MENDESKRIPSIKAN
PENGERTIAN MENULIS PUISI DARI BEBERAPA AHLI DAN MEMBUAT KESIMPULAN MENULIS
PUISI DARI BEBERAPA AHLI
Makalah
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Menulis Puisi)
Dosen Pengampu: Amy Sabila, M. Pd.
Disusun oleh kelompok 3
Nanang Arifin 14040072
Nanda Puspita 14040061
Mukadimah Putri DJ 14040051
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
sebuah makalah.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Menulis Puisi. Selain itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas berkenaan dengan judul makalah yang kami susun.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi kita semua. Amin...
Pringsewu, Maret 2017
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................. i
KATA
PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Penggantian Arti................................................................................. 3
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Apakah
menulis puisi itu? Pertanyaan ini mudah dijawab. Setiap jawaban yang diberikan tidak akan
menimbulkan kepuasan penanya karena setiap orang
memiliki penjelasan yang berbeda. Namun demikian,
jika seseorang ditanya tentang apakah
ia pernah menulis puisi. Jawabannya, “ya,
pernah atau belum”. Atau,
jika seseorang ditanya apakah
ia menyukai kegiatan menulis puisi?,
dengan segera pula timbul jawabannya, “ya” atau “tidak”,
sesuai dengan pengalaman keseharian
hidupnya
bergaul dengan hasil-hasil karya puisi. Ini`
berarti, secara konseptual
yang ditanya mereka dapat menjelaskan tentang
“apa itu menulis puisi ”, tetapi jawabanya pasti
berbeda-beda sesuai keseharian ia
mengenal puisi yang pernah ia baca “.
Dalam
kehidupan keseharian pula, kita pada umumnya menyukai puisi. Yang
didalamnya terdapat kata-kata
mutiara,
gagasan, ide, ungkapan-ungkapan
yang merupakan salah
satu ciri khas keindahan
bahasa puisi
sering kali digunakan
orang dalam situasi berkomunikasi,
ataupun hiburan mengungkapkan suatu hal. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa terdapat
kecenderungan orang menyukai puisi. Untuk itu kami akan
mencoba mengkaji sebuah teori berkenaan dengan puisi tersebut agar khalayak
ramai, serta penulis dapat menambah wawasannya di bidang teori tentang menulis
puisi.
Untuk memahaminya diperlukan pemahaman tentang
teori menulis dan teori puisi yang telah diciptakan oleh ahli-ahli
sesuai bidangnya. Teori menuis
dan puisi menjelaskan kepada
kita tentang konsep dasar menulis puisi sebagai salah satu disiplin
ilmu humaniora yang
akan mengantarkan kita
ke arah pemahaman
dan penikmatan fenomena yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari
teori menulis
puisi, kita akan memahami fenomena kehidupan
manusia yang tertuang di dalam karya-karyanya.
B.
Rumusan Masalah
Oleh sebab itu, maka dalam makalah ini akan
dibahas mengenai:
1. Mendeskripsikan
pengertian menulis dan puisi serta kesimpulannya?
C.
Tujuan Penulisan
Oleh sebab itu, maka dalam makalah ini akan
mendalami hal-hal mengenai:
1. Dapat
mengetahui apa itu pengertian menulis puisi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Djuharie (2005: 120)
menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatih.
Ralph
Waldo Emerson (dalam Sopandi,
2010:1) puisi merupakan upaya abadi untuk mengekspresikan jiwa sesuatu, untuk menggerakan tubuh yang kasar dan mencari kehidupan dan
alasan yang menyebabkannya ada, karena bukannya irama melainkan argumen yang membuat
iramalah yaitu ide
atau gagasan yang menjelmakan suatu
puisi.
Dapat
kami simpulkan:
menulis puisi merupakan suatu keterampilan seseorang yang terlatih sehingga
dapat mengungkapkan perasaan seseorang, dari ide-ide tersebut dituangkan ke
dalam bentuk tulisan.
2.
Ebo (dalam Djuharie, 2005: 120) menulis itu dapat dilakukan
oleh setiap orang dengan cara dibina dan dilatih.
John
Dryden
(dalam Chodijah, 2013:
5) puisi adalah nada yang penuh keaslian
dan keselarasan.
Dapat kami simpulkan:
menulis puisi yaitu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan menggunakan
perasaan seseorang sesuai kenyataan yang dialaminya.
3. Pranoto (2004; 9) menulis berarti
menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada
orang lain melalui tulisan.
Samuel
Johhson (dalam Chodijah, 2013:
7) puisi adalah peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang
penuh daya.
