 5 Pringsewu.
2. Untuk mengetahui Hal-hal yang perlu ditingkatkan
dalam proses pembelajaran bahasa indonesia di SMP Negeri 5 Pringsewu.
D. Manfaat Observasi Mata Kuliah Kajian Pembelajaran
Sastra dan Bahasa Indonesia
1. Untuk bekal sebagai calon guru yang baik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli, sebagai
berikut:
a.
Dimyati dan Mudjiono
Pembelajaran merupakan aktivitas
pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta
didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
disediakan.
b.
Oemar Hamalik
Pembelajaran
merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan,
fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari
pembelajaran.
c.
Sudjana
Pembelajaran
dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu
antara peserta didik “warga belajar” dan pendidik “sumber belajar” yang
melakukan kegiatan membelajarkan.
B. Penggunaan Media Pembelajaran
Media adalah kata jamak dari medium yang artinya
“prantara” menurut (Suwarna, 2005: 127) media pembelajaran adalah sarana
pembelajaran yang digunakan sebagai prantara dalam proses pemeblajaran untuk
mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Haryantodalam Suwarna 2005: 78). Selanjutnya Briggs dalam Suwarna (2005: 128)
mendefinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran.sedangkan menurut Arif S. Sadiman (Suwarna 2005: 128) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan
dengan demikian terjadilah proses belajar.
Dalam metedologi pengajaran ada dua aspek yang paling
menonjol yakni metode mengajar dan media pendidikan sebagai alat bantu
mengajar. Sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf
tercapai tidaknya tujuan pengajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedudukan
media pendidikan sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi,
sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
Ada beberapa jenis media pendidikan yang biasa
digunakan dalam proses pengajaran:
1.
Media grafis seperti gambar, foto, grafik,
bagan/diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. media grafis sering juga
disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
2.
Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti
model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, moock up, diorama, dan lain-lain.
3.
Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan
OHP, dan lain-lain.
4.
Penggunaan lungkungan sebagai media pendidikan
Penggunaan
media di atas dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang
lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses
pengajaran.
Bahwa dalam
menggunakan media pendidikan sebagai alat komunikasi khususnya dalam hubungan
masalah proses belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada kriteria
pemilihan yang objektif. Sebab penggunaan media pendidikan tidak sekedar
menampilkan program pengajaran kedalam kelas. Karena harus dikaitkan dengan
tujuan pengahiran yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar dan
bahan.
Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas pengadaan media
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif.
2.
Kelayaan pengadaan media pendidikan edukatif.
3.
Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif.
Berdasarkan
ketiga faktor tersebut maka dalam memberikan prioritas pengadaan media
pendidikan perlu diadakan pengukuran untuk ketiga faktor tersebut sesuai dengan
jenisdan jenjang pendidikan di sekolah. Di sadari bahwa setiap media memiliki
keunggulan dan kelemahan atau keterbatasan. Pengetahuan tentang keunggulan dan
keterbatasan setiap jenis media menjadi penting, sehingga guru dapat
memperkecil kelemahan atas media yang dipilih atau guru sekaligus dapat
langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.
Keterampilan
menggunakan media pembelajaran bertujuan :
a.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalistis.
b.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
c.
Memperlancar jalannya proses pembelajaran.
d.
Menimbulkan kegairahan belajar.
e.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung
dengan lingkungan dan kenyataan.
f.
Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara
mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Komponen
keterampilan menggunakan media pembelajaran:
a.
Media audio.
b.
Media visual.
c.
Media audiovisual.
Prinsip keterampilan
menggunakan media pembelajaran :
a.
Tepat guna: media pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan kompetensi dasar.
b.
Berdaya guna: media pembelajaran yang digunakan mampu
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
c.
Bervariasi: media pembelajaran yang digunakan mampu
mendorong.
Manfaat media pembelajaran:
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa
belajar secara optimal. Adapun manfaat media pembelajaran seperti dikemukakaan
oleh Kemp dan Dayton dalam Suwarna (2005: 128) yaitu :
a.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
b.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
c.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d.
Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi.
e.
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
f.
Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja.
g.
Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan
h.
Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan
produktif.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
(SPI)
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan
strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Pengembangan
Pola Pikir (Kognitif)
Akal adalah karunia Allah SWT yang besar bagi
manusia. Pembinaan pola pikir atau
kognitif yakni pembinaan kecerdasan dan
ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.
Tujuan- tujuan pembelajaran kerap mengandung sasaran supaya siswa
belajar berpikir (how to think).
Sasaran ini secara teoritis dapat dibenarkan, tapi persoalannya terletak pada
bagaimana cara mengelola pengajaran ke arah itu (teaching students how to think).
Prinsip-prinsip Penggunaan
SPI
1.
Berorientasi Pada Pengembangan Intelektual
2.
Prinsip Interaksi
3.
Prinsip Bertanya
4.
Prinsip Belajar untuk Berpikir
5.
Prinsip Keterbukaan
BAB III
HASIL
PENGAMATAN
A. Proses Belajar Mengajar di kelas 7.1 SMP Negeri 5
Pringsewu
Dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 5 Pringsewu kelas VII.1
strategi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu Strategi Pembelajaran Inkuiri
(SPI) dan metode pembelajaran yang
digunakan oleh Guru adalah metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan. Ketiga metode diatas digunakan
secara bersamaan dalam proses pembelajaran. Untuk menggabungkan ketiga metode
diatas, guru mempunyai cara tersendiri. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru kami deskripsikan secara naratif, yaitu:
1. Pendahuluan
Guru
memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam, Kemudian peserta didik
memberikan salam kepada guru dan membaca do’a, mengondisikan kelas dalam
keadaan bersih dan mengondisikan kelas dalam situasi belajar dan mengabsen
siswa.
Kemudian
guru melakukan tanya jawab cerita fabel dalam kehidupan sehari-hari. dibuka
dengan contoh-contoh judul-judul cerita fabel yang pernah dibaca siswa,
kemudian bertanya jawab tentang fungsi fabel dalam dunia moderen saat ini.
Kemudian guru mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebutdan membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada kompetensi
dasar dua.
2. Kegiatan Inti
Guru mengarahkan siswa agar dapat mengetahui materi
yang berkenaan dengan fabel. Kemudian siswa diminta membaca fabel yang berjudul
“ Belalang Sembah dan Sesama Saudara Harus Berbagi” yang terdapat pada buku
teks, sambil bertanya jawab tentang isi cerita, meringkas urutan peristiwa
cerita fabel dengan berdiskusi ciri cerita fabel dan bermain untuk menyimpulkan
ciri umum fabel dari segi isi dan aspek kesastraannya ( alur, tokoh, latar,
amanat, dll.) untuk di bandingkan antara fabel I dan Fabel II sebagai tugas
pribadi yang langsung dikumpulkan dan di koreksi hari itu juga..
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan butir-butir pokok materi yang telah
dipelajari, sekaligus guru bersama siswa membahas atau mengulangan kembali
materi yang diberikan pada hari itu juga, siswa menerima umpan balik tentang
proses pembelajaran, dan siswa diwajibkan membaca fabel minimal 1 buah.
Kemudian guru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan
berikutnya akan dibahas kembali berkenaan dengan materi tentang fabel dan
memberitahukan bahwa tugas yang belum selesai dalam koreksi guru akan dibagikan
pada pertemuan berikutnya. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan
berdo’a dan memberikan salam.
B. Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam Proses Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Pringsewu
1. Guru
a.
Media
Guru hendaknya bisa lebih variatif dalam menggunakan
media pembelajaran yang lebih menarik sehingga peserta didik lebih bersemangat
dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik tidak hanya menggunakan media
buku teks dan papan tulis saja, karena pembahasan materinya tentang cerita
fabel.
b.
Pendekatan pada peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran
Seorang guru
hendaknya lebih bisa melakukan pendekatan individual dan kelompok dengan cara
dapat membagi waktunya untuk dekat dalam proses diskusi yang sedang berjalan
bukan hanya duduk dan membiarkan siswa berfikir sendiri.
c.
Evaluasi
Seharusnya guru lebih fokus serta dapat memanfaatkan
waktu yang ada dan dapat pula mempertimbangkan waktu untuk proses evaluasi
pembelajaran sehingga pada saat berakhirnya proses pembelajaran hasil evaluasi
dapat selesai tepat waktu pada saat pembelajaran sudah berakhir, bukan waktunya
digunakan untuk melakukan obrolan santai pada saat pembelajaran sedang
berlangsung sehingga evaluasi pembelajaran hari itu tidak dapat terselesaikan
tepat waktu.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 5 Pringsewu kelas VII.1
strategi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu Strategi Pembelajaran Inkuiri
(SPI) dan metode pembelajaran yang
digunakan oleh Guru adalah metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan:
1.
Pendahuluan
2.
Kegiatan inti
3.
Kegiatan akhir
DAFTAR
PUSTAKA
SMP
Negeri 5 Pringsewu.
Sanjaya,
Wina.(2007).Strategi Pembelajaran.Jakarta:Kencana
Prenada Media Group.
Harjanto.(2006).Perencanaan Pengajaran.Jakarta:PT. Asdi
Mahasatya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar