Jumat, 15 Maret 2019

PENGERTIAN DAN MANFAAT STILISTIKA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stilistika tidak terbatas dalam bahasa dan sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, gaya juga dibicarakan dalam karya seni yang lain, termasuk bentuk-bentuk karangan bebas pada umunya, seperti sosial, politik, ekonomi, media dan sebagainya, bahkan juga dalam kehidupan praktis sehari-hari (Ratna, 2010: vi). Dalam karya seni gaya berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan secara khas medium masing-masing, yang kemudian dapat menimbulkan aliran-aliran. Dalam bidang ilmu pengetahuan dikenal gaya ilmiah popular, gaya selingkung. Dalam bidang olahraga dikenal gaya bebas, gaya dada. Dalam media massa dan kehidupan sehari-hari dikenal gaya hidup, gaya orde lama, gaya kapitalis, gaya bintang pop, gaya keratin, dan sebagainya.
Dalam pengertian yang lebih luas sesungguhnya stilistika juga diperlukan bagi ilmu humaniora pada umumnya. Dikaitkan dengan masyarakat kontemporer, di dalamnya terjadi perkembangan berbagai aspek kehidupan secara dinamis, khususnya sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi, stilistika memasuki hampir keseluruhan aspek kehidupan masnusia. Meskipun demikian, khususnya dalam kaitanya dengan teori sastra, stilistika kurang memeperoleh perhaitan. Pada umumnya stilistika lebih banyak dibicarakan dalam ilmu bahasa, yaitu dalam bentuk deskripsi berbagai jenis gaya bahasa, sebagai majas.

B. Rumusan Masalah
     Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana definisi stilistika.
2.  Mendeskripsikan tujuan stilistika.
3.  Mendeskripsikan manfaat  stilistika.

C. Tujuan
      Tujuan  yang akan dicapai  dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian stilistika?
2. Apakah tujuan materi stilistika?
3. Apakah manfaat mempelajari stilistika?
























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Stilistika
Secara harfiah stilistika berasal dari bahasa inggris: stylistics, yang berarti studi mengenai style’ gaya bahasa’ atau bahasa bergaya’. Secara istilah, stilistika adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra (Abrams, 1979: 165-167). Dapat dikatakan bahwa stilistika adalah proses menganalisis karya sastra dengan mengkaji unsur-unsur bahasa sebagai medium karya sastra yang digunakan sastrawan sehingga terlihat bagaimana perlakuan sastrawan terhadap bahasa dalam rangka menuangkan gagasannya. Selanjutnya Ratna (2007: 236) menyatakan stilistika ilmu yang menyelidiki pemakaian bahasa dalam karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek keindahaannya. Bagi Simpons (2004: 2), stilistika adalah sebuah metode interpretasi tekstual karya sastra yang dipandang memiliki keunggulan dalam pemberdayaan bahasa.
Leech dan Short (1984: 13) menyatakan bahwa stilistika adalah studi tentang wujud perfomansi kebahasaaan, khususnya yang terdapat dalam karya sastra. Bagi Chapman (1977: 15), stilistika juga bertujuan untuk menentukan seberapa jauh dan dalam hal apa bahasa yang digunakan dalam sastra memperlihatkan penyimpangan, serta bagaimana pengarang menggunakan tanda-tanda linguistik untuk mencapai efek khusus. Menurut Junus (1989: 17), hakikat stilistika adalah studi mengenai pemakaian bahasa dalam karya sastra. Stilistika dipakai sebagai ilmu gabung, yakni linguistik dan ilmu sastra. Seperti dinyatakan Kridalaksana (1988: 157), stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik pada penelitian gaya bahasa.
Menurut Tuener (1977: 7-8), stilistika tidak hanya merupakan studi gaya bahasa dalam kesusastraan saja, melainkan juga studi gaya dalam bahasa pada umumnya meskipun fokus perhatiannya pada bahasa kesusastraan yang paling sadar dan kompleks. Cuuming dan Simons (1986: 16) menambahkan stilistika merupakan cabang linguistik dan analisisnya berorientasi kepada linguistik.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa stilistika merupakan ilmu yang mengkaji wujud pemakaian bahasa dalam karya sastra yang meliputi seluruh pemberdayaan potensi bahasa, keunikan dan kekhasan bahasa serta gaya bunyi, pilihan kata, kalimat, wacana, citraan, hingga bahasa figuratif. Stilistika sebagai ilmu yang mengkaji penggunaan bahasa dalam karya sastra yang berorientasi liuguistik atau menggunakan parameter linguistik dapat dilihat pada batasan stilistika sebgai berikut:
a. Pertama, stilistika merupakan bagian linguistik yang menitikberatkan kajiannya kepada variasi penggunaan bahasa dan kadangkala memberikan perhatian kepada penggunaan bahasa yang kompleks dalam karya sastra (Turner, 1977:7).
b. Kedua, stilistika dapat dikatakan sebagai studi yang menghubungkan antara bentuk linguistik dengan fungsi sastra (Leech dan Short, 1984: 4)
c. Ketiga, stilistika adalah ilmu kajian gaya yang digunakan untuk menganalisis karya sastra (Keris Mas, 1990: 3)
d. Keempat, stilistika mengkaji wacana sastra dengan berorientasi linguistik dan merupakan pertalian antara linguistik dan kritik sastra. Secara morfologis, dapat dikatakan bahwa komponen style berhubungan dengan kritik sastra, sedangkan komponen istic berkaitan dengan linguistik (Widdowson, 1979: 3).