Dapat
kami simpulkan:
menulis puisi yaitu dimana seseorang menuangkan ide atau perasaan yang
dituangkan melalui tulisan yang dapat
menghasilkan sebuah karya yang berbentuk puisi.
4. Gebhardt dan
Dawn Rodrigues (2000: 1) Menulis merupakan salah satu hal paling penting
yang kamu lakukan di sekolah.
Watts-Dunton
dan
Lascelles Abercrombie (dalam Chodijah, 2013: 6) puisi adalah
ekspresi yang kongkrit dan yang
bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Dapat kami simpulkan:
menulis puisi merupakan hal yang sangat penting untuk mengungkapkan perasaan yang
dituangkan dalam sebuah kata-kata yang sudah tergambar dalam fikiran kita.
5. Djago Tarigan dalam Elina Syarif,
Zulkarnaini, Sumarno (2009:5) menulis berarti mengekpresikan
secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
Lescelles
Abercramble(dalam Chodijah, 2013: 6):
puisi adalah ekspresi dan
pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang
bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa, yang mempergunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.
Dapat
kami simpulkan:
menulis puisi yaitu mengekspresikan pengalaman imajinatif melalui perasaan dan
pikiran seseorang yang diungkapkan melalui kalimat yang bermanfaat.
6. Lado dalam Elina Syarif,
Zulkarnaini, Sumarno (dalam Tarigan, 2009: 5) juga
mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang
mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Thomas Carlye (dalam Chodijah, 2013: 7) menyatakan bahwa puisi merupakan ungkapan pikiran yang
bersifat musikal, hal yang diungkapkan
dalam puisi adalah
kebenaran.
Dapat kami simpulkan:
menulis puisi yaitu suatuhasil dalam bentuk kalimat tulis yang mengandung
ungkapan perasaan penulis hingga dapat dimengerti oleh orang lain.
7. Heaton dalam
St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan
kompleks.
Sulian (2011:84-85) mengemukakan bahwa
puisi adalah buah pikiran, perasaan
dan
pengalaman penyair yang
diekspresikan dengan media bahasa yang khas dan unik.
Dapat
kami simpulkan:
menulis puisi adalah suatu karya sastra yang kompleks dengan menggunakan bahasa
yang khas atau unik.
8. Tarigan (2004: 15)
menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan
ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
Waluyo (2000: 25) menyatakan bahwa Puisi adalah bentuk karya
sastra yang mengungkapkan
pikiran dan
perasaan penyair
secara imajinatif
dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua
kekuatan bahasa
dengan pengkonsentrasian
struktur fisik dan struktur
batinnya.
Dapat
kami simpulkan:
menulis puisi yaitu suatu kegiatan mengungkapkan ide dan perasaan dalam bentuk
karya sastra yang imajinatif.
9. Barli Bram
(2002: 7). Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat
atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.
Pradopo (2012: 3), puisi merupakan
jenis karya sastra yang, mampu mengekspresiakn pemikiran, membangkitkan
perasaan dan merangsang imajinasi panca indra dalam susunan berirama.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu membuat
tulisan dengan menuangkan perasaan atau imajinasi ke dalam sebuah karangan.
10. Eric Gould, Robert DiYanni,
dan William Smith (1989: 18) Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku
menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah
pengalaman, tulisan, peristiwa.
Sudjiman (Pradopo,
Rahmat Djiko, 2012: 2) menyatakan
bahwa puisi ialah sebuah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh sebuah irama,
matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.
Dapat kami simpulkan:
menulis puisi yaitu sebuah perilaku penuangan pengalaman yang terikat oleh sebuah
irama, matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.
11. M.
Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian
menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam
lambang-lambang tulisan.
Hasanuddin (2002: 25) menyatakan bahwa
puisi merupakan peryataan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkakan
atau diinginkan.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu proses kreatif
untuk menuangkan gagasan yang imajinatif sesuai perasaan yang dialami
12. Burhan
Nurgiantoro (2001: 273) menyatakan bahwa menulis
adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
Gani (2014: 13) pencipta puisi adalah
orang yang dianggap hampir menyerupai dewa atau orang yang amat suka kepada
dewa-dewa.
Dapat kami simpulkan: bahwa menulis puisi adalah sebuah
aktivitas yang menghasikan sebuah karya yang berbentuk puisi.
13. St.
Y. Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang
menulis yaitu kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.
H.B. Jassin (2000: 23) menyatakan bahwa
puisi adalah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya
mengandung sebuah fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan.
Dapat kami simpulkan: bahwa menulis puisi adalah sebuah
kegiatan yang bersifat kompleks dengan menggunakan ide atau perasaan yang di
dalamnya mengandung sebuah kritik tentang karya tersebut.
14. Angelo
(2001:
5) Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca
tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah
menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya
mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip
yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat belajar
menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu.
Edwin Arlington Robinson (Puspita
Dewi Ika,
2013: 30) menyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa yang menyampaikan sesuatu yang
sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa: menulis
puisi adalah suatu bentuk berfikir untuk mengungkapkan sesuatu yang benar dan nyata.
15. Alwasilah
(2007:
1) Menulis adalah jalan terbaik untuk berbicara dan menyampaikan protes kepada
puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang.
Muhammad Hj. Salleh (dalam Sopandi,
2010: 5) menyatakan bahwa puisi ialah
suatu bentuk sastra yang kental dengan musik, bahasa serta suatu kebijaksanaan
penyair dan tradisinya.
Dapat kami simpulkan: menulis puisi yaitu sebuah jalan
terbaik untuk mengungkapkan suatu protes dalam bentuk sastra dengan bahasa
tulis.
16.
Menulis
puisi (Depdiknas 2003: 8) kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan
kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis yang bersifat literer
Dapat kami
simpulkan: Menulis puisi adalah kemampuan menuangkan ide, mengungkapkan sesuatu yang
kita rasakan seperti perasaan gembira, sedih, terpesona, takjub, dan
mengungkapkan sebuah pendapat mengenai suatu hal melalui media tulisan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di Atas dapat kita simpulkan
bahwa banyak sekali pengertian menulis puisi yang berbeda-beda akan tetapi
masih memiliki tujuan dan maksud yang sama mengenai kemampuan
menuangkan ide, mengungkapkan gagasan, mengungkapkan maksud dan tujuan sesuatu
yang kita rasakan seperti perasaan gembira, sedih, terpesona, takjub, dan
sebuah pendapat mengenai suatu hal melalui media tulisan yang tersusun rapi,
indah untuk di nikmati oleh pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwasilah, A. C. & Alwasilah, S.S. (2007). Pokoknya menulis cara baru menulis dengan metode kolaborasi.
Bandung: Kiblat.
Atar Semi.
(2007). Menulis Efektif. Padang: CV Angkasa Raya.
Bram, Barli. (2002). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language.
London: Longman Group Limited.
Burhan Nurgiyantoro. (2001). Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.
Chodijah, Siti. (2013). “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Pendekatan
Kontekstual”. Program Studi
Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Pakuan, Bogor. Halaman 3.
D’Angelo, Frank J. (2001). Process
and Thought in Composition. Massa-Chusetts : Winthrop Publisher. Inc.
Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs.
Jakarta: Depdiknas.
Djuharie Suherli. (2005). Panduan
Membuat Karya Tulis: Resensi, Laporan Buku, Skripsi, Tesis, Artikel, Makalah,
Berita Essei, dll. Yrama Widya: Bandung.
Gani, Erizal. (2014). Kiat Pembacaan Puisi. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Gebhardt dan Dawn Rodrigues. (2000) The Cambridge Encyclopedia of
Language. Cambridge: Cambridge University
Press.
Gould, Eric, Robert DiYanni, dan William Smith. (2001). The educated child. New York: The Free
Press.
Hasanudin, dkk. (2002). Kesastraan.
Jakarta: Depdiknas.
Puspita Dewi,
Ika. (2013). “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas”.
Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta. Halaman 9-13.
Rosidi, Imron. (2009). Menulis,
Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Sopandi. (2010). Memahami
Puisi. Bogor : PT. Quadra.
St Y. Slamet. (2008). Dasar-dasar
Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press
Sujanto. (2004). Kerampilan Berbahasa
Membaca-Menulis-Berbicara Untuk Mata kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Djago. (2009: 5). Metodik
Khusus Pengajaran Bahasa Indonesia di SD. Bandung.
Tarigan, Henry Guntur. (2004). Menulis
sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Pradopo, Rahmat Djiko. (2012). Pengkajian
Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Pranoto, Naning. (2004). Creative
Writing: 72 Jurus Seni Mengarang. Jakarta: PT. Primadia Pustaka.
Waluyo, Herman J. (2000). Dasar-Dasar
Teori Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.
Wardarita, Ratu. (2000). Kajian
Bahasa dan Sastra Indonesia: Yogyakarta: Almatera.
Yunus, Suparno Mohamad. (2008). Menulis, Jakarta:
Universitas Terbuka.