2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan dan Lembaga
Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa
yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu. Lingkungan
pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan
pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman,
tertib, dan berkelanjutan. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai
lembaga pendidikan sesuai dangan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus
menjadi bagian dari karakter lembaga.
Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok
manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya
pendidikan. Badan pendidikan
mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan,
keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan
intelektual, spiritual, serta keahlian/keterampilan. Sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya, sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.2
Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu tempat
seseorang memperoleh penddikan secara langsung atau tidak langsung serta bersifat
sosial dan material. Lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro “Tri
Pusat Pendidikan”
dan sejalan pendapat Langeveld bahwa yang bertanggung jawab
dalam pendidikan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
2.2.1 Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari
sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah. Keluarga bisa berbentuk
keluaga inti ataupun keluarga yang diperluas (kakek, nenek, ipar dsb).
Keluarga secara etimologi menurut Ki Hajar Dewantoro, seperti
dijelaskan oleh Abu Ahmad adalah sebagai berikut: Bagi Bangsa Indonesia
perkataan “keluarga” dikenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan “kawula”
artinya abdi sedangkangkan “warga” artinya anggota.
Keluarga dalam pandangan antropologi adalah
kesatuan-kesatuan kecil yang memiliki tempat tinggal dan di tandai oleh
kerjasama yang sangat erat.
Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil
yang terdiri dari beberapa individu yang terkait suatu keturunan.
Dasar-dasar tanggung
jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal berikut:
Ø
Dorongan/motivasi cinta
kasih yang menjiwai hubungan orangtua
dengan anak.
Ø
Dorongan/motivasi
kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
Ø
Tanggung jawab sosial
sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari
masyarakat, bangsa dan negaranya bahkan kemanusiaan.
Disisi lain tanggung jawab pendidikan yang menjadi beban
orang tua sekurang- kurangnya harus dilaksanankan dalam rangka hal- hal
berikut:
Ø
Memelihara dan
membesarkan anak.
Ø
Melindungi dan menjamin
kesamaan.
Ø
Membahagiakan anak baik
dunia atau akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orang
tua meliputi :
1. Dasar pendidikan budi pekerti
2. Dasar pendidikan sosial
4. Dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang
baik.
5. Dasar pendidikan kekeluargaan dengan memberikan apresiasi
terhadap keluarga
6. Dasar pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan
berprikemanusiaan untuk mencintai bangsa dan tanah air
7. Dasar pendidikan agama
Fungsi
dan peranan pendidikan keluarga yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama
yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak..
2. Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau
kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan
baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak
didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan
tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk
meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam
keluarga.
2.2.2 Lingkungan Sekolah
Mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun
secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah
sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab yaitu :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan
tingkat pendidikan dipercayakan kepada masyarakat dan Negara.
3. Tanggung jawab fungsional yaitu kewajiban mengelola dan
pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan
ketentuan-ketentuan jabatannya.
Evaluasi untuk mengukur kemampuan murid untuk menyelesaikan
pendidikannya pada suatu jenjang atau jenis pendidikan dilakukan melalui 3 cara
yaitu :
1. Formatif yaitu dilakukan setiap selesai satu sesi
pembelajaran.
2. Sumatif yaitu yang dilakukan setiap semester atau setiap
tahun.
3. UAN (Ujian Akhir Nasional) adalah evaluasi yang
diselenggarakan pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau sekolah
swasta yang berada dalam naungan pemerintah.
Karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah
ini, yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas
jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
memiliki hubungan hierarkis.
b. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif
homogen.
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program
pendidikan yang
harus diselesaikan.
harus diselesaikan.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis
dan umum.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan.
Sifat-sifat lembaga pendidikan Yaitu :
Ø
Tumbuh sesudah keluarga (
pendidik kedua).
Ø
Merupakan lembaga
pendidikan formal.
Ø
Merupakan lembaga yang
tidak bersifat kodrati.
Macama-macam sekolah Yaitu :
1. Ditinjau dari segi
yang mengusahakan
a. Sekolah negeri
b. Sekolah swasta
2. Ditinjau dari sudut tingkatan
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah umum
b. Sekolah kejuruan
2.2. 3 Lingkungan Masyarakat
Kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan
negara, kebudayaan dan negara. Lembaga pendidikan ini berorientasi langsung
kepada hal-hal yang bertalian dengan kehidupan. Pendidikan masyarakat merupakan
pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah.
masyarakat adalah pendidikan tersier yang merupakan
pendidikan terakhir, tapi bersifat permanen dengan pendidiknya masyarakat itu
sendiri secara sosial, kebudayaan adat istiadat dan kondisi masyarakat setempat
sebagai lingkungan material. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama
banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti :
a. Mesjid,surau atau langgar, mushola
b. Madrasah, pondok pesantren
c. Pengajian atau majlis taklim
d. Kursus-kursus
e. Badan-badan pembinaan rohani
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003
disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta
didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf
hidupnya.
Ciri-ciri pendidikan masyarakat yaitu sebagai berikut :
1.
Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2.
Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah.
3. Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan
untuk
jangka waktu pendek.
jangka waktu pendek.
4.
Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi sistematis.
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan.
Beberapa
istilah jalur pendidikan luar sekolah Yaitu :
1. Pendidikan
sosial
2. Pendidikan Masyarakat
3. Pendidikan rakyat
4. Pendidikan luar sekolah
5. Mass education
6. Adult education
7. Extension education
8. Fundamental education
2.3 Bentuk- bentuk Lembaga Pendidikan
2.3.1 Lembaga pendidikan keluarga
Merupakan lingkungan yang pertama
dan utama dalam Pendidikan.
2.3.2 Lembaga pendidikan sekolah
Pendidikan yang diperoleh secara
teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti taraf yang jelas.
2.3.3 Lembaga pendidikan di masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai suatu
bentuk tata kehidupan sosial dengan tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan
tata budaya sendiri.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan diluar
sekolah.
b. Peserta
didik perlu homogen.
c. Ada waktu
belajar dan metode normal, serta evaluasi yang sisitematis.
d. Isi pendidikan bersifat prakti dan khusus.
3.4 Fungsi dan Peran Lembaga
Pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya.
3.4.1 Lembaga Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga
pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah
sarana untuk meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar
anak dapat berkembang secara baik.
a. Fungsi dan Peranan Pendidikan
Keluarga
1. Pengalaman Pertama Masa
Kanak-Kanak
Merupakan faktor yang sangat penting
bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
2.
Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Tiga pokok dalam pembentukan
emosional anak adalah :
1.
Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak
2.
Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang
3.
Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak.
3. Menanamkan Dasar
Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh
dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan
orang tuanya.
4. Memberikan Dasar
Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan satu tempat awal
bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial.
5. Peletakkan
Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling
baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan.
3.4.2 Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang
tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada
orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal. Sekolah
menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan
skill.
1. Fungsi Lembaga Sekolah
a.
Mengembangkan kecerdasan, pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik.
b. Spesialisasi dalam bidang
pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi Program tertentu dan
sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi
bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses
perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan
masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi
kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian
dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi
dari rumah ke masyarakat.
2. Peranan Lembaga Sekolah
a. Tempat
anak didik belajar bergaul baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b. Tempat
anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
3. Tanggung
Jawab Sekolah
1. Tanggung
jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan
menurut ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung
jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.
3. Tanggung
jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana
pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.
3.4.3 Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat mempunyai peranan penting
dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan
sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. masyarakat membantu
pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam
masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang tidak
bersekolah atau drop out.
3. Tidak
mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
4. Peserta
tidak perlu homogen.
5. Ada waktu
belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
6. Isi
pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7.
Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan.
3.1 Kesimpulan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa
yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu. Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok
manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya
pendidikan.
Fungsi lingkungan pendidikan dan lembaga pendidikan yaitu
membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan
peranan-peranan tertentu dalam masyarakat serta memberikan karakter yang
tangguh dan mampu menyesuaikan diri dalam perkembangan jaman.
Lingkungan pendidikan secara garis besar terbagi menjadi
tiga yang disebut dengan Tri Pusat
Pendidikan yaitu, keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Tirtarahardja, Umar dan La Sulo,
Sulo Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.