B. Tujuan Stilistika
Dalam kedudukannya sebagai teori dan pendekatan penelitian karya sastra yang berorientasi linguistik, stilistika mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.  Untuk menghubungkan perhatian kritikus sastra dalam apresiasi estetik dengan perhatian linguis dalam deskripsi linguistik, seperti yang dikemukakan oleh Leech & Short (1984: 13).
2. Untuk menelaah bagaimana unsur-unsur bahasa ditempatkan dalam menghasilkan pesan-pesan aktual lewat pola-pola yang digunakan dalam sebuah karya sastra (Widdowson, 1979: 202).
3. Untuk menghubungkan intuisi-intuisi tentang makna-makna dengan pola-pola bahasa dalam teks (sastra) yang dianalisis.
4. Untuk menuntun pemahaman yang lebih baik terhadap makna yang dikemukakan pengarang dalam karyanya dan memberikan apresiasi yang lebih terhadap kemampuan bersastra pengarangnya (Brooke, 1970: 131).
5. Untuk menemukan prinsip-prinsip artistik yang mendasai pemilihan bahasa seorang pengarang. Sebab, setiap penulis memiliki kualitas individual masing-masing (Leech dan Short, 1984: 74).
6. Kajian stilistika akan menemukan kiat pengarang dalam memanfaatkan kemungkinan yang tersedia dalam bahasa sebagai sarana pengungkapan makna dan efek estetik bahasa (Sudjiman, 1995: 56).
Dalam aplikasinya, kajian stolistika karya sastra ditinjau dari kompleksitasnya terbagi menjadi dua macam. Pertama, kajian stilistika karya sastra difokuskan pada pemberdayaan segenap potensi bahasa melalui ekploitasi dan manipulasi bahasa sebagai tanda-tanda linguistik semata. Tanda-tanda linguistik itu meliputi keunikan dan kekhasan bunyi bahasa, diksi, kalimat, wacana, bahasa figuratif dan citraan. Kedua, kajian stilistika yang secara lengkap mengkaji pemanfaatan berbagai bentuk kebahasaan yang sengaja diciptakan oleh sastrawan dalam karya sastra sebagai media ekspresi gagasannya.

C. Manfaat Stilistika
Berbagai manfaat diperoleh dari stilistika bagi pembaca sastra, guru sastra, kritikus sastra, dan sastrawan. Manfaat menelaah sebagai berikut:
 1) Mendapatkan atau membuktikan ciri-ciri keindahan bahasa yang universal dari segi bahasa dalam karya sastra lebih.
 2) Menerangkan secara baik keindahan sastra dengan menunjukkan keselarasan penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalam karya sastra.
 3) Membimbing pembaca menikmati karya sastra dengan baik
 4) Membimbing sastrawan memperbaiki atau meninggikan mutu karya sastranya.
 5) Kemampuan membedakan bahasa yang digunakan dalam satu karya sastra dengan karya sastra yang lain.






















BAB III
SIMPULAN

3.1 Simpulan
Stilistika merupakan ilmu yang mengkaji wujud pemakaian bahasa dalam karya sastra yang meliputi seluruh pemberdayaan potensi bahasa, keunikan dan kekhasan bahasa serta gaya bunyi, pilihan kata, kalimat, wacana, citraan, hingga bahasa figuratif.
Dalam aplikasinya, kajian stolistika karya sastra ditinjau dari kompleksitasnya terbagi menjadi dua macam. Pertama, kajian stilistika karya sastra difokuskan pada pemberdayaan segenap potensi bahasa melalui ekploitasi dan manipulasi bahasa sebagai tanda-tanda linguistik semata. Tanda-tanda linguistik itu meliputi keunikan dan kekhasan bunyi bahasa, diksi, kalimat, wacana, bahasa figuratif dan citraan. Kedua, kajian stilistika yang secara lengkap mengkaji pemanfaatan berbagai bentuk kebahasaan yang sengaja diciptakan oleh sastrawan dalam karya sastra sebagai media ekspresi gagasannya.
Manfaat menelaah sebagai berikut: 1) Mendapatkan atau membuktikan ciri-ciri keindahan bahasa yang universal dari segi bahasa dalam karya sastra lebih. 2) Menerangkan secara baik keindahan sastra dengan menunjukkan keselarasan penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalam karya sastra. 3) Membimbing pembaca menikmati karya sastra dengan baik. 4) Membimbing sastrawan memperbaiki atau meninggikan mutu karya sastranya. 5) Kemampuan membedakan bahasa yang digunakan dalam satu karya sastra dengan karya sastra yang lain.




Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda